RajaBackLink.com

Home / Ekonomi

Senin, 16 Juni 2025 - 18:27 WIB

Konflik Israel-Iran, Dampak Langsung ke Pasar Kripto?

Redaksi - Penulis Berita

Jakarta, 16 Juni 2025 – Memanasnya ketegangan yang terjadi antara Iran vs Israel, belakangan memicu ketidakpastian di pasar ekonomi dan politik global. Hal ini, termasuk gejolak pada pasar aset digital seperti aset kripto. Menanggapi hal tersebut, Bittime, platform crypto exchange Indonesia yang resmi dan berlisensi menekankan pentingnya manerapkan startegi investasi jangka panjang.

Konflik antar kedua negara ini, bermula dari serangan udara yang diberikan oleh israel terhadap Iran pada Jumat (14/6/2025) dini hari. Serangan ini, menewaskan sejumlah petinggi militer dan ahli nuklir Negeri Persia, termasuk penghubung komunikasi antara Iran dan Amerika Serikat (AS), Ali Shamkhani.

Akibatnya, Iran membalas dengan menerjunkan sejumlah rudal ke Israel, termasuk ke Ibu Kota Tel Aviv. Di mana, serangan tersebut disebutkan bertujuan untuk membunuh Kepala Staf Militer milisi penguasa Yaman Houthi, Muhammad Al Ghamar.

Lebih lanjut, memanasnya konflik antara Iran dan Israel kemudian memicu berbagai spekulasi, termasuk pada sentimen pasar aset digital. Peningkatan serangan udara oleh Israel dan ancaman serangan balik dari Iran, terjadi beriringan dengan peningkatan fluktuasi harga yang tajam.

Hal ini, mencerminkan reaksi pasar yang digerakkan oleh ketakutan dan spekulasi.  Tercatat, aset Bitcoin sempat mengalami koreksi cukup tajam, bahkan sempat menyentuh $103.000 USD pada 13 Juni, lalu.

Baca Juga :  MAXY Academy Berkolaborasi dengan 80 Perusahaan Mitra, Buka Peluang Magang di Berbagai Posisi

Namun, terpantau dalam 24 jam terakhir (16/06/2025) harga aset bitcoin telah kembali bangkit ke angka $107.000 USD atau naik sekitar 1.63%. Secara keseluruhan, meski sempat mengalami koreksi akibat sentimen risk-off di tengah memanasnya gejolak geopolitik, rebound yang cepat memperlihatkan ketahanan pasar aset kripto.

Menanggapi situasi ini, CEO Bittime, Ryan Lymn, menyatakan bahwa gejolak geopolitik dan ketidakpastian kondisi pasar ekonomi global menjadi momen penting bagi para investor aset digital, khususnya aset kripto untuk mengimplementasikan strategi investasi jangka panjang yang tepat.

“Ketegangan geopolitik yang terjadi saat ini tentu memberikan tekanan pada kondisi psikologis pasar, termasuk investor aset kripto Indonesia. Untuk itu, kami memandang bahwa dalam menghadapi tekanan terhadap nilai aset kripto saat ini, penting untuk mengimplementasikan strategi investasi jangka panjang, berdasarkan tolerasi risiko masing-masing investor,” ungkap Ryan.

Ia menambahkan, dalam kondisi seperti ini momentum fluktuasi pasar tidak jarang juga dimanfaatkan sebagai peluang untuk memanfaatkan aset kripto sebagai alat diversifikasi investasi. Sebab, nilai aset kripto seperti Bitcoin tidak terpengaruh secara langsung oleh kondisi perekonomian dunia karena sifatnya yang terdesentralisasi dan tidak terikat.

Baca Juga :  PT Samudera Energi Tangguh Perkuat Kompetensi Loading Master Lewat Pelatihan Bersama Port Academy

Akan tetapi, banyak dari para investor pemula memilih untuk mengamankan nilai aset yang dimiliki dengan berinvestasi pada aset-aset yang nilainya cenderung stabil seperti aset USDT dan Bitcoin.

Kedua aset tersebut, dipandang sebagai alternatif investasi yang cenderung lebih aman jika dibandingkan dengan aset-aset fluktuatif lainnya. Apalagi, ketersediaan fitur staking yang tersedia di platform crypto exchange resmi dan diawasi OJK, seperti Bittime, belakangan menjadi salah satu pilihan strategi jangka panjang yang sering kali dipilih oleh para investor muda.

Selaras dengan hal tersebut, sebagai alternatif investasi yang terbilang baru, edukasi aset kripto menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku industri khususnya platform perdagangan aset kripto.

Untuk itu, peningkatan literasi dan edukasi aset kripto menjadi hal yang tidak kalah penting, mengingat investasi aset kripto mengandung risiko yang termasuk fluktuasi harga, kehilangan modal, risiko likuiditas, teknologi, dan regulasi yang menjadi tanggung jawab pribadi pengguna.

Oleh karena itu, sangat penting mengetahui tingkat toleransi risiko, serta strategi dan metode investasi yang sesuai bagi masing-masing investor.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita ini 6 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Ekonomi

Safety Campaign : Peran Masinis sebagai Pemimpin Perjalanan KA

Ekonomi

Evista, Pilihan Terbaik Rental Mobil Listrik di Jakarta dengan Layanan Terbaik

Ekonomi

KAI Daop 1 Jakarta Layani Lebih dari 325 Ribu Pelanggan Selama Libur Panjang Maulid Nabi Muhammad SAW

Ekonomi

Perkuat Jangkauan Proyek Indonesia Timur, WSBP Suplai Produk Precast untuk Pembangunan Kantor Gubernur Papua Selatan

Ekonomi

BRI-MI Inisiasi Pembentukan DINFRA Climate Resilience Fund: Mendorong Akselerasi Pendanaan Strategis untuk Ketahanan Iklim Indonesia

Ekonomi

Singapore-based Mulai and Cacco Begin Collaboration to Address EC Fraud in Southeast Asia

Ekonomi

Menentukan Alokasi Dana untuk Investasi Reksa Dana Online

Ekonomi

PT. MGM Horison Hotels Group gelar General Manager Conference 2024 di Bali “Fostering a High Performance Mindset for a Successful and Sustainable Business”