RajaBackLink.com

Home / Ekonomi

Minggu, 19 Oktober 2025 - 13:55 WIB

KAI Daop 8 Surabaya Edukasi Ratusan Siswa Sosialisasikan Keselamatan Perkeretaapian di Berbagai Sekolah Dasar

Redaksi - Penulis Berita

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya terus berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran keselamatan masyarakat di sekitar jalur rel KA. Salah satu langkah preventif yang dilakukan adalah dengan menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Keselamatan Perkeretaapian di tingkat Sekolah Dasar wilayah Kabupaten Pasurun dan Malang, sebagai bentuk edukasi dini kepada generasi muda.

Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 18 Oktober 2025, di SDN Capang 1, Desa Capang, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan dan di SDN 2 Sambigede, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang yang diikuti oleh lebih dari 100 siswa.

Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya preventif perusahaan dalam menekan angka kecelakaan di jalur KA, terutama yang melibatkan anak-anak. Edukasi sejak dini sangat penting untuk menciptakan generasi yang sadar akan pentingnya keselamatan, dan menjadi pelopor keselamatan terutama di sekitar jalur rel KA.

Baca Juga :  Integrasi dengan Commuter Line Dongkrak Pertumbuhan Pengguna LRT Jabodebek di Stasiun Dukuh Atas dan Cikoko

“Kami ingin anak-anak memahami bahwa rel KA bukan tempat bermain. Dengan mengenal bahaya sejak dini, diharapkan para siswa dapat menghindari aktivitas berisiko dan bahkan menyampaikan informasi ini ke keluarga maupun teman-temannya,” jelas Luqman.

Pada tahun 2025, selama bulan Januri s.d September 2025 Tim Pengamanan KAI Daop 8 Surabaya juga telah melakukan sosialisasi keselamatan perkeretaapian serupa sebanyak 37 kali di berbagai sekolah.

Dalam sosialisasi ini, Tim Pengamanan dari KAI Daop 8 Surabaya menyampaikan materi edukatif yang dikemas secara interaktif dan menyenangkan, dengan tujuan agar anak-anak lebih mudah memahami dan mengingat pentingnya menjaga keselamatan di sekitar jalur rel KA.

Berbagai materi edukatif terkait keselamatan perkeretaapian yang disampaikan diantaranya larangan bermain di sekitar rel kereta api, peraturan perundang – undangan terkait perkeretaapian, larangan melakukan vandalisme, pentingnya mematuhi rambu-rambu di perlintasan sebidang, serta cara melapor jika melihat kejadian berbahaya di jalur rel KA.

Baca Juga :  Nongkrong Pop: Printmaking Sablon – Menyatukan Seni dan Budaya Pop dalam Pameran Bersama BINUS UNIVERSITY

Selain penyampaian materi, acara juga diramaikan dengan sesi kuis interaktif, pembagian hadiah edukatif, dan pemutaran video animasi keselamatan perkeretaapian. Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para guru dan siswa.

Pada akhir kegiatan, KAI Daop 8 Surabaya juga memberikan bantuan peralatan olah raga kepada pihak Sekolah Dasar sebagai wujud program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) KAI yang akan terus dilaksanakan secara berkelanjutan di berbagai wilayah kerja KAI Daop 8 Surabaya, khususnya di area yang dekat dengan jalur rel KA.

“Kami menyadari bahwa keselamatan perkeretaapian bukan hanya tanggung jawab KAI, tetapi juga masyarakat. Melalui sosialisasi ini, kami berharap siswa bisa menjadi agen perubahan dan pelopor yang turut menyebarkan pemahaman keselamatan di lingkungan sekitar, keluarga, dan teman sebayanya” tutup Luqman Arif.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita ini 4 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Ekonomi

Commuter Line Basoetta Terus Tumbuh, Andalan Mobilitas Menuju Bandara Soekarno-Hatta

Ekonomi

MIND ID Dukung ANTAM Bangkitkan Ekonomi Nasional Melalui Program Hilirisasi

Ekonomi

AI-Powered CRM dari Barantum: Bantu Bisnis Anda Tampil Lebih Unggul

Ekonomi

Solusi Berbasis Biomassa dari Thermax Dukung Dekarbonisasi Industri Indonesia

Ekonomi

Evista, Pilihan Terbaik Rental Mobil Listrik di Jakarta dengan Layanan Terbaik

Ekonomi

Kerjasama Strategis: VRITIMES Gandeng Berita.network dan Inews.network untuk Perluas Jangkauan Distribusi Berita

Ekonomi

HP Tertinggal, Kembali dalam Hitungan Jam: Pelanggan Puji Layanan Sigap KAI

Ekonomi

Biaya Hidup di Perkotaan, Gaji Besar Belum Tentu Cukup