RajaBackLink.com

Home / Ekonomi

Senin, 24 Maret 2025 - 10:22 WIB

Emas Turun Pasca Rekor Tertinggi, Namun Sinyal Bullish Belum Pudar

Redaksi - Penulis Berita

Harga emas (XAU/USD) mengalami tekanan dalam dua hari terakhir meskipun masih mencatatkan kinerja mingguan yang positif. Pada hari Jumat (21/3), harga emas diperdagangkan di sekitar $3.030 setelah mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di $3.057 sehari sebelumnya. Penurunan ini dikaitkan dengan Quadruple Witching, sebuah peristiwa pasar yang menyebabkan volatilitas tinggi karena jatuh tempo kontrak berjangka dan opsi secara bersamaan, yang mendorong investor untuk menyesuaikan portofolio mereka.

Menurut analisis dari Andy Nugraha, Dupoin Indonesia, kombinasi candlestick dan indikator Moving Average saat ini menunjukkan bahwa tren bullish kembali menguat pada XAU/USD. Proyeksi pergerakan harga emas hari ini menunjukkan potensi kenaikan hingga $3.036. Namun, jika harga gagal menembus level tersebut dan mengalami pembalikan (reversal), maka target penurunannya bisa mencapai $3.000 sebagai batas terdekat.

Baca Juga :  Japanese Curry - Inovasi Menu Baru Bernuansa Jepang dari A&W Indonesia Menjelang Akhir Tahun 2024

Pada awal sesi perdagangan Asia hari Senin (24/3), harga emas melanjutkan pelemahan ke sekitar $3.025. Penurunan ini terjadi setelah lonjakan ke rekor tertinggi pada hari Kamis lalu, di tengah optimisme pasar terhadap kemungkinan tercapainya kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina. Negosiasi yang dilakukan di Riyadh antara pejabat Ukraina dan AS menandai langkah positif menuju gencatan senjata, yang berpotensi menurunkan permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven.

Meski demikian, prospek pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) dan ketidakpastian ekonomi global masih berpotensi mendukung kenaikan harga emas. The Fed mempertahankan suku bunga stabil pada pertemuan Januari dan Maret, menunggu tanda-tanda lebih lanjut dari penurunan inflasi. Bank sentral AS juga memproyeksikan rata-rata dua kali pemangkasan suku bunga pada tahun 2025, yang dapat memperlemah dolar AS dan mendorong kenaikan harga emas.

Baca Juga :  MBKM Mandiri Batch 14 MAXY Academy Dimulai: Siapkan Karier Mahasiswa Melalui Penyaluran Magang

Ketua The Fed, Jerome Powell, baru-baru ini menyatakan bahwa kebijakan Presiden AS Donald Trump, seperti penerapan tarif impor, mungkin telah memperlambat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan inflasi. Kondisi ini semakin memperkuat ketidakpastian ekonomi, yang berpotensi meningkatkan permintaan emas sebagai aset lindung nilai.

Secara keseluruhan, meskipun harga emas mengalami tekanan akibat sentimen positif dari negosiasi damai Rusia-Ukraina, prospek kebijakan moneter The Fed dan ketidakpastian global masih menjadi faktor utama yang dapat menjaga stabilitas dan bahkan mendorong kenaikan harga emas dalam jangka pendek.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita ini 20 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Pelaksanaan Reforma Agraria Tahun 2022 Dimulai, Rocky Berharap HGU Harus Produktif

Aceh

Pelaksanaan Reforma Agraria Tahun 2022 Dimulai, Rocky Berharap HGU Harus Produktif
PT Dua Samudera Perkasa Sukses Selenggarakan Diklat Mooring Unmooring dengan Port Academy

Ekonomi

PT Dua Samudera Perkasa Sukses Selenggarakan Diklat Mooring Unmooring dengan Port Academy
Liburan Ke Bali Tapi Bingung Mau Kemana? Baliluxurytravel.com Solusinya!

Ekonomi

Liburan Ke Bali Tapi Bingung Mau Kemana? Baliluxurytravel.com Solusinya!
PT PP (Persero) Tbk Masuk Daftar Bergengsi Fortune Southeast Asia 500, Tegaskan Reputasi sebagai BUMN Konstruksi Unggulan di Asia Tenggara

Ekonomi

PT PP (Persero) Tbk Masuk Daftar Bergengsi Fortune Southeast Asia 500, Tegaskan Reputasi sebagai BUMN Konstruksi Unggulan di Asia Tenggara
KAI Divre IV Tanjungkarang dan DAMRI Jalin Kerja Sama Angkutan Perjalanan Dinas

Ekonomi

KAI Divre IV Tanjungkarang dan DAMRI Jalin Kerja Sama Angkutan Perjalanan Dinas
Prospek Kemitraan India-Indonesia: Antara Ayurveda dan Jamu

Ekonomi

Prospek Kemitraan India-Indonesia: Antara Ayurveda dan Jamu
Sasar 4.000 Penerima Manfaat, Holding Perkebunan Nusantara Melalui PalmCo Akan Bangun PLTS di Rumah Ibadah

Ekonomi

Sasar 4.000 Penerima Manfaat, Holding Perkebunan Nusantara Melalui PalmCo Akan Bangun PLTS di Rumah Ibadah
Emas Sentuh Rekor Tertinggi, Siap Menuju .000

Ekonomi

Emas Sentuh Rekor Tertinggi, Siap Menuju $3.000