RajaBackLink.com

Home / Ekonomi

Senin, 4 Agustus 2025 - 10:25 WIB

Data NFP Picu Lonjakan Harga Emas, Ini Prediksi Analis Dupoin Hari Ini

Redaksi - Penulis Berita

Harga emas (XAU/USD) melonjak tajam lebih dari 1,5% pada hari Jumat (1/8), dikarenakan rilisnya data tenaga kerja AS yang mengecewakan dan meningkatnya ketegangan antara Rusia dan AS. Menurut Andy Nugraha, analis dari Dupoin Futures Indonesia, kombinasi antara lemahnya data Nonfarm Payrolls (NFP) dan memburuknya situasi geopolitik mendorong investor untuk kembali memilih emas sebagai aset safe haven.

Rilis NFP menunjukkan penambahan lapangan pekerjaan di bulan Juli hanya mencapai 73.000, jauh di bawah perkiraan pasar yang mengantisipasi angka 110.000. Selain itu, tingkat pengangguran di AS juga naik dari 4,1% menjadi 4,2%, yang menunjukkan bahwa perlambatan ekonomi AS mungkin lebih dalam dari yang diperkirakan sebelumnya. Andy menjelaskan bahwa kondisi ini meningkatkan kemungkinan Federal Reserve akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat, yang secara historis menjadi pemicu naiknya harga emas.

Meski begitu, Andy mengingatkan bahwa ada potensi koreksi harga emas karena dolar AS sempat menguat pada awal sesi Asia hari Senin (4/8). Penguatan ini terjadi akibat rebound teknikal pasca tekanan berat dari rilis data NFP. Akibatnya, harga emas sempat turun dan menguji level sekitar $3.360.

Baca Juga :  Menikmati Keindahan Alam dari Atas Rel : Pesona Perjalanan Kereta Api di Jembatan Lahor Karangkates

Secara teknikal, Andy menilai bahwa tren bullish masih mendominasi pergerakan emas. Hal ini tercermin dari pola candlestick yang terbentuk di akhir pekan dan dukungan indikator Moving Average yang mengarah ke atas. Dengan momentum ini, peluang emas untuk kembali naik sangat terbuka, dengan target resistance terdekat di sekitar $3.363.

Namun, jika harga tidak mampu mempertahankan tren naik dan justru mengalami koreksi lebih dalam, maka level support terdekat berada di area $3.338. Andy juga mengingatkan pentingnya mengamati perkembangan geopolitik dan arah kebijakan perdagangan AS, karena kedua faktor ini dapat memicu lonjakan volatilitas pasar.

Salah satu faktor geopolitik yang turut menjadi sorotan adalah kebijakan tarif baru yang diumumkan oleh Presiden AS, Donald Trump. Tarif sebesar 35% diberlakukan terhadap berbagai produk impor dari negara mitra dagang, termasuk Kanada dan Tiongkok. Ketegangan pun meningkat setelah AS mengirimkan kapal selam nuklir sebagai reaksi atas komentar keras dari pihak Rusia. Kondisi ini semakin menambah kecemasan global, yang pada akhirnya mendongkrak permintaan terhadap emas sebagai instrumen perlindungan nilai.

Baca Juga :  "MEN/O/LOGY by ZAP Jadi Bagian dari DJ Winky Rayakan 30 Tahun Karier Bermusik di Klub Terbesar di Asia, setelah Luncurkan Paket Khusus Winky Treatment"

Andy Nugraha menyimpulkan bahwa dalam jangka pendek, prospek harga emas masih positif. Meskipun dolar AS menunjukkan penguatan, namun lemahnya data ekonomi AS dan ketidakpastian global tetap menjadi faktor penopang utama. Selama belum ada perubahan signifikan dalam ekspektasi terhadap kebijakan suku bunga The Fed dan ketegangan geopolitik belum mereda, maka emas kemungkinan besar akan tetap menjadi instrumen pilihan utama para investor dalam menghadapi risiko pasar.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita ini 2 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Ekonomi

Maksimalkan Chat Bisnis dengan WhatsApp API & Wa.me Link

Ekonomi

Kolaborasi Hijau: LindungiHutan Dukung Penghijauan PT Pacific International Lines Indonesia di Tangerang

Ekonomi

CLAV Digital: Tren Digital Marketing di 2025

Ekonomi

Dampak Investasi Justin Sun pada Harga TRON (TRX) di 2025

Ekonomi

Jumlah Penumpang Meningkat, KAI Daop 1 Jakarta Tambah Perjalanan KA Pada Periode Libur Panjang

Ekonomi

Wujudkan Impian bersama BINUS University International, Felicia Syifara Kuliah Double Degree di Australia

Aceh Timur

Pemkab Aceh Timur Sambut Baik Kegiatan Tanam Padi IP 300

Ekonomi

Tanggal Listing Token PLPA dan Task Baru di PLPA TapTap Hero, Harap Dicatat Ya