Sriwijayatoday.com Jakarta |Berbagai macam konflik pekerja yang terjadi di pemakaman pasca terjadinya kebijakan pemerintah pemda DKI Jakarta yang menjadikan sebagian pekerja menjadi Pekerja Harian Lepas ( PHL) yang sekarang berganti nama menjadi PJLP mengundang kecemburuan sosial yang berkepanjangan terutama dalam kesenjangan sosial,sehingga mengundang keresahan bagi pekerja yang tidak terrekrut oleh program Pemprop DKI.
Isu pengusiranpun merebak bagi pekerja non besutan Pemda DKI, karena Pemprop DKI tidak mengakui kalau mereka non pjlp adalah pekerja ditempat tersebut (TPU) padahal mereka adalah orang yang sudah lama membaktikan dirinya sebagai pekerja hanya saja waktu itu sebagai pegawai preline,persoalan itulah yang mengetuk hati sang DR.Amsori Bahrudin Syah yang biasa disapa kang Abin membentuk organisasi FKPMJ yang tujuannya untuk melindungi mereka yang kurang beruntung sekaligus untuk bisa lebih terkordinir dalam status sebagai pekerja di TPU ( Tempat Pemakaman Umum).
ketika dikompirmasi terkait kenapa sang Doktor bisa amat peduli terhadap pekerja di pemakaman oleh salah satu media online? diapun menjawab dengan tenang
“saya adalah salah satu diantara keluarga pekerja pemakaman basic sayah dari sana hingga bisa mengenyam Pendidikan hingga mendapatkan gelar (DR) maka saya pun ingin kelak anak-anak para pekerja seperti saya” ujarnya.
“semoga cita-cita mulia sang doktor dan kawan-kawan terkabul hingga mendapatkan kembali hak tenang dalam bekerja dengan tidak saling mengganggu satu sama lainnya” itulah doa penututup ustadz muksim mengakhiri disebuah pertemuan dengan sang doktor penggagas dan pendiri FKPMJ di TPU pondok kelapa.
Syarip Hidayat.