RajaBackLink.com

Home / Ekonomi

Selasa, 21 Januari 2025 - 00:30 WIB

Sorgtime: Membangun Inovasi Kopi dengan Sentuhan Sorghum Lokal Karya Mahasiswa ITS

Redaksi - Penulis Berita

Surabaya, Januari 2024 – Sorgtime, sebuah inisiatif inovatif yang dipimpin oleh Apta Jayeng Dwi Putra membawa angin segar dalam industri kuliner lokal dengan menghadirkan kopi gula sorghum sebagai produk unggulan. Sorgtime digagas oleh lima mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), yaitu Apta Jayeng Dwi Putra, Mohchamad Airlangga Bima, Galuh Taufan Ardiansyah, Berlian Imazdalifa, dan Zahra Hanifa Zubir.

Berawal dari kolaborasi organisasi Sarekat Dagang Situbondo dan Pemerintah Kabupaten Situbondo untuk mengelola hasil tanaman sorghum, Sorgtime bertekad untuk memberikan nilai tambah pada sorghum yang selama ini banyak dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Dengan semangat inovasi, Sorgtime memanfaatkan sorghum sebagai bahan dasar gula alami untuk kopi. Gula sorghum tidak hanya menjadi pilihan yang lebih sehat, tetapi juga mendukung gaya hidup gluten-free dan ramah diet.

Baca Juga :  IDDB Resmi Menjadi Pelopor Proyek Tokenisasi Pertama di Indonesia yang Mendapatkan Persetujuan dari OJK Sandbox

Inovasi Kopi dengan Gula Sorghum

Image

Sebagai produk utama, kopi gula sorghum dari Sorgtime menawarkan pengalaman baru bagi pecinta kopi. Menggunakan gula hasil olahan batang muda sorghum, kopi ini memadukan rasa autentik dengan manfaat kesehatan.

Apta Jayeng, CEO Sorgtime, menyatakan, “Kami ingin mengubah cara masyarakat melihat sorghum. Dari yang sebelumnya hanya dianggap sebagai pakan ternak, kami berhasil mengolahnya menjadi komponen utama dalam kopi yang sehat, nikmat, dan inovatif.”

Dengan memadukan sorghum dan kopi – dua komoditas yang memiliki potensi besar – Sorgtime berupaya menarik perhatian masyarakat urban yang gemar mencoba varian kopi baru dengan manfaat tambahan.

Pengelolaan Menyeluruh untuk Sorghum

Selain produk kopi gula sorghum, Sorgtime juga mengelola berbagai hasil olahan sorghum lainnya. Silase sorghum digunakan sebagai pakan ternak sapi, biji sorghum diolah menjadi alternatif bahan pangan pokok, dan batang mudanya dimanfaatkan untuk sirup gula diet. Kendati demikian, inovasi kopi tetap menjadi fokus utama yang ingin ditonjolkan oleh tim Sorgtime.

Baca Juga :  PJ Bupati akan Optimalkan HGU di Aceh Timur

Mengusung Semangat Lokal untuk Dampak Global

Nama “Sorgtime” sendiri diambil dari frase “sorghum time”, yang berarti waktunya untuk sorghum. Dengan semangat tersebut, Sorgtime ingin mengajak masyarakat untuk lebih mengenal potensi besar tanaman lokal ini.

Apta Jayeng menambahkan, “Kami percaya bahwa sorghum memiliki potensi untuk menjadi salah satu komoditas unggulan Indonesia. Lewat inovasi ini, kami ingin mendukung perekonomian lokal, memberdayakan petani sorghum, dan membuka peluang baru bagi industri makanan dan minuman di Indonesia.”

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita ini 9 kali dibaca

Share :

Baca Juga

VRITIMES dan MedanKinian.com Jalin Kerja Sama untuk Tingkatkan Akses Berita Digital

Ekonomi

VRITIMES dan MedanKinian.com Jalin Kerja Sama untuk Tingkatkan Akses Berita Digital
Wall Panel Terbaik untuk Dinding Kamar Mandi

Ekonomi

Wall Panel Terbaik untuk Dinding Kamar Mandi
Mahasiswa Creative Advertising School of Design BINUS UNIVERSITY Raih Gold Award di Ajang Citra Pariwara ke-37

Ekonomi

Mahasiswa Creative Advertising School of Design BINUS UNIVERSITY Raih Gold Award di Ajang Citra Pariwara ke-37
Geger! Saham Nvidia Ambles 17% Setelah DeepSeek AI Muncul

Ekonomi

Geger! Saham Nvidia Ambles 17% Setelah DeepSeek AI Muncul
Evista Tetap Jadi Primadona Meski Taksi Listrik Vietnam Masuk Jakarta

Ekonomi

Evista Tetap Jadi Primadona Meski Taksi Listrik Vietnam Masuk Jakarta
Sinyal Likuiditas Menguat, BTC Siap Tembus 1.000?

Ekonomi

Sinyal Likuiditas Menguat, BTC Siap Tembus $111.000?
Tether Berisiko Jual Bitcoin Besar-Besaran, Apa Dampaknya ke Pasar?

Ekonomi

Tether Berisiko Jual Bitcoin Besar-Besaran, Apa Dampaknya ke Pasar?
Trio Go Through: Kisah 3 Mahasiswa Ubah Tantangan Desa Leuwimalang Menjadi Inovasi Pengembangan Literasi Digital

Ekonomi

Trio Go Through: Kisah 3 Mahasiswa Ubah Tantangan Desa Leuwimalang Menjadi Inovasi Pengembangan Literasi Digital