RajaBackLink.com

Home / Opini

Senin, 17 April 2023 - 10:30 WIB

KERETA CEPAT CHINA MENABRAK-NABRAK

Saiful Amri - Penulis Berita

OPINI – Setelah upaya untuk meringankan bunga pinjaman China proyek Kereta Cepat Indonesia China yang dilakukan Luhut Panjaitan dinilai gagal, maka kegelisahan besar terjadi di kalangan Pemerintah maupun rakyat Indonesia. Para pengamat mengkritisi tajam program yang sejak awal memang kontroversial. Terkesan Jokowi memaksakan kehendak untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung tersebut.

Kereta yang tidak jelas urgensi dengan keputusan grasa-grusu itu mulai terasa dikerjakan dan berjalan dengan menabrak-nabrak, antara lain :

Pertama, menabrak Konstitusi bahkan Ideologi karena tidak berbasis pada perwujudan asas kedaulatan rakyat. Tidak ada persetujuan rakyat atas pilihan proyek. Sila keempat Pancasila dilanggar. Proyek Kereta Cepat lebih berorientasi kepentingan kelompok kecil ketimbang rakyat kebanyakan. Suara rakyat diabaikan.

Kedua, menabrak APBN. Pada awalnya Presiden sesumbar proyek ini tidak akan menggunakan dana APBN namun perkembangan terakhir justru Pemerintah China mensyaratkan adanya jaminan hutang APBN. Inilah yang kemudiannya menjadi keprihatinan bahwa Indonesia telah menjadi korban dari jebakan hutang China. Situasi serba salah antara menuntaskan dan menghentikan. Kedua-duanya merugikan.

Baca Juga :  BOIKOT NASI PADANG ?

Ketiga, menabrak Jepang karena proyek bersama China ini telah menyingkirkan tawaran kerjasama Jepang. Kini terasa tekanan China yang jauh lebih berat dibandingkan pilihan waktu itu adalah negara Jepang. Dampaknya Jepang pun hengkang dari Ibu Kota Nusantara (IKN). Softbank group telah lari tungggang langgang. IKN terancam gagal.

Keempat, menabrak kereta lain. Menurut Luhut jika Kereta Cepat Indonesia China telah beroperasi, maka Kereta Argo Parahiyangan yang selama ini melayani penumpang Bandung Jakarta harus berhenti. Route Jakarta Bandung dipaksakan untuk menggunakan Kereta Cepat yang jauh lebih mahal tarifnya.

Kelima, menabrak akal sehat. Membuat Kereta Cepat Bandung-Jakarta sebagai Ibu Kota Negara, ternyata Ibu Kota Negara akan pindah ke Kalimantan. Ingin mempercepat waktu tempuh Jakarta-Bandung malah stasiun bukan di Bandung tapi Padalarang. Harus ganti kendaraan. Sangat tidak efisien dan memperlambat. Belum lagi banyak alternatif penggunaan kendaraan Bandung Jakarta. Jarak pendek dan waktu tempuh yang tidak terlalu lama.

Baca Juga :  KOK THE WEEK MIRIP DHEWEK ?

Kereta Cepat dibayang-bayangi kerugian bahkan kegagalan. Jangan jangan segera masuk ke Museum Kereta Api. Saat ini Indonesia harus menambah utang 8,36 Trilyun. Jika benar gagal maka Presiden Jokowi bersama Luhut dan penanggungjawab lainnya harus diseret ke meja hijau. Risiko dari kenekadan harus ditanggung, termasuk masuk bui.

Debt trap China hampir terbukti. Kebodohan pemimpin negeri ini berbau kolusi dan korupsi. Harus segera diusut tuntas agar diketahui apa motif dari memaksakan proyek Kereta Cepat Indonesia China.

Proyek ini semakin membuka pintu bagi aneksasi China atas Indonesia.

 

By M Rizal Fadillah (Pemerhati Politik dan Kebangsaan)

Bandung, 17 April 2023

Berita ini 49 kali dibaca

Share :

Baca Juga

JIWASRAYA DI HANCURKAN, PRAKTISI ASURANSI : ANOMALI RESTRUKTURISASI POLIS ASURANSI

Ekonomi

JIWASRAYA DI HANCURKAN, PRAKTISI ASURANSI : ANOMALI RESTRUKTURISASI POLIS ASURANSI
PRESIDEN DAN WAKIL YANG KURANG BERMUTU

Opini

PRESIDEN DAN WAKIL YANG KURANG BERMUTU
KPK Pengkhianat, Masih Bergunakah ?

Opini

KPK Pengkhianat, Masih Bergunakah ?
REVOLUSI SOSIAL

Headline

REVOLUSI SOSIAL
TETAP MEWASPADAI KOMUNIS

Opini

TETAP MEWASPADAI KOMUNIS
Aceh Timur Cuma Jadi Penonton di Panggung Gas Nasional, Sampai Kapan?

Opini

Aceh Timur Cuma Jadi Penonton di Panggung Gas Nasional, Sampai Kapan?
ADA KM 50, PAK PRABOWO

Opini

ADA KM 50, PAK PRABOWO
Jokowi Harus Cepat Tumbang

Opini

Jokowi Harus Cepat Tumbang