RajaBackLink.com

Home / Ekonomi

Minggu, 2 November 2025 - 08:55 WIB

Dari Lahan Tandus ke Desa Produktif, Koranji Subang Bersama LindungiHutan

Redaksi - Penulis Berita

Subang, 23 Oktober 2025 – Desa Koranji di Kabupaten Subang kini menjadi contoh nyata bagaimana penghijauan berbasis komunitas dapat memberikan manfaat ekologis sekaligus membuka peluang ekonomi baru. Program kolaborasi masyarakat dengan platform konservasi LindungiHutan telah mendorong penanaman alpukat dan rehabilitasi hutan rakyat, sekaligus mengubah lahan tandus bekas galian menjadi area hijau yang produktif.

Detty Sumiyati, penyuluh kehutanan yang mendampingi 23 kecamatan, termasuk Purwodadi, mengungkapkan bahwa keterlibatan masyarakat di Desa Koranji dimulai sejak April 2023. “Awalnya saya kenal dengan LindungiHutan lewat Mba Widya. Mereka menawarkan paket penanaman alpukat yang sesuai dengan kebutuhan warga. Di lokasi ini, selain tanaman rambutan yang nilai ekonominya menurun, warga juga menanam padi, tapi paket ini cocok untuk hutan rakyatnya sehingga berdampak ganda,” ujarnya.

Kegiatan penanaman ini bukan hanya menyuburkan lahan, tetapi juga memicu minat masyarakat di sekitar. Menurut Detty, kelompok tani Bima Tunas Sejahtera menjadi stimulan bagi warga lain yang belum terlibat. “Masyarakat yang awalnya tidak ikut, melihat keberhasilan penanaman alpukat, kini mulai menanam pohon sendiri. Mereka menyadari bahwa alpukat varietas Miki lebih menguntungkan daripada rambutan atau mentega,” katanya. Meski skala penanaman saat ini masih sekitar 300–1.000 pohon, aktivitas ini sudah mendorong perdagangan buah lokal ke pasar induk terdekat, memberikan peluang ekonomi yang menjanjikan.

Baca Juga :  VRITIMES Link Up Vol. 8 Sukses Menghubungkan Komunitas PR di Surabaya

Penanaman pohon alpukat di lahan Desa Koranji (Foto: Tim LindungiHutan)” />

Selain dampak ekonomi, program LindungiHutan membawa perubahan signifikan pada lingkungan. Sebelumnya, lahan bekas galian tanah di Koranji sangat tandus, rawan longsor dan banjir akibat erosi. “Sekarang, setelah ditanami akasia dan alpukat, area ini mulai hijau kembali. Kami juga membuat DAM penahan untuk mengurangi erosi akibat aliran sungai deras,” terang Detty. Hingga awal 2025, LindungiHutan telah melaksanakan empat kegiatan penanaman di Desa Koranji, dan memperluas ke kelompok tani Karya Lestari serta KTH Mulia Bakti di kecamatan Purwodadi.

Baca Juga :  Truk Molen Tabrak KRL, KAI Daop 1 Jakarta Imbau Pengendara Patuhi Rambu di Perlintasan Sebidang

Pendekatan LindungiHutan yang memberdayakan masyarakat secara langsung juga mendapat apresiasi. “Yang membuat berbeda, LindungiHutan benar-benar menyesuaikan program dengan kebutuhan masyarakat. Dari bibit hingga pengolahan lahan, mereka melibatkan warga lokal. Harapan saya, ke depannya LindungiHutan tidak hanya menanam pohon, tetapi juga memperluas program pelatihan, edukasi, dan peningkatan SDM masyarakat,” kata Detty.

Program ini menjadi contoh nyata bahwa konservasi hutan tidak hanya soal menanam pohon, tetapi juga membangun komunitas yang sadar lingkungan dan produktif secara ekonomi. Kolaborasi ini menegaskan bahwa pemberdayaan masyarakat lokal merupakan kunci keberlanjutan setiap program penghijauan.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita ini 6 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Ekonomi

Cuti Melahirkan dan Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia

Ekonomi

Kebun Teh PalmCo Jadi Arena Balap Asia Pasific Championship Rally, Holding Perkebunan Nusantara Pacu Ekonomi dan Wisata Daerah

Ekonomi

Kementerian PU Serap 43.628 Tenaga Kerja untuk Jalankan Program Padat Karya Jalan dan Jembatan Tahun 2025

Ekonomi

VRITIMES Hadir sebagai Exhibitor di The 11th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2025

Ekonomi

Holding Perkebunan Nusantara Dorong Sawit Rakyat Produktif, PT RPN Latih 99 Pekebun Labusel

Ekonomi

D-RTK 3: Perangkat GPS Terbaru yang Siap Mendukung Operasi Drone Profesional

Ekonomi

Harga Emas Kembali Menguat, Ditopang Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Ekonomi

Tingkatkan Keselamatan di Perlintasan Sebidang, KAI dan DJKA Uji Coba Panic Button di Semarang