RajaBackLink.com

Home / Ekonomi

Sabtu, 19 Juli 2025 - 13:56 WIB

Debu Batubara SLR Cemari Kebun Karet, Petani Resah: “Kami Tak Bisa Lagi Menyadap dengan Nyaman”

Kabiro Pali - Penulis Berita

Sriwijayatoday.com, PALI – Aktivitas angkutan batubara di Jalan Servo Lintas Raya (SLR) kembali menuai keluhan. Kali ini, debu yang ditimbulkan dari lalu lintas kendaraan angkutan berat diduga mencemari lahan kebun karet milik warga yang berada di sepanjang lintasan tersebut. Peristiwa ini terjadi di wilayah KM 49 hingga KM 51 SLR, Sabtu (19/7/2025).

IN, seorang penyadap karet asal Desa Siku, Kecamatan Empat Petulai Dangku, Kabupaten Muara Enim, mengaku aktivitasnya terganggu akibat tebalnya debu yang menyelimuti kebun karet.

“Kami para penyadap di pinggir jalan angkutan batubara merasa sangat tidak nyaman. Setiap kali mobil batubara melintas, debu langsung beterbangan ke kebun karet kami,” ungkap IN kepada awak media ini.

Baca Juga :  DUST Redefining Denim

IN menduga, gangguan ini disebabkan kurangnya pengawasan dari pihak perusahaan dalam mengatur jadwal penyiraman jalan. Ia menyebut penyiraman hanya dilakukan dua hingga tiga kali sehari, sehingga tak cukup untuk menekan produksi debu di jalur padat tersebut.

“Karena hanya disiram pagi dan sore, sisa waktunya jalan kering dan berdebu parah. Akhirnya debu masuk ke kebun dan merugikan kami,” tambahnya.

Keluhan serupa juga disampaikan Yanto, penyadap karet dari Tanah Abang yang beraktivitas di sekitar KM 49. Menurutnya, dampak debu bukan hanya mengganggu kenyamanan, namun juga berpotensi membahayakan kesehatan.

Baca Juga :  Harga Bitcoin Melonjak, Volume Transaksi Tokocrypto Naik Tiga Kali Lipat

“Debu batubara itu bukan sembarang debu, itu bisa bikin sakit, terutama penyakit paru-paru. Tapi pihak perusahaan seolah tak peduli, kami ini cuma petani kecil di pinggir jalan,” ujarnya dengan nada kecewa.

Sementara itu, saat dikonfirmasi media ini melalui pesan singkat WhatsApp, pihak Humas perusahaan menyatakan akan menyampaikan keluhan tersebut kepada bagian pengawasan penyiraman di lapangan.

“Kami akan sampaikan ke bagian pengawasan penyiraman,” tulisnya singkat.

Warga berharap perusahaan segera mengambil tindakan nyata untuk mengurangi dampak debu batubara yang mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan serta mata pencaharian mereka. (Red)

Berita ini 398 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Ekonomi

Ikon Ibu Kota, Wisma 46 yang Raih Sertifikat Green Building

Ekonomi

Gema Dongeng Anak di Stasiun Cawang, LRT Jabodebek Meriahkan Hari Anak Nasional 2025

Ekonomi

Energy Academy Perkenalkan Training Authorized Gas Tester: Tingkatkan Keamanan di Ruang Terbatas

Ekonomi

Digital Leadership: Bukan Sekadar Pegang Gadget, Tapi Paham Teknologi

Ekonomi

VRITIMES Jalin Kerja Sama Strategis dengan Hotnetnews.co.id

Aceh

LSM Reuncong Aceh Mendesak Pemerintah Aceh dan Pemerintah Aceh Utara untuk duduk Semeja.

Ekonomi

Memahami Bahan Sabun Cair dan Manfaatnya untuk Kesehatan Kulit

Ekonomi

Ferdy Wijaya Buktikan Kualitas Mahasiswa Japanese Popular Culture BINUS University dengan Beasiswa Nitori