RajaBackLink.com

Home / Ekonomi

Kamis, 3 Juli 2025 - 10:01 WIB

Bullish Berlanjut, Emas Melaju Tipis Menanti Rilis NFP AS

Redaksi - Penulis Berita

Harga emas (XAU/USD) kembali mempertahankan tren kenaikan meski bergerak tipis pada sesi Amerika Utara hari ini (3/7), tercatat di kisaran $3.344 per troy ounce. Para pelaku pasar memilih bersikap hati-hati menjelang data Nonfarm Payrolls (NFP) AS yang akan dirilis besok (4/7), sebuah indikator kunci yang akan menjadi acuan utama The Fed dalam menentukan arah kebijakan suku bunga selanjutnya.

Analis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, menegaskan bahwa sinyal bullish pertama telah muncul pada grafik XAU/USD. Pola candlestick “higher low” dan “higher high” berpadu dengan Moving Average jangka pendek yang mulai menembus ke atas MA jangka menengah, mengindikasikan dorongan beli yang semakin kuat. Apabila tekanan beli ini terus berlanjut pasca-rilis NFP, Andy memproyeksikan XAU/USD dapat menguji level resisten di $3.362. Sebaliknya, kegagalan mempertahankan momentum kenaikan berpotensi memicu koreksi menuju support di $3.330.

Baca Juga :  BRI-MI Raih Penghargaan sebagai The Most Popular Brand of the Year 2024

Dari sisi fundamental, meningkatnya kekhawatiran fiskal AS turut menopang daya tarik emas sebagai safe-haven. Rancangan undang-undang pajak baru yang diajukan pemerintahan Presiden Trump diperkirakan akan memperlebar defisit anggaran, mendorong investor mencari lindung nilai. Sementara itu, laporan ADP yang menunjukkan perusahaan lebih menahan perekrutan daripada melakukan pemutusan hubungan kerja ditambah berita pemangkasan 9.000 pekerjaan oleh Microsoft, mencerminkan kehati-hatian korporasi dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi.

Fokus pasar kini tertuju pada data tenaga kerja resmi dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS, yang diperkirakan menambah 110.000 pekerjaan pada Juni, menurun dari 139.000 bulan sebelumnya, dengan tingkat pengangguran diproyeksikan naik tipis dari 4,2% menjadi 4,3%. Hasil NFP ini sangat menentukan ekspektasi pelonggaran moneter: penurunan suku bunga biasanya menekan imbal hasil obligasi dan meningkatkan daya tarik emas.

Di ranah geopolitik, meredanya ketegangan usai kabar kesepakatan gencatan senjata 60 hari di Gaza serta perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Iran menahan reli emas untuk menembus $3.400. Selain itu, sorotan juga tertuju pada tenggat 9 Juli terkait tarif dagang AS–mitra dagang, di mana Presiden Trump menegaskan tidak akan memperpanjang masa tenggang, yang dapat memengaruhi stabilitas perdagangan global dan permintaan energi.

Baca Juga :  MEC Hadirkan 'The 2025 Playbook' untuk Menjawab Tantangan Ekonomi dan Perilaku Konsumen 2024 bersama BINUS UNIVERSITY

Ketua The Fed Jerome Powell di Forum ECB di Sintra menegaskan bahwa keputusan suku bunga selanjutnya akan sepenuhnya bergantung pada data ekonomi yang akan datang. Hal ini menegaskan bahwa pemangkasan suku bunga lebih mungkin terjadi pada September, bukan sebelum itu. Dengan mempertimbangkan sinyal teknikal, tekanan fiskal, kondisi tenaga kerja, dan dinamika geopolitik, pergerakan emas hari ini diperkirakan akan berada di rentang $3.330–$3.362, dengan bias positif, sambil menunggu arahan data NFP.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita ini 3 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Ekonomi

Dari Jakarta ke Dieng: Pendaki BRIPALA DKI Jelajahi Keindahan Gunung Prau

Ekonomi

DJKA dan PT KAI Tegaskan Komitmen Tangani Dampak Bencana Alam Longsor Batu Tulis Demi Keselamatan dan Kemudahan Akses Masyarakat

Ekonomi

Cyclone Redefines the Riding Experience with Its New RA1000 and RX2 Adventure Series at EICMA 2025

Ekonomi

KAI Daop 1 Jakarta Lakukan Perbaikan Pagar Sterilisasi Jalur KA di Gunung Sahari, Pastikan Keselamatan dan Ketertiban

Ekonomi

Debut Pi Network (PI) di Crypto Exchange dan Potensi Setelahnya

Ekonomi

PT Bambang Djaja – Pabrik Trafo yang Peduli Kesehatan Masyarakat

Ekonomi

Tokoh Penggerak Penghijauan, Pilar Aksi Hijau LindungiHutan di Daerah

Ekonomi

Dupoin Regulatory Insight Forum 2025: Dorong Transparansi dan Kepercayaan di Pasar Keuangan Indonesia