Sriwijayatoday.com | Melawi Kalbar — Sengaja disini saya menyampaikan keluhan terhadap pelayanan tim kesehatan yang dibawah kendalui timsatgas penanganan covid-19 Kabupaten Melawi pada hari ini rabu 9 juni 2021.
Nama saya Jumain bekerja sebagai Jurnalis dengan jabatan Kepala Biro Media Sidikkasus.co.in Kabupaten Melawi.
Saya pernah melakukan traking Swab di Posko Lapkesda Puskesmas Nanga Pinoh pada tanggal 3 juni 2021 bersama istri saya.
Saya melakukan traking Swab dikarenaķan pernah kontak dengan pasien positif atas nama Slamet Haryanto alamat Desa Tanjung Tengang Kecamatan Nanga Pinoh yang saat ini sedang menjalani isolasi di RSUD Kabupaten Melawi.
Saya sudah berkali kali mempertanyakan hasil swab saya dan hasil swab keluarga saya termasuk isti dan adek adek dari saudara Slamet Haryanto yang pernah melakukan traking swab pada tanggal 2 juni 2021 namun selalu belum mendapatkan jawaban.
Kenapa saya dan keluarga saya harus tahu tentang hasil swab saya,istri saya dan adek adek saya…
Karena kami tidak ingin kami ikut andil dan di anggap salah satu penyumbang terhadap penularan virus copid-19 atau membahayakan kesehatan orang lain.
Saya juga sering berkemunikasi bersama Kabid Nakes Melawi via WhatsApp namun kami hanya mendapatkan jawaban hasilnya belum keluar.
Ketika saya menanyakan langsung ke Kepala Dinas Kesehatan yaitu Bpk dr. Ahmad Jawahir via WhatsApp beliau menjawab Iya, abangnda. Stok reagen PCR di kalbar masih kosong. Maka di semua lab kabupaten masih terkendala. Infonya 2-3 hari ini sdh bisa masuk kalbar,
Iya, abangnda. Stok reagen PCR di kalbar masih kosong. Maka di semua lab kabupaten masih terkendala. Infonya 2-3 hari ini sdh bisa masuk kalbar ucap Bpk dr. Ahmad Jawahir via WhatsApp pada tanggal 07 juni 2021.
Kesimpulan dari tulisan saya ini;
Saya dan keluarga saya yang telah melaksanakan traking swab pada tanggal 2 dan tanggal 3 juni adalah keluarga yang pernah kontak dengan adiknda kami saudara Salmet Haryanto yang saat ini sedang menjalani perawatan/karantina di RSUD Melawi.
Kami ingin segera mengetahui hasil tes swab yang sudah kami lakukan dengan kesadaran kami dikarenakan kami pernah kontak dengan pasien positif, apakah kami juga terkonfirmasi positif apa tidak agar kami bisa mawas diri dan selalu menjaga agar tidak menularkan ke orang lain.
Seandainya jika hasil daripada tes swab tersebut keluar sampai satu minggu bahkan 10-11 hari ternyata hasilnya positif berarti selama itu pula kami melakukan kesalahan karena kami dianggap tidak mematuhi segala peraturan,sementara saya dengan mengandalkan pekerjaan kuli tinta dengan resiko apapun saya harus keluar untuk menafkahi keluarga dan mencari sumber informasi serta pemberitaan tentang pelayanan publik terutama turut mengedukasi masyarakat tentang protokol kesehatan berkaitan penanganan covid-19 di Kabupaten melawi.
Saya sebagai penulis sekaligus penerima traking swab terhadap pada tgl 3 juni 2021 jika tulisan saya dianggap tidak transparan dan menskreditkan satu pihak saya banyak minta maaf atas kekeliruan saya.
Sumber : Jumain
Publies : Musa
Kaperwil Kalbar.