RajaBackLink.com

Home / Ekonomi

Selasa, 10 Juni 2025 - 17:29 WIB

Carbon Offset Diuji Relevansinya, Ini Tanggapan Para Ahli

Redaksi - Penulis Berita

Semarang, 10 Juni 2025 — Di tengah meningkatnya tuntutan terhadap aksi nyata dalam menghadapi krisis iklim, efektivitas skema carbon offset kembali menjadi perbincangan. Banyak pihak mempertanyakan apakah program ini masih relevan, sementara yang lain melihatnya sebagai bagian integral dari strategi mitigasi emisi karbon. Sejalan dengan itu, LindungiHutan turut mengangkat isu ini sebagai penyedia layanan carbon offset berbasis ekosistem alami di Indonesia.

Carbon offset adalah mekanisme di mana individu atau entitas bisnis dapat mengimbangi jejak karbonnya dengan mendanai proyek-proyek konservasi, seperti penanaman pohon atau perlindungan hutan. Menurut Sahil et al. (2023), skema ini idealnya digunakan bersamaan dengan upaya pengurangan emisi secara langsung dan bukan sebagai pengganti. Namun, laporan Science dan Nature dalam dua tahun terakhir menunjukkan adanya tantangan serius, seperti penghitungan emisi yang tidak akurat dan kurangnya transparansi dalam pelaporan dampak jangka panjang.

Menanggapi hal ini, Miftachur “Ben” Robani, CEO LindungiHutan menyatakan bahwa transparansi dan monitoring berbasis komunitas lokal menjadi kunci dari program carbon offset yang bertanggung jawab. “Kami sadar bahwa kredibilitas program sangat bergantung pada pengukuran yang akurat dan partisipasi masyarakat di lapangan. Maka dari itu, semua proyek offset kami disertai dengan mekanisme pelaporan terbuka, melibatkan petani penggerak, serta pemantauan berkelanjutan,” ujarnya.

Baca Juga :  Kedua Kalinya, Inflow ETF Ethereum Spot Nol: Pertanda Apa?

Melalui program carbon offset LindungiHutan, perusahaan maupun individu dapat berkontribusi langsung dalam rehabilitasi ekosistem seperti mangrove, hutan lindung, dan kawasan rawan longsor. Salah satu contohnya adalah rehabilitasi pesisir di Semarang dan Kendal, di mana ribuan pohon mangrove ditanam untuk menahan abrasi dan menyerap karbon.

Studi oleh Donato et al. (2011) menunjukkan bahwa penyerapan karbon di ekosistem mangrove pesisir 2 hingga 4 kali lebih tinggi dibandingkan hutan tropis, dengan cadangan karbon total yang bisa 3 hingga 5 kali lebih besar berkat penyimpanan signifikan di bawah tanah. Maka dari itu, LindungiHutan secara aktif menjadikan mangrove sebagai salah satu basis utama dalam program offset-nya.

Baca Juga :  Solusi Aset Terintegrasi: Bagaimana IBM Maximo Mendorong Efisiensi Operasional

Pakar lingkungan dari berbagai institusi menegaskan bahwa program carbon offset tetap memiliki tempat penting dalam agenda iklim global, selama dikelola secara kredibel. Dalam sebuah ulasan oleh Nature (2023), disebutkan bahwa program offset yang berbasis pada solusi berbasis alam (nature-based solutions) memiliki peluang paling besar untuk menghasilkan dampak ekologis nyata.

“Carbon offset bukan solusi tunggal, tetapi ia bisa menjadi jembatan penting bagi perusahaan yang sedang dalam transisi menuju praktik bisnis rendah karbon,” kata Aminul Ichsan, Ketua Yayasan LindungiHutan.

Dengan meningkatnya kesadaran publik dan sorotan terhadap praktik greenwashing, transparansi dan keakuratan data menjadi keharusan dalam setiap inisiatif lingkungan. LindungiHutan berharap diskursus publik mengenai carbon offset terus berkembang, dengan pendekatan yang berbasis ilmu pengetahuan dan kebutuhan komunitas akar rumput.

Sebagai penyedia layanan offset berbasis konservasi lokal, LindungiHutan menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan pemulihan iklim yang adil, inklusif, dan berkelanjutan.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita ini 7 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Generasi Muda Jadi Penggerak Utama Ekosistem Kripto Indonesia

Ekonomi

Generasi Muda Jadi Penggerak Utama Ekosistem Kripto Indonesia
Telusuri Jejak Sejarah Perkeretaapian di Kota Kudus, KAI Daop 4 Semarang Ajak Komunitas Napak Tilas

Ekonomi

Telusuri Jejak Sejarah Perkeretaapian di Kota Kudus, KAI Daop 4 Semarang Ajak Komunitas Napak Tilas
Energy Academy Kenalkan Training PPPA: Jawaban atas Tantangan Pencemaran Air di Berbagai Sektor

Ekonomi

Energy Academy Kenalkan Training PPPA: Jawaban atas Tantangan Pencemaran Air di Berbagai Sektor
Port Academy Perkenalkan Program Pelatihan Operator Pedestal Crane untuk Tingkatkan Kompetensi SDM

Ekonomi

Port Academy Perkenalkan Program Pelatihan Operator Pedestal Crane untuk Tingkatkan Kompetensi SDM
Ide Bisnis Startup di Indonesia: Panduan untuk Warga Negara Asing

Ekonomi

Ide Bisnis Startup di Indonesia: Panduan untuk Warga Negara Asing
Pump.fun: Platform yang Membuat Semua Orang Bisa Jadi Kreator Token Kripto

Ekonomi

Pump.fun: Platform yang Membuat Semua Orang Bisa Jadi Kreator Token Kripto
Indigo dan Komunitas Google Developer Kampus Universitas Negeri Makasar  Perkuat Skill UI Developer Lewat Workshop

Ekonomi

Indigo dan Komunitas Google Developer Kampus Universitas Negeri Makasar Perkuat Skill UI Developer Lewat Workshop
Jalan Sehat Meriahkan Rangkaian Dies Natalis ke-2 SATU University di Kampus Pontianak

Ekonomi

Jalan Sehat Meriahkan Rangkaian Dies Natalis ke-2 SATU University di Kampus Pontianak