RajaBackLink.com

Home / Ekonomi

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 20:51 WIB

Ikuti Jejak Kapitalis Dunia, Garuda Ventrue Capital Masuk ke Industri Pangan

Redaksi - Penulis Berita

Ventrue Capital mulai masuk ke sektor Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) melalui strategi merger dan akuisisi, diawali dengan merger bersama pabrik beras di Karawang. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat rantai pasok pangan pokok sekaligus mendukung agenda ketahanan pangan nasional, sejalan dengan tren global para kapitalis dunia yang mulai menaruh perhatian pada sektor pertanian serta prioritas Presiden Prabowo dalam menjaga ketersediaan pangan bagi 284 juta penduduk Indonesia.

Tren investasi global menunjukkan pergeseran menarik: sejumlah kapitalis dunia, mulai dari Bill Gates, Elon Musk hingga Mark Zuckerberg, dikenal mulai menaruh perhatian pada sektor pertanian dan ketahanan pangan. Setelah merevolusi dunia melalui teknologi, mereka melihat pangan sebagai isu strategis jangka panjang.

Arah serupa kini terlihat di Indonesia. Ventrue Capital, perusahaan investasi dengan portofolio lintas sektor, mulai masuk ke industri Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) melalui strategi merger dan akuisisi (M&A). Langkah awal ditandai dengan merger bersama salah satu pabrik beras di Karawang pada bulan lalu.

Baca Juga :  Kerangka Hukum untuk Pembubaran Perusahaan di Indonesia

Masuknya Garuda Ventrue Capital ke sektor FMCG sejalan dengan meningkatnya fokus pemerintah terhadap ketahanan pangan. Presiden Prabowo Subianto telah menegaskan bahwa dengan populasi Indonesia mencapai lebih dari 284 juta jiwa, ketersediaan pangan yang stabil dan terjangkau merupakan prioritas utama pembangunan nasional.

“FMCG adalah sektor dengan daya tahan kuat sekaligus prospek pertumbuhan yang stabil. Konsumsi masyarakat yang besar membuka peluang untuk memperkuat rantai pasok, mulai dari produsen hingga distribusi,” kata Denia Yuniarti Abdussamad, CEO Garuda Ventrue Capital.

Ventrue Capital menyatakan fokus awal M&A akan diarahkan pada kategori pangan pokok seperti beras, tepung, minyak goreng, bumbu dapur, dan rempah. Perusahaan menilai penguatan rantai pasok di sektor tersebut tidak hanya penting secara komersial, tetapi juga mendukung agenda ketahanan pangan nasional.

Baca Juga :  Mengenal Jed McCaleb, Otak di Balik Stellar (XLM) dan Perjalanan Kariernya

Sejumlah emiten besar dunia maupun domestik telah lebih dahulu menjadikan pangan sebagai pilar bisnis utama, seperti Nestlé, Unilever, PepsiCo, ADM, Bunge, hingga Indofood. Masuknya Ventrue Capital diharapkan memperkuat konsolidasi industri sekaligus membuka peluang ekspansi baru di sektor distribusi dan ritel modern.

Dengan langkah ini, Ventrue Capital menempatkan dirinya dalam arus besar investasi pangan yang tengah menjadi perhatian global, dengan dampak langsung pada ekonomi nasional dan stabilitas pangan rakyat.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita ini 12 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Ekonomi

Bagaimana Cara Agar Dompet Aman dan Hidup Tetap Seru?

Ekonomi

Krakatau Steel Serahkan Bantuan 189 Hewan Kurban

Ekonomi

BRI Branch Office Jatinegara dan Sekolah Tinggi Hukum Militer Teken Kerja Sama: Perluas Akses Tabungan dan Pinjaman Briguna

Ekonomi

https://transsioner.feishu.cn/docx/FpVvdoqvUoXENgxEmqocDBecnYq?from=auth_notice&hash=e64a483f39e9812d0bf43b969649dad6

Ekonomi

Pelindo Perkuat Ketahanan Pangan Nasional, Bongkar 1.138 Ekor Sapi di Pelabuhan Tanjung Intan

Ekonomi

Gapeka 2025, Akselerasi Pembangunan Infrastruktur Perkeretaapian Sesuai Astacita

Ekonomi

BINUS UNIVERSITY Kukuhkan Guru Besar di Bidang Bioteknologi Tanaman, Berikan Inovasi Untuk Ketahanan Pangan Yang Berkelanjutan

Ekonomi

Meningkatkan Kompetensi Loading Master Bersama Port Academy