RajaBackLink.com

Home / Ekonomi

Senin, 10 November 2025 - 10:20 WIB

Harga Emas Menguat di Tengah Pelemahan Dolar AS, Pasar Menanti Kepastian Kebijakan The Fed

Redaksi - Penulis Berita

Harga emas (XAUUSD) pada awal pekan ini kembali menunjukkan performa yang solid, seiring meningkatnya minat pasar terhadap aset lindung nilai. Penguatan harga emas didorong oleh kombinasi faktor teknikal dan fundamental, terutama ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter oleh Federal Reserve di tengah melemahnya indikator ekonomi Amerika Serikat. Kondisi ini memperkuat pandangan bahwa momentum bullish pada emas masih berpotensi berlanjut dalam waktu dekat.

Pada sesi perdagangan hari Jumat minggu lalu (7/11), emas menguat 0,64% dan ditutup di level $4.002 setelah sempat terkoreksi ke $3.974. Kenaikan tersebut berlanjut di sesi Asia pada hari Senin (10/11) dengan harga diperdagangkan di sekitar $4.050, mencerminkan respon pasar terhadap melemahnya data ketenagakerjaan AS.

Berdasarkan analisis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, secara teknikal emas masih berada dalam fase tren bullish, tercermin dari pola candlestick harian yang membentuk higher low serta posisi harga yang bertahan di atas garis Moving Average utama. “Struktur teknikal emas saat ini cukup kuat. Selama harga tidak menembus support kunci, bias penguatan masih dominan,” jelas Andy.

Baca Juga :  SiberMate: Aplikasi Human Risk Management (HRM) Pertama di Indonesia untuk Mitigasi Risiko Siber Manusia

Proyeksi pergerakan emas hari ini potensi kenaikan menuju $4.083 apabila tekanan beli tetap konsisten. Namun apabila terjadi koreksi teknikal, level $3.989 menjadi support yang perlu diawasi.

Data pemutusan hubungan kerja Challenger yang mencatat lebih dari 150.000 PHK sepanjang Oktober menjadi sinyal bahwa pasar tenaga kerja mulai mengalami tekanan. Hal ini memperbesar peluang penurunan suku bunga, yang menjadi katalis penting untuk kenaikan harga emas.

Dari sisi fundamental, pelemahan data ekonomi AS memberi tekanan pada Dolar AS, yang membuat harga emas yang berdenominasi dolarlebih menarik bagi investor global. Indeks Dolar AS (DXY) tercatat melemah 0,15% ke level 99,55, sementara imbal hasil obligasi Treasury AS tenor 10 tahun stabil di sekitar 4,085%. Penurunan imbal hasil obligasi meningkatkan daya tarik emas karena menurunkan biaya peluang untuk memiliki aset yang tidak memberikan imbal hasil.

Sentimen konsumen AS juga mengalami kontraksi, dengan indeks Universitas Michigan turun ke 50,3, titik terendah dalam tiga setengah tahun terakhir. Kekhawatiran terhadap melambatnya pertumbuhan ekonomi semakin memperkuat posisi emas sebagai aset lindung nilai terhadap ketidakpastian.

Baca Juga :  Meningkatkan Perekonomian Lokal, Gokomodo Apresiasi Agen Berprestasi di Kalimantan Barat

Meski demikian, kabar bahwa penutupan sebagian pemerintah AS kemungkinan akan segera berakhir menjadi faktor penyeimbang. Kembalinya kegiatan pemerintahan dapat meredakan sebagian permintaan safe haven dalam jangka pendek.

Namun, Andy Nugraha menilai dampaknya terhadap pergerakan emas bersifat sementara. “Sentimen pasar saat ini masih berpusat pada prospek kebijakan moneter The Fed. Selama ekspektasi pemangkasan suku bunga tetap menguat, emas berpeluang mempertahankan momentum bullishnya,” kata Andy.

Secara keseluruhan, arah harga emas hari ini akan sangat ditentukan oleh respons pasar terhadap perkembangan data ekonomi lanjutan dan pernyataan pejabat The Fed. Namun untuk saat ini, bias penguatan dinilai masih dominan dengan kecenderungan pasar mencari perlindungan dari ketidakpastian ekonomi global.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita ini 1 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Ekonomi

Water Station di 18 Stasiun LRT Jabodebek Dirawat Secara Berkala untuk Jaga Kualitas Tetap Aman Dikonsumsi bagi Pengguna

Ekonomi

MIND ID Dukung ANTAM Bangkitkan Ekonomi Nasional Melalui Program Hilirisasi

Ekonomi

Grand Mercure Bali Seminyak Rayakan Ulang Tahun ke-2 dengan Tema “Toast to Twogetherness”

Ekonomi

KAI Daop 1 Jakarta Mencatat Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 1446 H/2025 Terjadi Hari Ini

Ekonomi

Mahasiswa Game Application & Technology BINUS UNIVERSITY Tembus Panggung Internasional di Busan Indie Connect Festival 2025

Ekonomi

XRP vs XLM: Mana yang Lebih Unggul? Ini Analisis Lengkapnya

Ekonomi

Terra Drone Indonesia Hadirkan Inovasi Aerial Live Streaming Menggunakan Drone pada Final KAHF IA ITB Cup 2025

Ekonomi

Begini Cara Rekam Panggilan WhatsApp Business Secara Praktis!