RajaBackLink.com

Home / Ekonomi

Kamis, 11 September 2025 - 09:48 WIB

Tekanan Bullish Emas Berlanjut Kuat, Target $3.675 di Depan Mata

Redaksi - Penulis Berita

Harga emas (XAU/USD) kembali mencuri perhatian pasar global pada pertengahan pekan ini. Setelah naik lebih dari 0,60% pada Rabu lalu (10/9), logam mulia berlanjut menguat di awal sesi Asia Kamis (11/9) dan sempat diperdagangkan mendekati $3.645 per troy ons. Sentimen dovish dari Federal Reserve (The Fed) serta ketegangan geopolitik menjadi alasan utama investor melirik emas sebagai aset aman.

Menurut Andy Nugraha, analis Dupoin Futures Indonesia, sinyal teknikal masih berpihak pada pembeli. Kombinasi candlestick dan indikator Moving Average memperlihatkan tren bullish yang cukup dominan. “Jika dorongan beli terus berlanjut, XAU/USD berpotensi menuju $3.675. Namun, bila terjadi koreksi, support terdekat berada di sekitar $3.619,” jelasnya.

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa emas tetap punya ruang untuk naik lebih tinggi, meskipun potensi penurunan jangka pendek juga harus diwaspadai.

Baca Juga :  AnyMind Group Terpilih untuk Proyek Dukungan Bisnis Game Global (GSP) KOCCA

Dari sisi fundamental, emas diuntungkan oleh pelemahan Dolar AS setelah rilis data inflasi produsen (PPI) yang lebih rendah dari perkiraan. Data ini menambah keyakinan pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada September.

Saat ini, pasar uang menilai penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin sudah hampir pasti. Menariknya, peluang pemangkasan yang lebih besar, yakni 50 basis poin, juga mulai naik meski masih di bawah 15%.

Suku bunga yang lebih rendah menurunkan biaya peluang memegang emas, sehingga aset ini semakin diminati. Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun pun ikut turun ke 4,045%, sementara imbal hasil riil jatuh ke 1,685%.

Selain faktor moneter, ketegangan global membuat emas makin diminati. Polandia baru saja menembak jatuh drone Rusia yang melintas wilayahnya. Di Timur Tengah, Israel melancarkan serangan ke Doha, Qatar, menargetkan pimpinan Hamas. Qatar menilai aksi tersebut melanggar hukum internasional dan memperingatkan risiko perluasan konflik.

Baca Juga :  Dihadapan Menteri PUPR, HRD Soroti Sejumlah Jembatan Strategis di Aceh

Situasi geopolitik semacam ini biasanya membuat investor beralih ke aset safe haven seperti emas. Aliran modal ke logam mulia pun meningkat, mendukung tren penguatan harga. 

Semua mata kini tertuju pada laporan Indeks Harga Konsumen (IHK) AS untuk Agustus yang akan dirilis Kamis (11/9) malam. Pasar memperkirakan inflasi umum naik 2,9% YoY, sementara inflasi inti naik 3,1% YoY. Jika inflasi lebih tinggi dari perkiraan, Dolar AS bisa bangkit dan menekan emas. Namun, jika data lebih rendah, emas berpeluang melanjutkan reli menuju level yang lebih tinggi.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita ini 6 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Covid 19

Menteri Johnny : Orkestrasi Komunikasi Publik Dukung Penanganan Pandemi

Ekonomi

Petani Kebun Karet di PALI dan Sekitarnya, Bingung Sambung Hidup Akibat Hujan Seharian

Ekonomi

KAI Daop 8 Surabaya Gaungkan Semangat Keberlanjutan di Hari Bumi 2025 Lewat Aksi Nyata dan Inovasi

Aceh

Stop Komentar Negatif Kepada Kepolisian Aceh Timur, Terkait Kegiatan Pengeboran Sumur Minyak Ilegal

Ekonomi

Holding Perkebunan Nusantara Dorong Penyerapan Gula Petani Lewat PT SGN, Jaga Harga Rp14.500/kg

Ekonomi

Perbedaan Saham Defensive dan Cyclical

Ekonomi

Nusantara Global Network Bermitra dengan Tickmill untuk Menawarkan Program Rebate Eksklusif bagi Trader

Ekonomi

Januari–Mei 2025 KAI Temukan 5.051 Barang Tertinggal Senilai Rp5,9 Miliar, Imbau Kewaspadaan di Libur Panjang