RajaBackLink.com

Home / sosial

Senin, 21 Juli 2025 - 19:56 WIB

Debu Tak Terkendali, Ancaman Kesehatan Mengintai, “Aktivis Desak PT SLR Disikapi Serius”

Kabiro Pali - Penulis Berita

Sriwijayatoday.com, PALI – Masalah debu akibat aktivitas angkutan batubara di Jalan Servo Lintas Raya (SLR) kian meresahkan. Setelah keluhan warga mencuat terkait tercemarnya kebun karet di KM 49 hingga KM 51, desakan kepada pemerintah dan perusahaan tambang agar segera bertindak pun semakin menguat, beberapa hari terakhir, Minggu (21/7/2025).

Tak hanya mengganggu aktivitas para penyadap karet seperti IN, warga Desa Siku, debu tebal ini juga menimbulkan kekhawatiran serius terhadap dampaknya bagi kesehatan. “Setiap kali mobil batubara lewat, kebun langsung diselimuti debu. Kami kerja pun susah bernapas, masker saja tidak cukup,” keluhnya.

Senada dengan itu, Yanto, warga Tanah Abang, menyebutkan bahwa kondisi ini sudah berlangsung lama tanpa solusi nyata. “Kalau terus begini, bukan cuma kebun yang rusak, tapi kesehatan warga juga jadi taruhan. Debu ini bisa picu penyakit serius, seperti ISPA atau bahkan gangguan paru-paru,” ujarnya prihatin.

Baca Juga :  Di Iringi Doa dan Santunan Anak Yatim, Milad GAM ke 45 Berlangsung Khidmad

Respons perusahaan, dalam hal ini PT Servo Lintas Raya (SLR), dinilai belum memadai. Saat dikonfirmasi, pihak Humas SLR hanya menyampaikan bahwa keluhan warga akan diteruskan ke bagian pengawasan penyiraman.

Namun, jawaban singkat tersebut dianggap tak cukup oleh sejumlah pihak, termasuk kalangan aktivis. Wisnu Dwi Saputra, S.H., salah satu pegiat lingkungan di Kabupaten PALI, menilai bahwa perusahaan seharusnya mengambil langkah konkret, bukan hanya janji.

“Masalah ini bukan baru kemarin. Kita sedang berada di puncak musim kemarau, debu makin parah, dan perusahaan masih saja lamban. Jangan tunggu warga jatuh sakit dulu baru sibuk,” tegas Wisnu.

Baca Juga :  Jurnalis Pidie Jaya Bantu Korban Banjir Aceh Timur

Ia juga meminta agar Dinas Lingkungan Hidup serta DPRD PALI segera turun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi nyata masyarakat di sekitar jalur angkutan batubara.

“Kalau tidak ada pengawasan dan sanksi tegas, perusahaan pasti akan terus abai. Pemerintah jangan diam, ini menyangkut hak dasar masyarakat untuk hidup sehat dan lingkungan yang layak,” imbuhnya.

Kini warga berharap suara mereka tak lagi sekadar jadi catatan aduan. Mereka menantikan langkah nyata dari pemerintah, demi udara yang bersih dan lingkungan yang tidak terus dikorbankan atas nama tambang. (Red)

Berita ini 51 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Aceh

Medco Buka Jalan Tani

Aceh

Jalin Kemitraan Pimred Media Tribun Pasee Silaturahmi Dengan Kapolres Aceh Timur 

Aceh

Plt Kadis Kominfo Imbau Masyarakat Sukseskan Vaksinasi

Aceh

Tim AMNAR Kota Langsa Himbau Sejumlah Cafe Hentikan Live Musik 

Berita Sumatera

Dharma Wanita Persatuan (DWP) Muara Enim Berkolaborasi Bersama OKP PUMA Muara Enim Salurkan Bantuan Sosial Sembako Beras Gratis

Aceh

Al-Farlaky Antar Bantuan Untuk Anak Yatim Panti Asuhan

Aceh

Kapolres Lhokseumawe Kirim Bantuan Untuk Anak Cacat di Muara Satu

Opini

Zulhas: Mengetahui ciri-ciri orang yang jujur sudah pasti tidak berbohong ke orang lain