RajaBackLink.com

Home / Opini

Senin, 2 Januari 2023 - 08:56 WIB

PAK JOKOWI BUKAN GURU BANGSA

Saiful Amri - Penulis Berita

by M Rizal Fadillah*

OPINI – Dibawah kepemimpinan Jokowi negara dan bangsa Indonesia bukan bertambah maju, justru semakin terpuruk. Dibanding dengan Presiden sebelumnya nampaknya Jokowi adalah Presiden terburuk. Sulit mencatat prestasi yang telah ditorehkan. Karenanya tapak-tapak kepemimpinan Jokowi tidak bisa untuk dikuti atau diteruskan.

Jokowi bukan pendidik tetapi pedagang. Pola profesinya ini terbawa dalam mengatur negara. Konsekuensinya ukuran sukses itu dilihat dari materi, kesejahteraan materiel. Dari bangun tidur hingga bangun lagi rasanya fikiran hanya dari investasi ke investasi. Dan ternyata gagal. Luhut sebagai Menteri Investasi yang menjadi andalan Jokowi hanya bisa berbusa-busa.

Guru Bangsa artinya “seseorang yang bisa dijadikan pedoman atau teladan dalam hidup berbangsa”.

Dalam Wikipedia “gu” artinya “kegelapan” sedangkan “ru” itu “menghancurkan (kegelapan)”. Litbang Kompas memberi prosentase tinggi untuk guru bangsa pada akademisi, negarawan, tidak ambisi politik, dan religius atau agamawan.

Baca Juga :  DARURAT KORUPSI DAN KOMUNIS

Atas kriteria tersebut, Jokowi rasanya tidak memenuhi syarat.

Untuk kualifikasi akademisi faktanya morat marit. Jangankan untuk bereputasi akademik soal formal ijazah saja dipermasalahkan. Ironi sekali untuk seorang Presiden. Apalagi jika nanti terbukti ia berijazah palsu, maka hancurlah.

Negarawan adalah pemimpin yang senantiasa berorientasi dan berkorban untuk generasi mendatang. Kadang kondisi diri diabaikan. Jokowi sebaliknya terkesan pragmatis, lebih mementingkan diri, famili dan kroni.

Ketimbang negarawan profil politisi lebih menonjol. Orientasi kekuasaannnya sangat kuat untuk tidak disebut ambisi. Wacana 3 periode atau perpanjangan adalah bukti. Berharap ada figur lanjutan yang dapat memmengamankan kepentingan dan ambisi politiknya.

Faham keagamaan dipastikan dangkal. Sebagai muslim tampilan terkesan bersifat artifisial. Komitmen keumatan rendah, bahkan di bawah rezim Jokowi Islamophobia marak. Buzzer penista agama dilindungi. Klenik dan mistik menggerus kualitas dalam beragama.

Baca Juga :  MEMBOBOL DINDING AROGANSI OLIGARKI

Aktivis demokrasi Syahganda Nainggolan menyebut Jokowi layak diadili pasca berkuasa. Belajar dari Korea Selatan ia melihat penyimpangan kebijakan ekonomi, hukum dan politik itu harus dipertanggungjawabkan. Kekuasaan Jokowi dalam dua periode berwarna kriminal.

Guru bangsa bukan figur yang gemar membuat pencitraan, berbohong, munafik dan tidak bertanggung jawab. Bukan yang merusak dan menginjak-injak kedaulatan rakyat, bangsa dan negara. Penjual tanah dan penjual air.

Guru Bangsa bukan predikat yang dapat disematkan begitu saja, apalagi sekedar oleh pendukung atau penjilat.

Guru Bangsa adalah pemimpin yang dirasakan prestasi kerjanya dan membekas jasa-jasanya.

“Pak Jokowi itu bukan guru bangsa.”

 

*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan

Bandung 2 Januari 2022

Berita ini 54 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Petisi 100 “Makzulkan Jokowi” Dukung Aksi Sejuta Buruh

Opini

Petisi 100 “Makzulkan Jokowi” Dukung Aksi Sejuta Buruh
MURKA PDIP

Opini

MURKA PDIP
NEGOSIATOR DUNIA KALENG-KALENG

Opini

NEGOSIATOR DUNIA KALENG-KALENG
BOIKOT UMAT ATAS INDOMARET

Opini

BOIKOT UMAT ATAS INDOMARET
GERAKAN NASIONAL MELAWAN ISLAMOPHOBIA

Nasional

GERAKAN NASIONAL MELAWAN ISLAMOPHOBIA
HA HA EFFENDI SIMBOLON RASAIN KENA SEMPROT TNI

Headline

HA HA EFFENDI SIMBOLON RASAIN KENA SEMPROT TNI
KOMUNIS ITU RADIKAL DAN INTOLERAN

Nasional

KOMUNIS ITU RADIKAL DAN INTOLERAN
Rempang Diserang, Bantuan Datang, Jokowi Tumbang

Opini

Rempang Diserang, Bantuan Datang, Jokowi Tumbang