RajaBackLink.com

Home / Ekonomi

Jumat, 29 Agustus 2025 - 16:33 WIB

Kapan Saatnya Beli Gadget Baru dengan Bijak?

Redaksi - Penulis Berita

Di era digital seperti sekarang, gadget bukan lagi sekadar alat komunikasi. Smartphone, laptop, atau tablet sudah menjadi bagian penting dari gaya hidup, sarana kerja, belajar, bahkan hiburan. Tak jarang, banyak orang tergoda untuk terus memperbarui gadget mereka setiap kali muncul seri terbaru. Namun, pertanyaannya: kapan sebenarnya waktu yang tepat dan bijak untuk membeli gadget baru?

Membeli gadget baru memang menyenangkan. Ada sensasi “fresh start”, fitur yang lebih canggih, hingga gengsi sosial ketika memegang perangkat terbaru. Tapi di balik itu, keputusan membeli gadget tidak bisa hanya berdasarkan keinginan atau rasa takut ketinggalan tren (FOMO). Dibutuhkan pertimbangan matang agar tidak terjebak dalam pemborosan atau bahkan masalah finansial.

1. Gadget lama sudah tidak berfungsi optimal

Tanda paling jelas bahwa kamu butuh gadget baru adalah ketika perangkat lama sudah tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Misalnya, smartphone sering mati mendadak, baterai cepat habis meski baru dicharge, atau aplikasi penting tidak bisa dijalankan karena sistem operasi terlalu usang.

Jika performa gadget lama sudah menghambat aktivitas sehari-hari, seperti pekerjaan, kuliah, atau bisnis online itu artinya investasi pada gadget baru bisa menjadi keputusan yang rasional, bukan sekadar emosional.

2. Kebutuhan kerja atau belajar menuntut upgrade

Tidak jarang, kebutuhan profesional menjadi alasan seseorang mengganti gadget. Contohnya, seorang desainer grafis yang membutuhkan laptop dengan RAM lebih besar agar software desain berjalan lancar, atau mahasiswa teknik yang butuh perangkat dengan spesifikasi tinggi untuk menjalankan program simulasi.

Baca Juga :  Smart Home dan Sustainability: Lebih Baik Kontribusi Terhadap Lingkungan

Dalam konteks ini, membeli gadget baru bukanlah gaya hidup konsumtif, melainkan sebuah kebutuhan produktif yang mendukung perkembangan karier atau pendidikan.

3. Fitur baru memberi nilai tambah nyata

Industri gadget sering memasarkan produk terbaru dengan fitur “wow” yang menggoda. Namun, tidak semua fitur itu benar-benar berguna. Bijaknya, tanyakan dulu pada diri sendiri: apakah fitur baru ini memberikan manfaat nyata dalam hidup saya?

Contohnya, kamera dengan teknologi terbaru mungkin relevan untuk seorang content creator, tapi tidak terlalu penting bagi orang yang hanya memakai smartphone untuk komunikasi sehari-hari. Jika fitur baru dapat meningkatkan efisiensi kerja atau kualitas hasil, barulah masuk akal untuk upgrade.

4. Finansial sudah siap

Inilah faktor paling penting. Membeli gadget baru sebaiknya tidak mengganggu kestabilan keuangan pribadi. Jika gaji atau pendapatan rutin sudah cukup untuk menutupi kebutuhan pokok (makan, transportasi, cicilan, tabungan darurat), barulah pertimbangkan pembelian gadget.

Hindari membeli hanya karena sedang ada promo besar-besaran jika kondisi finansial belum memungkinkan. Ingat, promo selalu ada, tapi ketenangan finansial tidak bisa ditukar dengan diskon sesaat.

5. Hindari motif “gengsi sosial”

Banyak orang membeli gadget baru karena ingin terlihat keren di depan teman, rekan kerja, atau media sosial. Padahal, gengsi sosial adalah motivasi paling rapuh dalam pengambilan keputusan finansial. Gadget terbaru mungkin membuatmu terlihat keren sesaat, tapi beban cicilan atau tabungan yang terkuras akan terasa jauh lebih lama.

Baca Juga :  WSBP Inspiring Kindness Raih Juara 3 Anugerah Perhumas 2024 di World Public Relations Forum

Cobalah bedakan antara kebutuhan fungsional dan keinginan emosional. Jika alasan utamanya hanya agar tidak merasa ketinggalan tren, mungkin belum saatnya mengganti gadget.

Membeli dengan Bijak, Termasuk Saat Meminjam

Ada kalanya membeli gadget baru memang tidak bisa ditunda, sementara kondisi finansial belum sepenuhnya siap. Misalnya, laptop rusak padahal kamu sedang dikejar deadline kerja, atau smartphone rusak padahal kamu gunakan untuk usaha online.

Dalam situasi seperti ini, meminjam bisa menjadi solusi asal dilakukan secara bijak. Hindari pinjaman hanya untuk memuaskan keinginan. Pastikan ada rencana pelunasan yang jelas, dan cicilan ringan pinjaman tidak mengganggu kebutuhan pokok bulanan.

Salah satu opsi yang bisa dipertimbangkan adalah Neo Pinjam melalui neobank dari Bank Neo Commerce, Dengan bunga yang transparan, proses cepat, dan pinjaman tenor fleksibel. Dapatkan limit lebih besar sampai dengan Rp100 juta. Pinjaman tenor fleksibel hingga 24 bulan. Pengajuannya lebih mudah, cair cepat, dan tanpa biaya admin. Meski prosesnya mudah, pengajuan tetap melalui evaluasi kelayakan untuk menjaga keamanan pengguna dan mencegah risiko kredit bermasalah.

Download aplikasi neobank di PlayStore atau App Store dan ajukan pinjaman di Neo Pinjam sekarang. Kunjungi link Neo Pinjam untuk tahu info lengkap serta syarat & ketentuan mengenai Neo Pinjam.

***

PT Bank Neo Commerce Tbk berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia (BI), serta merupakan bank peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita ini 3 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Aceh

AL-FARLAKY Salurkan Rompi Untuk RBT OMJEK: Terima Kasih Pak Iskandar

Ekonomi

Peringati HUT ke-111 Stasiun Semarang Poncol, KAI Daop 4 Berikan Momen Spesial kepada Pelanggan KA

Ekonomi

Pelantikan Trump Bisa Jadi Pendorong Harga Bitcoin ke Titik Tertinggi Baru

Ekonomi

Projek5Negara : Pameran Properti Internasional Siap Guncang AEON Mall BSD City

Ekonomi

Efisiensi tanpa kehilangan interaksi: Memperkenalkan Hybrid Package untuk AnyLive dari AnyMind di Indonesia

Ekonomi

Pramudono Kumoro: Membawa Inovasi Pertanian Rendah Emisi Bersama Alira Alura

Ekonomi

TEI ke-40 Resmi Dibuka, Hadirkan Keunggulan Produk Indonesia Tanpa Batas

Ekonomi

Belanja Bahan Bangunan Dapat Motor Listrik? Mitra10 Hadirkan Promo Hadiah Langsung Juli 2025!