RajaBackLink.com

Home / Ekonomi

Senin, 7 Juli 2025 - 13:28 WIB

Harga Emas Tertekan Data NFP AS, Bearish Kembali Mendominasi

Redaksi - Penulis Berita

Pergerakan harga emas (XAU/USD) kembali mengalami tekanan jual setelah mencatat reli moderat seminggu terakhir. Pada penutupan sesi Jumat (4/7), logam mulia ini sempat menguat 0,26% ke $3.333, namun kondisi likuiditas tipis menjelang libur Hari Kemerdekaan AS memupus momentum kenaikan. Pasar kini menatap data Nonfarm Payrolls (NFP) yang menegaskan ketahanan tenaga kerja AS, menambah beban bagi emas yang dihargai dalam Dolar AS.

Analis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, menyebut bahwa sinyal teknikal sedang mengarah ke tren bearish. “Moving Average jangka pendek kini bergerak di bawah MA jangka menengah, didukung formasi lower high dan lower low pada candlestick harian,” tuturnya. Dari proyeksi teknikal Dupoin, jika tekanan jual terus berlanjut hari ini, XAU/USD berpeluang turun ke support penting di $3.292. Namun, jika pelaku pasar menemukan momentum beli baru, rebound ke level $3.343 masih sangat mungkin terjadi.

Baca Juga :  Antisipasi Proyek Pedestrian, KAI Daop 8 Surabaya Imbau Penumpang Berangkat Lebih Awal ke Stasiun Gubeng

Memasuki sesi perdagangan Asia pada Senin (7/7), emas sempat terkoreksi hingga menyentuh $3.320. Hal ini dipicu data NFP bulan Juni yang menunjukkan penambahan 147.000 lapangan kerja melewati estimasi pasar sebanyak 110.000 serta tingkat pengangguran yang tetap stabil di 4,1%. Hasil ini menurunkan probabilitas pemangkasan suku bunga jangka pendek oleh The Fed, sehingga menguatkan Dolar AS dan menekan XAU/USD.

Selanjutnya, sorotan pasar beralih ke risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan dipublikasikan pada hari Rabu (9/7). Dokumen tersebut diyakini memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai sikap Fed, apakah akan menunda atau mempercepat langkah pelonggaran moneter. Di saat bersamaan, ancaman kenaikan tarif dagang oleh Presiden Trump, yang akan mengembalikan tarif ke level awal apabila negosiasi tak mencapai kemajuan, menambah lapisan ketidakpastian di tengah kekhawatiran fiskal.

Baca Juga :  Susu Mede Pertama di Indonesia, Inovasi Bangsa yang Penuh Manfaat dan Kebaikan Alami: PLANTIQ Cashew Milk

Tak hanya itu, eskalasi konflik di Timur Tengah juga menjadi faktor pendorong safe-haven. Aksi militer Israel terhadap sasaran Houthi di Yaman menambah kekhawatiran geopolitik, yang biasanya menjadi katalis positif bagi emas. Meskipun demikian, sentimen positif ini tampaknya tertahan oleh sentimen suku bunga dan data ketenagakerjaan yang kuat.

Dengan pertimbangan kondisi teknikal yang berpotensi menekan XAU/USD namun dibalut faktor geopolitik dan ketegangan perdagangan yang bisa membatasi koreksi, rentang pergerakan hari ini diperkirakan akan berada antara $3.292 dan $3.343 per troy ounce. Trader disarankan memantau kedua level tersebut dengan cermat untuk mengambil keputusan entry atau exit, sambil menunggu arah kebijakan moneter The Fed dan perkembangan geopolitik terbaru.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita ini 0 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Ekonomi

Dukungan Pemerintah Melalui Subsidi Tingkatkan Akses Mobilitas Masyarakat, LRT Jabodebek Layani Lebih dari 47 Juta Pengguna

Ekonomi

1,4 Juta Pelanggan Bersubsidi: PSO Kereta Api 2025 Daop 1 Jakarta, Dorong Akses Transportasi Merata dan Berkelanjutan

Ekonomi

Era Baru Stablecoin, Menjemput Masa Depan Finansial

Ekonomi

CELEBRITY FITNESS INDONESIA RAYAKAN WORLD WELLNESS WEEKEND 2024 DENGAN ACARA TAHUNAN “YOGA IN THE PARK”

Ekonomi

Bagaimana Kereta Api Bisa Berbelok? Kenali Peran Sistem Wesel

Ekonomi

Jakarta Global dan Berbudaya: Apa Saja yang Seru di HUT ke-498?

Ekonomi

Penumpang Makin Dimanjakan, KAI Daop 6 Yogyakarta Tambah Luxury Lounge di Lantai 2 Stasiun Yogyakarta Mulai 1 Agustus 2025

Ekonomi

Manfaat CRM dalam Strategi Penjualan dan Canvassing