RajaBackLink.com

Home / Organisasi

Senin, 12 Agustus 2024 - 14:09 WIB

Diduga Halangi Tugas Wartawan, Oknum Polisi Dilaporkan Ke Propam

Kabiro Pali - Penulis Berita

Sriwijayatoday.com // PELALAWAN – Iren Davidson Wartawan Media Aktual yang juga Bendahara Pro Jurnalismedia Siber (PJS) Kabupaten Pelalawan resmi membuat laporan ke Propam Polda Riau pada, Jumat (26/07/2024).

Kepada awak media, Iren Davidson mengatakan laporan tersebut dilakukan karena dirinya merasa tugasnya sebagai wartawan dihambat dan dihalangi oleh salah seorang penyidik Polda Riau Kompol Ade Rukmayadi, SH.

“Terkait upaya pelarangan terhadap tugas jurnalistik yang sedang saya lakukan hari ini telah resmi saya laporkan ke Propam Polda Riau,” ujar Iren Davidson

Kronologi

Sebagaimana pada pada hari Kamis 25 Juli 2024, saya sedang melakukan peliputan kasus sengketa tanah, yang terjadi di Jalan Lingkar RT 07 RW 08 Kelurahan Kerinci Timur, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Pelalawan.

“Pada saat itu, penyidik dari Polda Riau  Kompol Ade Rukmayadi, S.H,  melarang saya dan berkata, kamu siapa, jangan diliput atau di video kan, biar kami saja yang meliputnya. Jangan kamu Poto dan liput, ini tugas kami.” ujar Iren Davidson menirukan ucapan Kompol Ade Rukmayadi.

Baca Juga :  Kasmidi P, Sekum Fast Respon Nusantara Kabupaten Aceh Timur Angkat Bicara Terkait Statemen Darwin Eng

Selain itu ucap Iren, tindakan oknum polisi tersebut juga bersifat intimidatif. Oknum polisi tersebut melarang jurnalis untuk mengambil gambar atau merekam di area lahan yang bersengketa dengan nada yang arogan. Sehingga hal tersebut menimbulkan rasa takut dan khawatir bagi jurnalis dalam menjalankan tugasnya.

Upaya pelarangan terhadap wartawan yang diduga dilakukan Penyidik Polda Riau tersebut juga mendapat tanggapan dari Ketua Pro Jurnalismedia Siber (PJS) Riau Yanto Budiman Situmeang.

“Jika dugaan pelarangan itu benar terjadi saya sangat menyayangkan dan mengecamnya. Sebab sesuai aturan, mengusir, atau menghalangi wartawan saat melaksanakan tugas jurnalistik bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers (UU Pers) yakni pasal Pasal 18 ayat (1) UU Pers di mana menghalangi wartawan melaksanakan tugas jurnalistik dapat dipidana 2 tahun penjara atau denda paling banyak Rp500 juta,” ungkap Yanto dengan tegas.

Baca Juga :  Peduli Sesama PD GNPK-RI Muara Enim Ajak Masyarakat Semende Untuk Selalu Patuhi PROKES Covid-19

Ditambahkan Yanto, Obstraction of investigatif atau merintangi wartawan dalam menjalankan tugas tidak dibenarkan oleh UU NO 40 TAHUN 1999 Tentang Pers.

“Selain itu jika dugaan pelarangan itu terbukti maka oknum polisi tersebut patut diduga melanggar UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik,” kata Yanto Situmeang saat memberikan tanggapannya, Sabtu (10/08/2024).

“Saya minta Kapolda Riau atensi terhadap laporan kasus dugaan pelarangan wartawan meliput kasus tersebut ,” ungkap Yanto Budiman Situmeang.**

Berita ini 52 kali dibaca

Share :

Baca Juga

JMM Adakan Pengajian Rutin

Organisasi

JMM Adakan Pengajian Rutin

Organisasi

Menjalin Mitra Kerja Yang Solid SPI dan APDESI TulangBawang Gelar Audiensi
Pengurus PWO Aceh Peringati Hut Ke 3 Dengan Silaturrahmi dan Diskusi Serta Doa Bersama

Aceh Timur

Pengurus PWO Aceh Peringati Hut Ke 3 Dengan Silaturrahmi dan Diskusi Serta Doa Bersama
Tak Terbendung, Ganjarisrt Kembali Gelar Deklarasi Nasional Semarang Bersama Komunitas Bikers SEMOGA

Daerah

Tak Terbendung, Ganjarisrt Kembali Gelar Deklarasi Nasional Semarang Bersama Komunitas Bikers SEMOGA
HUT-RI Ke-79 Kapolres Muara Enim Pimpin Upacara Apel Kehormatan dan Renungan Suci

Berita Polisi

HUT-RI Ke-79 Kapolres Muara Enim Pimpin Upacara Apel Kehormatan dan Renungan Suci
Pendekatan Klaster, Cegah Kebakaran Lahan Gambut dengan Libatkan Multipihak

Berita Sumatera

Pendekatan Klaster, Cegah Kebakaran Lahan Gambut dengan Libatkan Multipihak
Usman Lamreung: Desak Pimpinan BPKS Secepatnya Internal BPKS Direformasi Total

Aceh

Usman Lamreung: Desak Pimpinan BPKS Secepatnya Internal BPKS Direformasi Total
API BANDUNG MENGHANGATKAN PURNAWIRAWAN

Opini

API BANDUNG MENGHANGATKAN PURNAWIRAWAN