RajaBackLink.com

Home / Ekonomi

Senin, 4 Agustus 2025 - 17:11 WIB

LindungiHutan Dorong Perdagangan Karbon yang Inklusif dan Transparan Lewat Solusi Offset Karbon Berbasis Alam

Redaksi - Penulis Berita

Semarang, 4 Agustus 2025 – Dalam upaya memperkuat komitmen Indonesia terhadap penurunan emisi karbon dan pelestarian ekosistem, LindungiHutan mendorong pendekatan perdagangan karbon yang lebih inklusif, transparan, dan berbasis masyarakat melalui solusi offset karbon berbasis alam. Produk ini memungkinkan individu dan perusahaan melakukan penebusan jejak karbon dengan cara yang mudah, terukur, dan berdampak positif bagi lingkungan dan komunitas setempat.

Sebagai platform pelestarian hutan berbasis kolaborasi, LindungiHutan menilai bahwa offset karbon tidak hanya harus berorientasi pada target emisi perusahaan, tetapi juga harus memberikan manfaat langsung bagi komunitas lokal, petani, dan penjaga ekosistem. Pendekatan ini sejalan dengan prinsip co-benefit dalam mekanisme perdagangan karbon yang mengedepankan keberlanjutan sosial dan ekologis.

Dalam platform LindungiHutan, pelaku bisnis atau pengguna dapat menghitung jejak karbon melalui carbon calculator Imbangi, lalu memilih skema offset, baik penanaman pohon mangrove maupun konservasi ekosistem gambut. Setiap kontribusi didukung keterlibatan masyarakat lokal maupun pelaporan terbuka seperti jumlah pohon tertanam, lokasi, dan dokumentasi lapangan.

Baca Juga :  BINUS Film School of Design Merayakan Karya Kreatif Sineas Muda Indonesia melalui Short Film Screening 2024

“Solusi offset karbon tidak bisa lepas dari prinsip keadilan. Ketika perusahaan mengklaim netralitas karbon, harus dipastikan bahwa masyarakat yang menjaga hutan juga mendapatkan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan. Kami percaya bahwa perdagangan karbon harus transparan, terukur, dan memberdayakan,” ujar Ben, CEO LindungiHutan.

LindungiHutan telah mengembangkan berbagai proyek penanaman pohon dan restorasi ekosistem berbasis masyarakat di wilayah rawan abrasi, deforestasi, dan krisis ekologi lainnya di Indonesia. Melalui model ini, setiap kontribusi perusahaan untuk offset karbon dihubungkan secara langsung dengan aktivitas tanam, data penyerapan karbon, dan dokumentasi lapangan yang dapat diverifikasi secara terbuka.

Baca Juga :  Narasi Kripto Januari 2025: Token dan Proyek yang Wajib Diikuti

Program ini juga dilengkapi dengan sistem pelaporan transparan, peta sebaran lokasi tanam, serta keterlibatan komunitas lokal sejak tahap perencanaan hingga monitoring pohon. Pendekatan ini menempatkan komunitas sebagai bagian dari solusi, bukan hanya penerima manfaat pasif.

Di tengah meningkatnya perhatian terhadap greenwashing, LindungiHutan menekankan pentingnya menjaga integritas dalam setiap skema offset karbon. Selain mengutamakan transparansi data dan pelaporan, LindungiHutan juga terus membangun kemitraan dengan lembaga sertifikasi, akademisi, dan pemerintah daerah untuk memastikan bahwa seluruh proses selaras dengan kebijakan nasional dan standar internasional.

LindungiHutan mengajak para pelaku usaha, lembaga, dan pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dalam solusi offset karbon yang tidak hanya memenuhi regulasi emisi, tapi juga memulihkan lingkungan dan memperkuat peran masyarakat penjaga hutan.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita ini 4 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Ekonomi

LRT Jabodebek Perpanjang Layanan hingga Tengah Malam pada 17 Agustus

Ekonomi

KemenBUMN Siapkan Skema Pembiayaan Rumah yang Ramah bagi Gen Z: Solusi Hunian Terjangkau untuk Masa Depan

Ekonomi

deGadai Perkenalkan Sertifikat Entrupy dengan Harga Terjangkau untuk Proses Gadai Tas Branded

Ekonomi

Integrasi Moda di Stasiun Kampung Rambutan Permudah Mobilitas Masyarakat

Aceh

PJ Bupati akan Optimalkan HGU di Aceh Timur

Ekonomi

Telkom Indonesia Dorong Talenta Digital Makassar Kuasai AI Praktis Lewat Indigo AI Connect

Ekonomi

Hadapi Deindustrialisasi, PB HMI Desak Pemerintah Perkuat Industri Baja Nasional

Ekonomi

Komitmen UMK Naik Kelas, Mitra Binaan SUCOFINDO Tembus Pasar Fashion Internasional