RajaBackLink.com

Home / Headline / Opini

Sabtu, 22 Maret 2025 - 15:14 WIB

Benarkah Aceh Timur mengalami krisis anggaran, ataukah ada hal lain yang perlu diungkap?

Saiful Amri - Penulis Berita

Penulis : Hawalies Abwar (Pemerhati Kebijakan Publik)

Kondisi keuangan Kabupaten Aceh Timur kini menjadi sorotan. Pasalnya, keterlambatan pembayaran Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) serta gaji aparatur desa semakin memicu tanda tanya besar di kalangan masyarakat. Dalam tanda kutip “Polemik Keuangan Aceh Timur menempatkan Wakil Rakyat dalam zona Aman, ASN yang Menanggung Beban.”

Benarkah Aceh Timur mengalami krisis anggaran, ataukah ada hal lain yang perlu diungkap?

Anggaran DPRK Aceh Timur: Antara Krisis dan Prioritas?

Ketika berbicara tentang krisis keuangan, banyak pihak berasumsi bahwa setiap sektor pemerintahan mengalami dampaknya secara merata. Namun, jika melihat alokasi anggaran untuk Sekretariat DPRK Aceh Timur yang bersumber dari APBK, narasi krisis ini justru menjadi semakin kabur.

Dalam laporan anggaran, miliaran rupiah dialokasikan untuk berbagai kegiatan di lembaga legislatif. Bahkan, lebih dari setengah miliar rupiah dianggarkan hanya untuk atribut wakil rakyat. Sementara itu, ASN dan aparatur desa yang berperan penting dalam pelayanan publik justru harus menghadapi keterlambatan hak mereka.

Baca Juga :  Sat Binmas Polres Gowa Laksanakan Operasi Bina Waspada Lipu 2022 -Covid 19 Di MA Aisyiah Sungguminasa

Siapa yang Menanggung Beban?

Jika benar Aceh Timur mengalami krisis keuangan, mengapa justru ASN dan aparatur desa yang merasakan dampaknya paling besar? Apakah ada ketimpangan dalam pengalokasian anggaran yang membuat sektor tertentu tetap aman, sementara yang lain harus berjuang?

Fenomena ini memunculkan pertanyaan besar: Apakah krisis ini memang nyata atau hanya retorika untuk menutupi kebijakan yang tidak berpihak pada mereka yang bekerja di garis depan pemerintahan?

Wakil Rakyat dan Sikap dalam Krisis.

Di tengah polemik ini, muncul kritik terhadap sikap wakil rakyat di DPRK Aceh Timur. Tidak sedikit yang menilai bahwa legislatif seolah tidak terdampak oleh krisis yang diklaim sedang terjadi. Jatah mereka tetap aman, tanpa pemotongan atau penundaan yang signifikan.

Dalam bahasa masyarakat, muncul istilah “Tumpoek Hanjeut Peu Kureung dan Hanjeut Tunda-tunda”, yang menggambarkan bagaimana kepentingan legislatif tetap terjaga tanpa kompromi, sementara ASN dan aparatur desa harus menerima konsekuensi dari kondisi keuangan daerah yang disebut mengalami defisit.

Baca Juga :  Bhabinkamtibmas Dan Babinsa Sinergi Dalam Memantau Jalannya Pengecoran Rumah Warga Binaan

Transparansi dan Akuntabilitas Diperlukan

Jika Aceh Timur benar-benar mengalami krisis anggaran, maka transparansi dalam pengelolaan keuangan daerah harus menjadi prioritas. Masyarakat berhak mengetahui bagaimana APBK dikelola dan sektor mana yang mendapat prioritas utama. Tanpa adanya keterbukaan, kecurigaan terhadap adanya ketimpangan dalam kebijakan fiskal akan semakin menguat.

Pemerintah daerah, khususnya eksekutif dan legislatif, perlu memberikan penjelasan yang jelas dan akuntabel terkait kondisi keuangan ini. Jika ada krisis, harus ada solusi konkret dan adil bagi semua pihak, bukan hanya beban yang ditimpakan kepada ASN dan aparatur desa.

Kesimpulan

Benarkah Aceh Timur mengalami krisis keuangan? Jika iya, mengapa alokasi anggaran masih terkesan tidak merata? Dan jika tidak, mengapa hak ASN dan aparatur desa justru menjadi korban utama?

Pertanyaan-pertanyaan ini menuntut jawaban yang jelas dari para pemangku kebijakan. Tanpa transparansi dan keadilan dalam pengelolaan anggaran, kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah akan terus terkikis.(*)

Penulis : Hawalies Abwar (Pemerhati Kebijakan Publik)

Editor: Ayahdidien

Berita ini 48 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Polisi Di Gowa Gelar Vaksinasi Massal, Ini Jadwal Kegiatannya

Headline

Polisi Di Gowa Gelar Vaksinasi Massal, Ini Jadwal Kegiatannya
Pamen Ahli Bidang Ilpengtek dan LH Poksahli Pangdam XIV/Hsn Menghadiri Upacara Pelepasan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024

Headline

Pamen Ahli Bidang Ilpengtek dan LH Poksahli Pangdam XIV/Hsn Menghadiri Upacara Pelepasan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024
Tinjau Langsung Kelokasi Proyek Jembatan Geometrik Semende. Begini Kata PLH Bupati Muara Enim

Berita Sumatera

Tinjau Langsung Kelokasi Proyek Jembatan Geometrik Semende. Begini Kata PLH Bupati Muara Enim

Headline

Ketum Bhayangkari Juliati Sigit Prabowo Tinjau Dua Posko Pengungsian Bencana Erupsi Gunung Lewotobi
Polres Pelabuhan Makassar Gelar Komferemsi pers Akhir Tahun 2024 Dan Pemusnahan Barang Bukti Narkoba

Headline

Polres Pelabuhan Makassar Gelar Komferemsi pers Akhir Tahun 2024 Dan Pemusnahan Barang Bukti Narkoba
Dihadapan Lulusan SIP dan PAG TA. 2023, Karo SDM Polda Sulsel : Berbuat, Berpikir dan Bertindaklah Secara Cerdas*

Headline

Dihadapan Lulusan SIP dan PAG TA. 2023, Karo SDM Polda Sulsel : Berbuat, Berpikir dan Bertindaklah Secara Cerdas*
Dikunjungi KSAD, Kapolri Pastikan Sinergitas TNI-Polri Dioptimalkan Hadapi Segala Bentuk Ancaman

Headline

Dikunjungi KSAD, Kapolri Pastikan Sinergitas TNI-Polri Dioptimalkan Hadapi Segala Bentuk Ancaman
Koramil 1408-08/Makassar salurkan bantuan sosial (Bansos) terdampak ppkm kepada warga miskin.

Headline

Koramil 1408-08/Makassar salurkan bantuan sosial (Bansos) terdampak ppkm kepada warga miskin.