RajaBackLink.com

Home / Ekonomi

Selasa, 21 Oktober 2025 - 09:57 WIB

Emas Menguat Tipis di Awal Pekan, Investor Fokus pada Data Inflasi AS

Redaksi - Penulis Berita

Harga emas (XAU/USD) pada perdagangan Senin pagi (20/10) bergerak dalam kisaran sempit di sekitar $4.250 per troy ounce setelah mengalami koreksi teknikal pada akhir pekan lalu. Logam mulia ini sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa di $4.380 sebelum tekanan jual pada hari Jumat menarik harga turun mendekati area $4.200.

Menurut analisis teknikal dari Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, tren utama emas masih berada dalam fase bullish yang solid, seiring dengan keyakinan pasar terhadap potensi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) akhir bulan ini.

Menurut Andy Nugraha, sinyal teknikal dari pola candlestick dan indikator Moving Average masih menunjukkan penguatan arah naik. “Harga emas sejauh ini masih bergerak di atas area support kunci dan mempertahankan pola higher low. Jika tekanan beli berlanjut, XAU/USD berpotensi menguji kembali level $4.380 dan bahkan menembus ke target psikologis baru di sekitar $4.400,” ujarnya.

Baca Juga :  Jangan Salah Pilih! Kubus Apung HDPE vs Drum Bekas, Mana Lebih Awet?

Meski demikian, Andy juga mengingatkan potensi koreksi jangka pendek tetap terbuka jika pasar gagal mempertahankan momentum beli. “Apabila terjadi tekanan jual lanjutan, maka area $4.294 menjadi batas bawah penting yang harus diwaspadai oleh trader,” tambahnya.

Faktor fundamental turut memperkuat pergerakan emas pekan ini. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam wawancara bersama Fox Business mengisyaratkan bahwa tarif impor 100% terhadap produk Tiongkok tidak akan berlangsung lama, karena kedua negara berupaya mencapai kesepakatan dagang baru pada pertemuan yang dijadwalkan akhir Oktober. Sentimen ini sempat menekan minat terhadap aset safe haven seperti emas, mengingat meredanya tensi geopolitik biasanya mengurangi permintaan logam mulia sebagai pelindung nilai.

Namun secara keseluruhan, prospek harga emas masih optimistis karena pelaku pasar memproyeksikan langkah pelonggaran kebijakan moneter dari The Fed. Berdasarkan alat CME FedWatch, lebih dari 90% pelaku pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) menjadi kisaran 3,75%–4,00% pada pertemuan FOMC bulan Oktober. Ekspektasi pemotongan suku bunga ini memberi dorongan positif bagi emas, karena suku bunga yang lebih rendah menurunkan imbal hasil Dolar AS dan obligasi, membuat aset tanpa bunga seperti emas lebih menarik bagi investor global.

Baca Juga :  Hari Pelanggan Nasional 2025, KAI Divre III Palembang Sapa Langsung Penumpang di Stasiun Kertapati.

Menjelang rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS untuk bulan September pada hari Jumat (24/10), pasar cenderung bergerak hati-hati. Pejabat The Fed telah memasuki periode blackout menjelang pertemuan kebijakan, sehingga pergerakan USD lebih banyak dipengaruhi oleh perkembangan geopolitik dan data inflasi.

Dengan kondisi makroekonomi global yang penuh ketidakpastian dan sinyal dovish dari bank sentral utama dunia, emas tetap menjadi instrumen lindung nilai yang menarik bagi investor. “Volatilitas mungkin meningkat menjelang data inflasi AS dan keputusan The Fed, tetapi arah jangka menengah masih berpihak pada pembeli,” tutup Andy Nugraha.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita ini 8 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Ekonomi

Sri Pamela Group di Bawah Holding Perkebunan Nusantara Perkuat Kolaborasi Layanan Kesehatan

Ekonomi

Terra Drone Indonesia Berikan Pelatihan dan Sertifikasi Remote Pilot untuk PT BintangDelapan Mineral

Ekonomi

WEEKEND SERU BARENG JASON HUSH PUPPIES, BELANJA MAKIN UNTUNG!

Ekonomi

KAI Daop 8 Surabaya Tingkatkan Fasilitas Stasiun Waru untuk Kenyamanan Penumpang yang Terus Meningkat

Ekonomi

Transformasi Ruang Rapat untuk Komunikasi Tanpa Hambatan: Meningkatkan Kolaborasi dan Efisiensi

Ekonomi

MAXY Academy dan Universitas Sari Mutiara Medan Bersinergi Siapkan Mahasiswa Siap Kerja

Ekonomi

Seruan Hari Bumi untuk Pelestarian: Permata Alam Tersembunyi di Indonesia

Ekonomi

KAI Daop 8 Surabaya Dukung Perbaikan Musala Di Berbagai Sekolah Agar Layak dan Nyaman