RajaBackLink.com

Home / Ekonomi

Selasa, 24 Juni 2025 - 10:33 WIB

AS Umumkan Gencatan Senjata Iran-Israel, Harga Minyak Anjlok Tajam

Redaksi - Penulis Berita

Harga minyak mentah kembali menunjukkan gejolak tajam menyusul perkembangan terbaru dari konflik geopolitik di Timur Tengah. Ketegangan antara Iran, Israel, dan Amerika Serikat masih menjadi faktor utama yang memengaruhi pergerakan harga komoditas energi ini. Selain itu, tekanan dari sisi teknikal turut memperbesar potensi penurunan harga. Hal tersebut disampaikan oleh Andy Nugraha, analis dari Dupoin Futures Indonesia.

Dalam dua hari terakhir, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) mengalami pelemahan yang cukup dalam. Pada penutupan perdagangan Senin, 23 Juni, harga WTI anjlok lebih dari 7 persen atau sekitar $5,53, sehingga ditutup di level $68,51 per barel. Penurunan tajam ini terjadi setelah Iran memutuskan untuk tidak menghalangi jalur pelayaran kapal tanker minyak yang melintasi Selat Hormuz. Padahal, sebelumnya ketegangan di kawasan ini sempat memuncak setelah Iran melancarkan serangan balasan ke pangkalan militer AS di Qatar. Serangan itu merupakan respons atas tindakan militer Amerika yang menghantam fasilitas nuklir Iran.

Situasi pasar semakin berubah setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan telah tercapai kesepakatan gencatan senjata antara Iran dan Israel. Dalam pernyataannya, Trump menyebutkan bahwa kedua negara akan menerapkan gencatan senjata secara bertahap. Harapannya, konflik yang telah berlangsung selama hampir dua pekan terakhir dapat segera dihentikan dalam waktu 24 jam ke depan.

Baca Juga :  Strategi Tetap Punya Uang di Balik Krisis & Resesi Indonesia

Kabar gencatan senjata tersebut langsung memicu aksi jual besar-besaran di pasar minyak global. Harga WTI pada perdagangan Selasa pagi, 24 Juni, kembali merosot sekitar $2,7 atau setara 3,94 persen, sehingga turun ke level $65,46 per barel. Ini menjadi posisi terendah harga minyak WTI dalam lebih dari seminggu terakhir. Pengumuman tersebut juga mengurangi kekhawatiran pasar terhadap potensi terganggunya pasokan minyak dari kawasan Timur Tengah, khususnya dari Iran, yang selama ini menjadi salah satu produsen dan eksportir utama minyak mentah dunia.

Dari sisi teknikal, Andy Nugraha menuturkan bahwa tren penurunan harga minyak WTI semakin terlihat jelas. Ia menjelaskan bahwa formasi candlestick yang muncul, ditambah dengan sinyal dari indikator Moving Average, menunjukkan kecenderungan bearish atau penurunan yang semakin kuat. Selain itu, aksi jual yang terjadi sebelumnya turut mengonfirmasi adanya zona resistensi kuat di area harga $78,40 hingga $80,77 per barel.

Baca Juga :  Rayakan Iduladha dengan Nyaman, Ini Kereta dan Rute Favorit Pilihan Penumpang DAOP 8 Surabaya Selama Libur Iduladha 1446 H

Melihat kondisi saat ini, Andy memperkirakan tekanan jual masih akan mendominasi pergerakan harga minyak mentah. Ia memproyeksikan harga WTI berpotensi melanjutkan pelemahan hingga mencapai area support psikologis di sekitar $64 per barel. Meski demikian, peluang untuk terjadinya rebound atau pemulihan teknikal tetap terbuka, dengan target kenaikan terbatas di sekitar $69 per barel, terutama jika muncul sentimen positif atau aksi ambil untung dari para pelaku pasar.

Andy juga menambahkan bahwa situasi pasar minyak global saat ini sangat bergantung pada dinamika geopolitik, khususnya terkait implementasi gencatan senjata tersebut dan bagaimana kelanjutan ekspor minyak dari Iran. Selama situasi kawasan tetap relatif kondusif, harga minyak diperkirakan masih akan bergerak dalam tekanan. Namun, jika terjadi eskalasi baru atau ketegangan kembali meningkat, pasar bisa saja kembali bergejolak dengan volatilitas yang besar dan tiba-tiba.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita ini 1 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Tidak Ada Jalan Pintas: Perjalanan Gilang Margi dari Gagal Berulang hingga Temukan Bisnis dengan Omzet 40 Juta

Ekonomi

Tidak Ada Jalan Pintas: Perjalanan Gilang Margi dari Gagal Berulang hingga Temukan Bisnis dengan Omzet 40 Juta
LindungiHutan dan Taman Nasional Way Kambas Tingkatkan Konservasi dan Pemberdayaan Masyarakat

Ekonomi

LindungiHutan dan Taman Nasional Way Kambas Tingkatkan Konservasi dan Pemberdayaan Masyarakat
Libur Imlek, Naik Taksi Listrik Evista Mulai Rp50 Ribu ke Mana Saja

Ekonomi

Libur Imlek, Naik Taksi Listrik Evista Mulai Rp50 Ribu ke Mana Saja
Didukung Meta, Startup Lokal Indonesia Mendongkrak Pasar AI Dunia dengan bitbybit AI Studio

Ekonomi

Didukung Meta, Startup Lokal Indonesia Mendongkrak Pasar AI Dunia dengan bitbybit AI Studio
Pemkab Aceh Timur Tegaskan Pemberhentian Bantuan Sosial untuk Warga Tidak Ikut Vaksinasi COVID-19

Aceh Timur

Pemkab Aceh Timur Tegaskan Pemberhentian Bantuan Sosial untuk Warga Tidak Ikut Vaksinasi COVID-19
Prediksi Harga Bitcoin Tahun 2025: Simak Dua Sisi Perspektif Ini

Ekonomi

Prediksi Harga Bitcoin Tahun 2025: Simak Dua Sisi Perspektif Ini
Dibuat untuk Berkreasi, Dirancang untuk Berkembang — Wacom Memperkenalkan Jajaran Wacom Cintiq Baru

Ekonomi

Dibuat untuk Berkreasi, Dirancang untuk Berkembang — Wacom Memperkenalkan Jajaran Wacom Cintiq Baru
Melampaui Batas Diri Sebagai Impact Partnership Melalui Program Kampus Merdeka MSIB Batch 7

Ekonomi

Melampaui Batas Diri Sebagai Impact Partnership Melalui Program Kampus Merdeka MSIB Batch 7