RajaBackLink.com

Home / Ekonomi

Kamis, 2 Oktober 2025 - 10:28 WIB

Harga Emas Masih Stabil Setelah Cetak Rekor, Tren Kenaikan Berlanjut

Redaksi - Penulis Berita

Emas stabil di $3.863 setelah cetak rekor $3.895, tren bullish berlanjut didukung ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed.

Harga emas (XAU/USD) tetap stabil setelah sempat menembus rekor baru di level $3.895 pada perdagangan Rabu (1/10). Meski mengalami sedikit koreksi, logam mulia ini masih mencatatkan kenaikan lebih dari 0,30% dan pada Kamis (2/10) bergerak di sekitar $3.863 per troy ounce. Menurut analisis Andy Nugraha dari Dupoin Futures Indonesia, tren bullish emas masih terjaga, dipicu oleh pelemahan data tenaga kerja AS dan meningkatnya keyakinan pasar bahwa Federal Reserve akan segera memangkas suku bunga.

Data perekrutan sektor swasta AS berdasarkan laporan ADP bulan September turun tajam, jauh di bawah perkiraan. Kondisi ini memperlihatkan tanda perlambatan ekonomi sekaligus memperbesar kemungkinan The Fed memangkas suku bunga acuannya pada pertemuan 29 Oktober mendatang. Alat CME FedWatch bahkan memperkirakan 98% peluang pemangkasan 25 basis poin, sementara hanya 4% yang menilai suku bunga akan tetap. Ekspektasi pelonggaran moneter inilah yang menjadi pendorong utama pergerakan emas.

Baca Juga :  Asuransi Kesehatan di Indonesia untuk Perusahaan Malaysia yang Melakukan Ekspansi Bisnis

Dari sisi teknikal, emas juga menunjukkan sinyal penguatan. Andy Nugraha menyebutkan bahwa kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average masih mengonfirmasi tren bullish pada XAUUSD. “Jika dorongan beli terus berlanjut, emas berpotensi menembus level psikologis $3.900. Namun, jika gagal, support terdekat berada di kisaran $3.837,” ungkapnya dalam analisis harian.

Sentimen positif tetap terjaga meski pemerintah AS resmi mengalami penutupan (government shutdown) akibat kebuntuan anggaran di Kongres. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran tertundanya rilis data ekonomi penting seperti Nonfarm Payrolls (NFP) yang dijadwalkan Jumat. Dengan keterlambatan tersebut, arah kebijakan moneter The Fed menjadi fokus utama investor dalam menentukan arah emas.

Sementara itu, data Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan aktivitas manufaktur AS pada September membaik tipis namun masih berada di area kontraksi. Hal ini semakin menegaskan adanya perlambatan ekonomi. Di sisi lain, indeks dolar AS (DXY) melemah tipis lebih dari 0,11%, membuat emas relatif lebih menarik bagi investor global dan meningkatkan perannya sebagai aset safe haven.

Baca Juga :  BIRKENSTOCK: 250 TAHUN MENGUKIR SEJARAH DALAM SETIAP LANGKAH

Faktor geopolitik juga ikut memperkuat harga emas. Ketidakpastian politik di AS, ketegangan global, serta ekspektasi pelonggaran moneter menciptakan kondisi yang kondusif bagi kelanjutan reli emas.

“Dengan berbagai faktor tersebut, prospek harga emas hari ini masih positif. Selama harga bertahan di atas $3.837, peluang untuk menembus $3.900 tetap terbuka. Para pelaku pasar kini menanti kejelasan arah kebijakan The Fed serta perkembangan politik di Washington sebagai penentu selanjutnya,” tutup Andy Nugraha.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita ini 7 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Ekonomi

Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Pemerintah Berlakukan Tarif Flat Rp80 untuk Seluruh Perjalanan LRT Jabodebek

Ekonomi

Palapa TapTap Hero Raih 12.000 Pengguna, Dorong Pertumbuhan GameFi di Indonesia

Ekonomi

Upaya Restorasi Ekosistem, 1 Juta Pohon Tertanam Lewat Aksi Kolektif

Ekonomi

KAI Daop 6 Resmikan Stasiun Palur Sebagai Stasiun Pemberhentian KA Bandara Adi Soemarmo (KA BIAS)

Ekonomi

Energy Academy Resmi Perkenalkan Program Baru untuk Mendorong Produktivitas dan Keamanan di Industri Migas

Ekonomi

Lagi! BINUS UNIVERSITY Naik Peringkat di Asia Dalam Pemeringkatan Times Higher Education – Asia University Rankings 2025

Ekonomi

Penerimaan Mahasiswa Baru SATU UNIVERSITY: Panduan Lengkap untuk Calon Pendaftar

Ekonomi

Pitch Hub Perdana di Jakarta: Kolaborasi Startup untuk Mendorong Dampak Positif