RajaBackLink.com

Home / Ekonomi

Selasa, 7 Oktober 2025 - 09:48 WIB

Krisis Politik Prancis dan Jepang Ikut Topang Reli Harga Emas

Redaksi - Penulis Berita

Harga emas (XAU/USD) kembali menjadi primadona pasar keuangan dunia. Pada awal pekan ini, logam mulia berhasil menembus $3.900 per troy ons dan diperdagangkan di sekitar $3.957, mencetak rekor baru di tengah kombinasi faktor politik dan ekonomi global. Lonjakan harga emas ini tidak lepas dari shutdown pemerintah AS yang masih berlanjut, ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed), serta gejolak politik di Eropa dan Asia.

Menurut analisis Andy Nugraha, Analis Dupoin Futures Indonesia, sinyal teknikal tetap condong ke arah bullish. “Indikator candlestick dan Moving Average menunjukkan tren naik masih dominan. Selama tekanan beli terjaga, emas berpeluang besar menembus level $4.000,” jelasnya. Namun, Andy juga mengingatkan potensi koreksi wajar. “Jika harga gagal mempertahankan momentum, support terdekat berada di area $3.926,” tambahnya.

Faktor utama penggerak reli emas berasal dari Amerika Serikat. Shutdown pemerintah federal sudah memasuki hari keenam setelah negosiasi anggaran kembali menemui jalan buntu. Kondisi ini memicu kekhawatiran pasar karena sejumlah data penting, termasuk laporan ketenagakerjaan, tertunda publikasinya. Ketidakpastian ini membuat investor memburu emas sebagai aset aman.

Baca Juga :  Green Skilling 19: Dorong Praktik Bisnis Berkelanjutan Lewat Digital Marketing dan Konten Viral

Sementara itu, pasar menantikan Risalah Rapat The Fed pada Rabu (8/10) untuk mencari petunjuk arah kebijakan moneter. Dengan data ekonomi AS yang melemah, peluang pemangkasan suku bunga semakin besar. CME FedWatch Tool mencatat probabilitas 95% pemotongan suku bunga 25 basis poin pada Oktober, serta 83,7% peluang penurunan lagi pada Desember. Ekspektasi kebijakan dovish ini memperlemah Dolar AS, sehingga memberi ruang lebih bagi emas untuk menguat.

Ketidakpastian tidak hanya datang dari AS. Dari Eropa, Perdana Menteri Prancis Sébastien Lecornu mendadak mengundurkan diri kurang dari sehari setelah mengumumkan kabinet barunya, memperburuk stabilitas politik di kawasan Euro. Dari Jepang, kemenangan Sanae Takaichi sebagai pemimpin Partai Demokrat Liberal (LDP) menempatkannya di jalur menuju perdana menteri wanita pertama. Pasar menilai kepemimpinannya akan mendorong kebijakan fiskal yang lebih longgar, menekan yen, dan secara tidak langsung meningkatkan daya tarik emas.

Baca Juga :  Jacek Olczak, CEO Philip Morris: Keberlanjutan Menciptakan Hasil yang Positif

Namun, penguatan emas sempat dibatasi oleh pergerakan Indeks Dolar AS (DXY) yang naik ke 98,35, level tertinggi dalam dua pekan terakhir. Meski begitu, pelemahan lanjutan dolar masih mungkin terjadi jika The Fed mengonfirmasi pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat.

Dengan dukungan faktor fundamental dan teknikal, prospek emas jangka pendek tetap positif. Selama harga bertahan di atas $3.926, potensi menuju level $4.000 semakin terbuka. Investor disarankan tetap waspada terhadap volatilitas, namun tren keseluruhan masih jelas condong ke arah bullish.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita ini 6 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Ekonomi

BRI Finance Kembali Tunjukkan Komitmen Di Dunia Pendidikan Melalui Pemberian Fasilitas Pendidikan di Yayasan Putra Nusa

Ekonomi

KAI Divre III Palembang Ajak Penumpang Kereta Api Manfaatkan Fasilitas Gratis di Stasiun

Ekonomi

Demi Keselamatan Bersama, KAI Daop 1 Jakarta Lakukan Perbaikan Jalur dan Ajak Masyarakat Tertib di Perlintasan Sebidang

Ekonomi

Rela Habiskan Ratusan Juta untuk Belajar Trading? Perjalanan Mathias Putra Temukan Sistem Trading Anti-MC

Ekonomi

Harga Emas Sentuh Rekor Tertinggi, Pasar Fokus pada Sinyal Dovish The Fed

Ekonomi

Bersama Petani Lokal Memulihkan Lahan Rusak Jadi Sumber Kehidupan

Ekonomi

Strategi A&W Indonesia hadirkan Spicy Chicken Chunks™ di bulan Ramadan 2025

Ekonomi

Adapundi Ajak Generasi Muda Palembang Pahami Optimalisasi Keuangan & Inovasi Kredit Skoring Masa Kini