RajaBackLink.com

Home / Nasional / Opini / Politik

Minggu, 8 Mei 2022 - 09:27 WIB

RUHUT MENJADI KRIBO

Saiful Amri - Penulis Berita

by M Rizal Fadillah*

SRIWIJAYATODAY.COM | Lho bukankah Ruhut saat ini berambut tipis kok menjadi kribo ? Ya, tapi ini bukan persoalan fisik apalagi urusan rambut melainkan sifat dan sikap. Maksudnya adalah bahwa Ruhut Sitompul sedang mengikuti dan mendukung pandangan Zein Assegaf alias Habib Kribo. Karena dengan menyamakan diri inilah maka Ruhut menjadi Kribo.

Ucapan tidak bermutu dan ketakutan sendiri Zein Assegaf alias Zein Kribo berkaitan dengan kekhawatiran bahwa Anies Baswedan akan menjadi Presiden pada Pilpres 2024. “Negara akan hancur”, kata Kribo he hee hancur apanya. Halusinasinya terus muncul “gerakan radikal akan tumbuh subur jika Anies jadi Presiden” Kribo menggigil ketakutan hebat.

Kribo berteori dan mulai menghasut eh memotivasi “Besok kalau anda mau pilih Presiden, pilih yang didukung Jokowi. Istilah kalau jaman Nabi, Kira-kira yang awam ini kita ikut orang yang bener. Siapa sekarang kita punya orang bener. Siapa kita punya Presiden terbaik ? Adalah Jokowi”. Ga jelas maksudnya apakah Jokowi disamakan dengan Nabi ?

Pikiran kriting eh kribo seperti itu yang diamini dan dipuji Ruhut.

Baca Juga :  Pacu Transformasi Ekonomi, Menkominfo Siapkan 5 Program Strategis Tahun 2022

“Aku kasih nilai 100 waspada, waspada waspadalah NKRI harga mati. Pancasila Ideologi Negara Indonesia tercinta yang harus terusss kita lestarikan. Syukron Habieb Kribo. Merdeka”, kata Ruhut Sitompul.

Belum juga masuk tahapan Pilpres namun Ruhut dan Kribo sudah gemetaran. Mungkin sejawat lainnya seperti Denny Siregar dan Abu Janda juga mengalami penyakit yang sama. All out berusaha untuk menghancurkan Anies Baswedan yang dianggap lawan. Rupanya kubu mereka tidak siap untuk berkompetisi secara sehat. Maklum bisanya hanya pintar sembunyi di ketiak kekuasaan.

Kolam cebong bergolak hebat. Jokowi melemah cengkeramannya. Partai koalisi tidak lagi solid karena masing-masing mencari posisi untuk 2024. Oposisi justru semakin kuat. Buzzer belingsatan dan berkomentar ngawur. Maklum panik. Ya contohnya Habib Kribo dan Ruhut itu.

Jika Anies atau lainnya dari kubu non-Jokowi menjadi Presiden, maka terbayang wajah-wajah kecut para buzzer sedang menggali kuburannya sendiri. Kasihan.

Habib Kribo ini adalah wajah kribo pemikiran keagamaan. Konon Syi’ah ? Aneh keturunan Arab justru membenci Arab. Sangat dangkal pemahaman keagamaannya. Masa si Kribo pernah menyamakan Asmaul Husna dengan Trinitas dan mendalilkan pelacur lebih ibadah di depan Tuhan karena melacur itu mencari makan.

Baca Juga :  FORKOPIMKO Jakarta Timur Giat Deklarasi Damai, Aman Dan Kondusif

Kribo dan teman temannya gemar meneriakkan Kadrun kepada umat Islam. Persis seperti PKI dahulu menyerang umat dengan sebutan Kadal Gurun (Kadrun). Para buzzer dan penista agama itu lupa bahwa perilaku memberi status dan melecehkan itu sama saja dengan deklarasi bahwa dirinya adalah Qirdun atau monyet.

Ingatlah ketika menyebut orang sebagai Kadrun anda adalah Qirdun. Allah mengutuk Yahudi menjadi Qirdun alias monyet karena mereka melanggar Syari’at berebut ikan di hari Sabtu. Nah, baiknya para buzzer itu sadar bahwa melecehkan dan mempermainkan agama dan umat beragama adalah melanggar syari’at. Dan kutukan masyarakat atas perilaku seperti itu adalah Qirdun. Monyet.

“Kuunuu qirodatan khoosi-iin” Jadilah kalian kera-kera yang hina–QS Al Baqarah 65.

*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan

Bandung, 8 Mei 2022

Berita ini 99 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Sanusi Madli : Kasus Gizi Buruk, Cambuk Buat Kita Semua

Aceh Timur

Sanusi Madli : Kasus Gizi Buruk, Cambuk Buat Kita Semua
Laporan Penyalahgunaan Narkoba Masih Kurang,Polres Ajak Masyarakat Proaktif Berikan Informasi

Nasional

Laporan Penyalahgunaan Narkoba Masih Kurang,Polres Ajak Masyarakat Proaktif Berikan Informasi
Pemdes Tumpaan Satu Salurkan BLT-DD Bulan Desember Ini Pesan Kumtua Altje Sumilat

Daerah

Pemdes Tumpaan Satu Salurkan BLT-DD Bulan Desember Ini Pesan Kumtua Altje Sumilat
Tinjau Kondisi Satuan, Pangdivif 2 Kostrad Kunjungi Menarmed 1 Kostrad

Headline

Tinjau Kondisi Satuan, Pangdivif 2 Kostrad Kunjungi Menarmed 1 Kostrad
MASIH ADAKAH TEMPAT DAN KESEMPATAN UNTUK KITA “MEMBINA CINTA” KETIKA PILKADA BERAKHIR?

Opini

MASIH ADAKAH TEMPAT DAN KESEMPATAN UNTUK KITA “MEMBINA CINTA” KETIKA PILKADA BERAKHIR?
MUHAMMADIYAH INSYA ALLAH TANGGUH

Opini

MUHAMMADIYAH INSYA ALLAH TANGGUH
REFLEKSI ARTI PERDAMAIAN ACEH DALAM PERFEKTIF ISLAM PASCA 16 TAHUN MoU HELSINKI

Aceh

REFLEKSI ARTI PERDAMAIAN ACEH DALAM PERFEKTIF ISLAM PASCA 16 TAHUN MoU HELSINKI
Antisipasi Tawuran dan Giat PPKM Mikro, Koramil 01/Jatinegara Bersama Muspika Empat Pilar Gelar Apel Cipkon

Headline

Antisipasi Tawuran dan Giat PPKM Mikro, Koramil 01/Jatinegara Bersama Muspika Empat Pilar Gelar Apel Cipkon