RajaBackLink.com

Home / Ekonomi

Minggu, 13 Juli 2025 - 18:37 WIB

Krakatau Steel Perkuat Posisi Dengan Kembangkan Potensi Kerja Sama Strategis

Redaksi - Penulis Berita

Jakarta – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sejak bulan Maret 2025 hingga saat ini telah melakukan berbagai kesepakatan kerja sama dan aksi korporasi diantaranya penandatanganan nota kesepahaman dengan Delong Steel Group, kamudian penandatanganan bersama Xiamien ITG Group Co., Ltd. (International Trade Group/ITG) dan PT Dexin Steel Indonesia dalam acara BRICS Innovation Base Industry Project Matchmaking Meeting di Beijing, China, kerja sama dengan Tatarstan Trade House di Rusia, serta melakukan ekspor 2.400 ton baja ke Polandia.

“Di pertengahan Juli 2025
nanti pun Krakatau Steel melalui PT Krakatau Baja Industri dan PT Tata Metal
Lestari kembali melakukan ekspor sebesar 10.000 ton ke Amerika Serikat. Dengan
manajemen Krakatau Steel yang terus berbenah dan konsisten melakukan
transformasi maupun restrukturisasi, Krakatau Steel mampu melewati berbagai
tantangan, bahkan di tengah upaya tersebut, Krakatau Steel tetap mendapatkan
kepercayaan penuh dari para pemangku kepentingan. Hal ini terlihat dari
meningkatnya harga saham Krakatau Steel, yang tidak hanya menjadi catatan
finansial semata, tetapi lebih jauh mencerminkan tumbuhnya trust publik dan investor terhadap Krakatau Steel,” jelas Direktur
Utama Krakatau Steel Akbar Djohan.

Kepala Riset Praus Capital
Marolop Alfred Nainggolan dalam keterangan terpisah menyampaikan bahwa kenaikan
ini bersifat individu tanpa ada kontribusi sentimen sektoral dan sentiment
pasar. Lonjakan harga saham KRAS dalam beberapa pekan juga menunjukan bahwa
pasar sangat responsif terhadap aksi pertumbuhan anorganik, seperti menggandeng
Delong Steel dalam investasi strategis di sektor baja dan potensi kerja sama
strategis lainnya. Skala nilai kerja sama yang signifikan tentu akan memberikan
dampak yang signifikan, selain kepercayaan dari produsen global kepada KRAS.
Begitu juga dengan kepemilikan oleh PT Danantara Asset Management (Danantara),
memberikan harapan besar untuk percepatan penyelesaiaan restrukturisasi yang
ada di Perseroan.

Baca Juga :  MAXY Academy Buka Sesi Konsultasi Gratis untuk Bantu Anak Muda Temukan Jalur Karier Digital

Lebih lanjut Akbar
menyampaikan bahwa setelah seluruh BUMN setelah bergabung bersama Danantara,
banyak terjadi perubahan signifikan, terutama diantaranya terkait leverage investasi untuk nilai tambah
perusahaan ke depan.

“Birokrasi yang lebih
cepat diharapkan terjadi setelah Krakatau Steel berada di bawah Danantara. Kami
juga akan terus berupaya melakukan pengembangan dan perbaikan setelah
diterimanya dukungan dana dari Danantara,” tambah Akbar.

Akbar menyatakan bahwa
industri baja harus bisa melakukan procurement yang efisien. Setelah reaktivasi
pabrik Hot Strip Mill 1, Krakatau
Steel diharapkan terus secara optimal menghasilkan produk baja berkualitas.
Sudah saatnya Krakatau Steel menjadi payung bagi industri baja di Indonesia,
proyek-proyek strategis diharapkan dapat secara optimal menyerap produk baja
domestik sehingga perekonomian Indonesia kuat, industri nasional meningkat
seiring dengan meningkatkan kebutuhan baja dalam negeri.

Baca Juga :  Daftar Token Teratas di XRP Ledger yang Wajib Masuk Watchlist

“Dengan penataan kebijakan yang
dilakukan oleh pemerintah, kami yakin industri baja nasional dapat lebih tangguh
menghadapi gejolak ekonomi global, mari rapatkan barisan, jangan malu untuk
perketat proteksi, safeguard, antidumping, maupun kebijakan yang berpihak pada
pengembangan industri baja nasional,” tegas Akbar.

Menutup pernyataannya Akbar
menyebutkan bahwa Krakatau Steel hingga saat ini sudah melakukan transformasi
yang masif, restrukturisasi yang saat ini dilanjutkan bersama Danantara,
melakukan perbaikan kinerja di mana target ke depan Krakatau Steel dapat mengoptimalkan
produksi hingga 3 juta ton per tahun.

“Ada banyak potensi yang dapat
kita gali, mulai dari sektor konstruksi, manufaktur, ketahanan energi,
ketahanan pangan dan pertahanan keamanan. Krakatau Steel mendukung One ASEAN First,
di mana secara geografis, negara ASEAN pun memiliki potensi yang besar untuk
bisa menjadi pemimpin industri baja global dan akan terus kami kembangkan pasar
ASEAN termasuk terutama pengembangan industri baja Indonesia ke depan. Dengan
semua skema yang dilakukan secara maksimal, kami yakin akan berdampak
signifikan bagi kemajuan dan peningkatan kinerja Krakatau Steel ke depan,”
pungkas Akbar.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita ini 4 kali dibaca

Share :

Baca Juga

BEKEN DAY BINUS @Bekasi 2025: Membantu Gen Z Gapai Karier di Era Digital

Ekonomi

BEKEN DAY BINUS @Bekasi 2025: Membantu Gen Z Gapai Karier di Era Digital
Hisense Memenangkan Dua Penghargaan di Ajang Bergengsi Selular Award 2025

Ekonomi

Hisense Memenangkan Dua Penghargaan di Ajang Bergengsi Selular Award 2025
Apa yang Menanti Ethereum di November 2024? Inilah Prediksi Terbaru!

Ekonomi

Apa yang Menanti Ethereum di November 2024? Inilah Prediksi Terbaru!
VRITIMES Menggandeng E-Kabari.com untuk Meningkatkan Akses dan Analisis Berita Online di Indonesia

Ekonomi

VRITIMES Menggandeng E-Kabari.com untuk Meningkatkan Akses dan Analisis Berita Online di Indonesia
Alasan Kenapa Kamu Harus Beralih ke Sabun Mandi non SLS

Ekonomi

Alasan Kenapa Kamu Harus Beralih ke Sabun Mandi non SLS
Sekretaris (Timur) Kementerian Luar Negeri India Kunjungi Markas Besar ASEAN: Tegaskan Komitmen terhadap Kemitraan Strategis Komprehensif ASEAN-India

Ekonomi

Sekretaris (Timur) Kementerian Luar Negeri India Kunjungi Markas Besar ASEAN: Tegaskan Komitmen terhadap Kemitraan Strategis Komprehensif ASEAN-India
Pentingnya Service Trafo untuk Kinerja Optimal

Ekonomi

Pentingnya Service Trafo untuk Kinerja Optimal
Apresiasi Kolaborasi INOTEK, Sampoerna dan BRIN, Sandiaga Uno Minta UMKM Manfaatkan Peluang Ekonomi Digital

Ekonomi

Apresiasi Kolaborasi INOTEK, Sampoerna dan BRIN, Sandiaga Uno Minta UMKM Manfaatkan Peluang Ekonomi Digital