Sriwijayatoday.com. Muara Enim Sumatera Selatan – Viralnya proyek pembangunan jalan dan jembatan Pulau Panggung – Batu Surau Semendo, beberapa waktu lalu semakin menyita perhatian publik.
Seperti yang di sampaikan Yulianto, S.E., Ketua LSM Brantas Muara Enim kepada media ini. Minggu, 29 Mei 2022.
Dalam Dua tahun terakhir ini, jembatan Pulau Panggung Batu Surau telah dikerjakan dua tahap dengan jumlah total anggaran sebesar Tiga Puluh Sembilan Miliar Rupiah. Angka yang fantastis untuk proyek yang gagal difungsikan.
“Dikatakan gagal difungsikan karena jalan tersebut hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda dua dan mobil pribadi saja, itupun untuk kendaraan yang memiliki cubicle centimeter (CC) yang besar sehingga mampu menghasilkan tenaga untuk melewati tanjakan yang cukup terjal”. Papar Yulianto.
Yulianto menambahkan, untuk mobil angkutan barang atau orang dengan CC rendah, masih menggunakan akses jalan lama sebagai alternatif, alasannya bila melewati akses jalan yang baru tersebut resikonya kebanyakan mobil tidak kuat pada saat menanjak.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, jembatan Pulau Panggung Batu Surau dikerjakan dua tahap, tahap pertama dikerjakan tahun 2020 dengan alokasi dana Dua belas Miliar lebih, dilanjutkan tahap Kedua sebesar Dua Puluh Tujuh Miliar lebih dengan total keseluruhan Tiga Puluh Sembilan Miliar lebih. Biaya yang luar biasa untuk jembatan geometrik sepanjang Enam Puluh meter, lebar Enam meter dan panjang jalan Dua Ribu meter.
Pada tahap awal pengerjaan proyek, Pihak pelaksana melakukan pemasangan tiang pancang dan pengecoran jalan dari arah Pulau Panggung saja, dilanjutkan tahap kedua dengan rincian pekerjaan pemasangan kerangka baja jembatan, pengecoran jembatan, dan, pengaspalan jalan dari arah Batu Surau.
Dalam hal ini, kami selaku kontrol kebijakan pemerintah baik daerah maupun pusat meminta kepada tim BPKP untuk mengaudit kembali hasil pengerjaan proyek tersebut”. Tutur Yulianto.
Senada dengan Yulianto, Rudiansyah selaku Ketua DPC Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (AWDI) Muara Enim, Rudi mengatakan adanya dugaan kecurangan di dalam proses pengerjaan proyek tersebut, jelas ada indikasi kecurangan, bisa dilihat dari hasil pengerjaan proyek yang menelan biaya anggaran puluhan miliar itu. Makanya proyek tersebut tidak mendapatkan hasil yang optimal”. Cetus Rudi.
(Dadang Hariansyah)