RajaBackLink.com

Home / Ekonomi

Rabu, 7 Mei 2025 - 13:31 WIB

Dari Minus Ratusan Juta ke Gerakan Emak-Emak Tanpa Modal: Jalan Terjal Azhary Husni Membangun Haka Land

Redaksi - Penulis Berita

Awalnya, Azhary Husni hanya ingin menyelesaikan satu proyek perumahan. Tapi dari kegagalan yang ia alami, justru lahir sistem pemasaran yang kini memberdayakan ribuan orang, terutama ibu rumah tangga, tuk bisa berpenghasilan besar dari properti tanpa modal sepeserpun.
Baginya, properti bukan sekadar bisnis jual-beli bangunan. Properti adalah alat untuk menggerakkan manusia. Dan kisah ini bukan soal berapa banyak unit yang ia bangun, tapi berapa banyak hidup yang ikut tumbuh bersamanya.

Ketika Semua Hampir Habis

Tahun 2016, Azhary mengambil keputusan besar yang mengubah hidupnya: mengambil alih proyek perumahan macet. Ia percaya, dengan sistem yang tepat dan kerja keras, proyek itu bisa hidup kembali.

Nyatanya, yang ia temui jauh dari ekspektasi. Masalah administratif, tumpukan hutang operasional, dan tim yang kelelahan membuat Haka Land nyaris tenggelam. Keuangannya minus ratusan juta rupiah.

“Saya pikir ini soal teknis dan kerja keras. Tapi ternyata ini soal sistem dan cara pandang. Kami coba segala cara, tapi tetap buntu,” kenangnya.

Titik Balik: Mengajak Mereka yang Paling Membutuhkan

Saat itulah Azhary berhenti melihat hanya pada tim internal. Ia mulai memperhatikan lingkungan di sekitarnya yakni ibu-ibu yang kehilangan pendapatan karena suami mereka di-PHK, mahasiswa yang butuh biaya kuliah, dan pekerja swasta yang mencari penghasilan tambahan.

Dari sana, ia mencoba satu hal: membuka skema freelance penjualan properti.

Yang mengejutkan, antusiasme terbesar justru datang dari mereka yang tak punya latar belakang properti seperti ibu-ibu rumah tangga.

“Saya kasih informasi soal komisi penjualan properti. Mereka semangat banget. Padahal hanya perlu posting konten di status WhatsApp atau Instagram. Begitu satu unit terjual, komisinya dua digit. Mereka nggak nyangka,” kisahnya.

Baca Juga :  Daftar 30 Tempat Wisata Rekomendasi di Jakarta

Ibu Ima: Dari Status WhatsApp ke Komisi Dua Digit

Salah satu kisah paling berkesan datang dari Ima, ibu rumah tangga yang awalnya hanya mencoba peruntungan. Suaminya kehilangan pekerjaan saat pandemi, dan semua pemasukan keluarga berhenti.

Ima mencoba berbagai cara, mulai dari jadi reseller e-commerce hingga bikin konten di TikTok, tapi hasilnya komisinya masih minim. Hingga akhirnya ia dikenalkan pada Haka Land.

“Saya gak percaya awalnya. Masa iya jual rumah bisa dari HP doang?” katanya.

Tetapi desakan ekonomi mendorong Ima untuk mencoba peruntungannya. Ia posting beberapa materi promosi yang sudah disediakan. Tak lama, satu unit terjual. Komisi pertamanya? Lebih dari 10 juta rupiah.

Sistem Sederhana, Akses Tanpa Batas

Kunci dari sistem ini adalah kesederhanaan. Azhary dan tim Haka Land menyiapkan semua materi marketing: desain, copywriting, hingga video. Para mitra cukup membagikan konten itu ke sosial media mereka. Jika ada calon pembeli tertarik, tim internal yang menangani sisanya dari follow up, presentasi, hingga akad.

“Kalau closing, mitra tinggal tunggu kabar dan terima komisi,” jelas Azhary.

Tidak perlu pengalaman. Tidak perlu stok barang. Tidak perlu keluar rumah.

Belajar dan Berkembang: Emak-Emak Jadi Marketer Andal

Ima tak berhenti di penjualan pertama. Ia mulai belajar lebih dalam, menyisihkan sebagian komisinya untuk ikut kelas iklan digital.

“Awalnya saya nggak ngerti Meta Ads, TikTok Ads. Tapi saya pikir, kalau satu unit bisa hasilin segitu, gimana kalau dua atau tiga?”

Baca Juga :  Penundaan EUDR: KOLTIVA Dorong Eksportir Amerika Latin Siapkan Kepatuhan Lebih Awal

Kini Ima konsisten closing 2–3 unit per bulan. Semua dari rumah, semua lewat HP. Dan Ima bukan satu-satunya.

Menurut Azhary, ibu-ibu justru paling rajin belajar. Mereka tahu mereka butuh. Dan karena itu, mereka berani bergerak.

“Benar kata orang, emak-emak netizen itu terkuat di muka bumi,” ujarnya sambil tertawa.

Dari Jawa Timur: Kuli Bangunan Jadi Agen Properti

Sistem ini bahkan menjangkau luar Jabodetabek. Salah satu mitra terbaiknya justru berasal dari Jawa Timur, seorang mantan kuli bangunan yang sempat gagal membangun usaha sendiri.

Setelah bergabung dan belajar cara menjual properti via sistem Haka Land, ia berhasil closing dua unit per bulan. Kini, penghasilannya cukup untuk membeli rumah, motor, bahkan berangkat umroh.

“Saya lihat ini bukan cuma soal sistem. Tapi tentang memberikan harapan kepada orang-orang yang selama ini dipinggirkan,” kata Azhary.

Prinsip yang Tidak Pernah Bergeser: Bantu Karena Pernah Dibantu

Azhary tak pernah melupakan akar dari semuanya. Ia bangkit karena ada orang-orang yang dulu membantu saat ia jatuh. Kini, ia merasa giliran dirinya untuk membalas dengan membuka jalan bagi orang lain.

“Ilmu dan jaringan itu kunci. Tapi lebih dari itu, semangat berbagi yang bikin bisnis ini jadi gerakan.”

Ia berharap, makin banyak orang menyadari bahwa bisnis properti bukan hanya milik elite. Justru di balik rumah-rumah yang dibangun, ada kehidupan yang ikut tumbuh; dari ruang tamu kecil di rumah kontrakan, ke komisi dua digit, ke mimpi-mimpi yang perlahan jadi nyata.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita ini 13 kali dibaca

Share :

Baca Juga

AnyMind Group merilis laporan keuangan Q3 2024

Ekonomi

AnyMind Group merilis laporan keuangan Q3 2024
Tokocrypto Tingkatkan Pemahaman Kripto di Kalangan Generasi Muda Indonesia

Ekonomi

Tokocrypto Tingkatkan Pemahaman Kripto di Kalangan Generasi Muda Indonesia
Di Tengah Maraknya Ancaman Siber, Nanovest Hadir Sebagai Satu-Satunya Platform Investasi dengan Perlindungan Asuransi Cybercrime

Ekonomi

Di Tengah Maraknya Ancaman Siber, Nanovest Hadir Sebagai Satu-Satunya Platform Investasi dengan Perlindungan Asuransi Cybercrime
Menghadapi Era Digital: Keterampilan AI dan Cybersecurity Semakin Dibutuhkan

Ekonomi

Menghadapi Era Digital: Keterampilan AI dan Cybersecurity Semakin Dibutuhkan
Gerakan #SadarRisiko Indonesia: Mengenal Dimas Syailendra Ranadireksa, Ketua MASINDO

Ekonomi

Gerakan #SadarRisiko Indonesia: Mengenal Dimas Syailendra Ranadireksa, Ketua MASINDO
Bagaimana Memanfaatkan Insentif Pajak Indonesia untuk Perusahaan yang Baru Terdaftar

Ekonomi

Bagaimana Memanfaatkan Insentif Pajak Indonesia untuk Perusahaan yang Baru Terdaftar
Harga Bitcoin Tembus ,000, Begini Perkiraan Dampaknya pada Altcoin Teratas

Ekonomi

Harga Bitcoin Tembus $80,000, Begini Perkiraan Dampaknya pada Altcoin Teratas
Permintaan Yacht Pribadi ke Nusa Penida Meningkat 40%, Wisatawan Incar Kenyamanan dan Privasi

Ekonomi

Permintaan Yacht Pribadi ke Nusa Penida Meningkat 40%, Wisatawan Incar Kenyamanan dan Privasi