RajaBackLink.com

Home / ADV / Advetorial

Senin, 10 April 2023 - 10:40 WIB

Hasil Investigasi BNN Provinsi Banten Mencengangkan : Jenis BI Menjadi Primadona Di Kalangan Pemakai Obat Terlarang

Sriwijayatoday Banten - Penulis Berita

Banten,”Sriwijayatoday.Com.-

 

 

 

Ketua BANN Provinsi Banten menyampaikan bahwa berbagai obat yang termasuk kepada golongan IV peredarannya sangat mengkhawatirkan karena sudah menyebar sampai kepelosok wilayah Banten. Bahkan untuk wilayah tertentu seperti Wilayah Tangerang Raya disetiap kecamatan jumlah penjualnya bisa mencapai 50 pedagang / Pengedar. Bahkan untuk wilayah Kab. Lebak terutama daerah perbatasan sukabumi dan Lebak (Cipanas) menjadi tempat primadona bertransaksi menyusul beberapa kecamatan seperti Malingping, Rangkas Bitung dan daerah lainnya yang kategori peloksok justru peredarannya begitu luar biasa.

 

Begitu juga di daerah Kab. Pandeglang diantaranya Saketi, Cadasari, Labuan, Mengger dan beberapa kecamatan lainnya juga sudah banyak beredar dan pemakainya pun sudah Begitu mengkhawatirkan terutama anak anak muda usia sekolah.

 

Disusul dengan kabupaten serang dikalah maraknya peredaran obat tersebut terlebih wilayah Serang Timur Hampir disemua Kecamatan terdapat penjualnya. dibeberapa Wilayah Serang Barat seperti Pamarayan, Cikeusal bahkan Petir dan beberapa kecamatan lain tidak luput dari Peredaran dari barang haram itu. Untuk wilayah Kota Serang dan Cilegon juga begitu marak dan di semua Kecamatan terdapat penjual obat terlarang ini.

 

Kami mencoba menemui untuk mengorek keterangan lebih jauh dengan beberapa pemakai obat diantaranya macam ‘pil koplo’ yang telah coba dikonsumsi oleh Joni (bukan nama sebenarnya) sejak sekitar enam tahun terakhir. Warga Kecamatan Tigaraksa, Kab. . Tangerang itu mulai mengenal obat-obatan yang masuk daftar G sejak 2012.

“Pertama kenal pil sejak masih SMP, sampai sekarang masih suka pakai,” katanya, kepada BANN, baru-baru ini.

Ia mengaku tertarik mengonsumsi obat-obatan berbahaya lantaran terpengaruh lingkungan. Kala itu, yang pertama ia cicipi adalah Trihexyphenidyl (trihex), yang sejatinya merupakan obat untuk penyakit parkinson.

Baca Juga :  Pj Gubernur Banten AlMuktabar : Pembekalan KPK Untuk Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Dan Bersih

“Awalnya hanya coba-coba, tapi kok rasanya bikin nyaman dan enak di badan, akhirnya keterusan,” ucapnya.

 

Hingga kini, Joni masih sering mengonsumsi berbagai jenis pil.‎ Satu kali mengonsumsi, rata-rata ia menenggak tiga butir pil‎.

“Hampir semua sudah saya coba, sekali tenggak rata-rata tiga sampai empat butir pil. Efeknya bisa terasa sampai sekitar lima jam,” ujarnya.

Dia menyebut, terdapat berbagai macam jenis pil yang biasa ia konsumsi bersama teman-temannya. Antara lain hexymer, dextromethorphan atau biasa disebut dengan DMP, trihexyphenidyl, dumolid, riklona clonazepam, xanax alprazolam, dan lain-lain.

‎”Dari semua obat yang pernah dicoba, paling enak BUTA IJO (BI), naiknya halus tapi efeknya paling kerasa. Kalau pakai trihex dan sejenis biasanya tiga sampai empat butir, ini cukup satu butir saja,” tuturnya

 

Berdasarkan penelusuran Bidang Investigasi BANN Provinsi Banten, pil Buta ijo (BI)‎ yang disebutkan adalah riklona clonazepam. Biasa disebut buto ijo lantaran warna bungkusnya memang berwarna hijau.

“Obat ini paling enak, tapi harganya mahal‎, sebutir Rp 40.000-an. Selain ngefly, karena pengaruh obat ini, apa yang kita lakukan saat ‘on’, tak ingat lagi saat kita sadar, karena pengaruh obatnya sudah hilang,” sambungnya.

Joni mengungkapkan, satu tingkat di bawah BI yang paling terasa efeknya adalah‎ xanax alprazolam.

Di kalangan penikmat pil, obat jenis itu biasa disebut dengan nama kapal selam. “Harganya sedikit di bawah BI,” ungkapnya.

‎Sementara, untuk trihex, tiap satu paket isi 10 butir bisa ditebus dengan harga sekitar Rp 20.000. Biasanya, satu paket pil dibungkus menggunakan plastik klip kecil.

Baca Juga :  Partai Persatuan Pembangunan Jemput Kemenangan Di Tanah Jawara

‎Penikmat pil lain, Robert (bukan nama sebenarnya), mengaku, juga sering mengkonsumsi obat-obatan berbahaya tersebut. Menurut dia, ia menenggak pil jika sedang suntuk, capek, dan penat.

“Ya bisa ngefly, bikin pikiran lebih tenang, di badan lebih ringan. Pokoknya bikin enak,” ucapnya.

 

“Ya bisa ngefly, bikin pikiran lebih tenang, di badan lebih ringan. Pokoknya bikin enak,” ucapnya.

Ia mulai mengkonsumsi pil sejak sekitar satu tahun terakhir. Menurut dia, awalnya tertarik mengonsumsi karena pengaruh teman dan lingkungan. “Seringnya konsumsi trihex, karena yang saat ini populer di kalangan temen-temen ya itu,” ucapnya.

Robert menyatakan, terdapat dua macam pil trihex, yakni jenis ‘petik’ dan yang biasa disebut cepuk. ‎”Disebut ‘petik’ karena kalau dibuka dari bungkusnya keluar suara semacam ‘tik’ gitu,” jelasnya.

Menurut dia, efek yang dirasakan penikmat pil bisa berbeda-beda, tergantung orangnya dan suasana hati pengguna. Bahkan, efek samping yang ditimbulkan kadang bisa di luar dugaan.

“Kalau pakai ramai-ramai gitu rasanya enak, buat ngobrol dan bersenda gurau‎, tapi setelah itu, saat di kamar sendirian, kadang saya bisa menangis sendiri berjam-jam tanpa sebab yang jelas,” urainya.

 

Nah ini adalah tugas kita bersama terutama APH agar peredaran obat ini tidak lebih melebar dan berdampak luar biasa bagi generasi penerus bangsa.

 

Harapan kami APH benar benar serius menangani kasus ini jangan malah disinyalir melindungi atau membackup para penjual atau pengedar ini.

(OD/RED)

Berita ini 82 kali dibaca

Share :

Baca Juga

ADV

Warga RT 04/09 KOMP. Pemda Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW,144.H, Di Gedung Baitusholihiin

ADV

Cegah Pelecehan Anter Siswa : Babinsa Koramil 0602-06/Kramatwatu Berikan Edkasi

ADV

Kelurahan Cibendung kecamatan Taktakan Kota Serang : Gelar Musrembang RKPD 2024

ADV

Waris Tholib Beri Kata Sambutan Sebelum Pawai Takbiran Hari Raya Idul Fitri 1444 H

ADV

Memastikan Rasa Aman Dan Nyaman Bagi Pemudik : BNN Kota Tangerang Lakukan Tes Urine Bagi Air Crew Di Bandara Soekarno Hatta

ADV

Tim Sepak Bola Pejabat Sakti FC VS Pemprov Banten FC Sparing Partner Di Stadium Boru

ADV

Ketua Perkumpulan Wartawan online Banten Buka Suara : Ambulance DPRD provinsi Banten Jadi Perbincangan Netizen.

ADV

Musisi Banten Gelar Pentas Amal Peduli Kekeringan