RajaBackLink.com

Home / Ekonomi

Rabu, 9 Juli 2025 - 20:49 WIB

LindungiHutan Dorong Tebus Jejak Karbon dengan Penanaman Pohon

Redaksi - Penulis Berita

Semarang, 9 Juli 2025 — Setiap aktivitas harian seperti berkendara, menggunakan listrik, atau bepergian dengan pesawat secara tidak langsung berkontribusi terhadap emisi karbon yang mempercepat krisis iklim. Menjawab tantangan ini, LindungiHutan mengajak masyarakat untuk lebih sadar akan jejak karbon mereka, sekaligus menawarkannya solusi nyata melalui program carbon offset berbasis penanaman pohon.

LindungiHutan, sebuah platform penggalangan dana lingkungan berbasis digital, mengembangkan fitur carbon offset yang memungkinkan individu maupun organisasi menghitung dan mengimbangi emisi karbon melalui penanaman pohon. Program ini menjadi salah satu upaya mendorong keterlibatan publik dalam aksi iklim, dengan pendekatan yang mudah dijangkau dan berdampak langsung.

“Kami ingin mendorong kesadaran bahwa perubahan iklim bukan isu besar yang jauh dari kita. Jejak karbon bisa datang dari hal-hal sederhana, dan carbon offset adalah langkah awal untuk bertanggung jawab secara ekologis,” ungkap Alma, Product Manager LindungiHutan.

Baca Juga :  10 Rekomendasi Smart Home untuk Rumah Baru, Terjangkau dan Terbaik Dikelasnya!

Menurut laporan Climate Transparency Report 2023, Indonesia menghasilkan lebih dari 600 juta ton emisi CO₂ per tahun. Dalam skala individu, satu kali perjalanan Jakarta–Bali dengan pesawat dapat menghasilkan lebih dari 250 kg CO₂ per orang. Di tengah tantangan ini, carbon offset hadir bukan sebagai pengganti perubahan gaya hidup, tapi sebagai pelengkap aksi mitigasi.

Fitur carbon offset LindungiHutan menggunakan kalkulasi berbasis standar emisi global dan menyarankan jumlah pohon yang ideal untuk menyerap emisi tertentu. Setiap pohon yang ditanam diproyeksikan menyerap rata-rata 4,6 kg CO₂ per tahun, dan perawatannya dilakukan oleh komunitas lokal di area hutan seperti Pesisir Bedono, Demak, Way Kambas Lampung, dan lokasi lainnya di seluruh Indonesia

Selain memberikan manfaat ekologis berupa penyerapan karbon, pohon-pohon ini juga memiliki dampak jangka panjang terhadap restorasi ekosistem, perlindungan keanekaragaman hayati, hingga ketahanan pesisir. Di sisi sosial, LindungiHutan memberdayakan komunitas lokal untuk menyediakan bibit, melakukan penanaman, dan merawat pohon selama masa hidupnya.

Baca Juga :  Shopvaganza 2024, Masih Ada Waktu! Kumpulkan Kupon dan Menangkan Hadiah ke Kanada

“Setiap pohon yang ditanam bukan hanya menyerap karbon, tapi juga menyerap harapan masyarakat lokal akan masa depan yang lebih baik,” tambah Edi, penggerak LindungiHutan dari Pulau Pari.

Selain fungsi ekologisnya dalam menyerap karbon dan memulihkan ekosistem, penanaman pohon juga melibatkan masyarakat lokal dalam proses pembibitan, penanaman, dan pemeliharaan. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya memberikan dampak lingkungan, tetapi juga mendukung aspek sosial dan ekonomi di tingkat komunitas.

Seiring meningkatnya urgensi krisis iklim, pendekatan seperti carbon offset berbasis alam dinilai tetap relevan sebagai bagian dari upaya transisi menuju kehidupan yang lebih berkelanjutan. Penting bagi masyarakat untuk tidak hanya memahami konsep emisi karbon, tetapi juga memiliki akses ke bentuk partisipasi yang konkret dan terukur.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita ini 6 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Terkait Pemberitaan Seorang Pengendara Motor Bersama Anak Melintas di Jalur KA, KAI Daop 1 Jakarta Ingatkan Bahaya Fatal dan Sanksi Hukum

Ekonomi

Terkait Pemberitaan Seorang Pengendara Motor Bersama Anak Melintas di Jalur KA, KAI Daop 1 Jakarta Ingatkan Bahaya Fatal dan Sanksi Hukum
KAI Properti Bangun Kantor Depo Lokomotif Semarang Poncol yang Lebih Modern dan Representatif

Ekonomi

KAI Properti Bangun Kantor Depo Lokomotif Semarang Poncol yang Lebih Modern dan Representatif
Suntik KB 3 Bulan Tapi Tidak Menstruasi Apakah Bisa Hamil?

Ekonomi

Suntik KB 3 Bulan Tapi Tidak Menstruasi Apakah Bisa Hamil?
WSBP Gelar 10 Kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dalam Rangka HUT ke-10

Ekonomi

WSBP Gelar 10 Kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dalam Rangka HUT ke-10
Program Experience BINUS UNIVERSITY di IIETE 2025: Menginspirasi Karier Gen Z Melalui Pengalaman Langsung

Ekonomi

Program Experience BINUS UNIVERSITY di IIETE 2025: Menginspirasi Karier Gen Z Melalui Pengalaman Langsung
Defisit Anggaran Rp 139 Miliar di Cilegon: Tantangan Menuju Pembangunan Berkelanjutan

Ekonomi

Defisit Anggaran Rp 139 Miliar di Cilegon: Tantangan Menuju Pembangunan Berkelanjutan
Open Forest #2: Connecting Hands, Restoring Lands

Ekonomi

Open Forest #2: Connecting Hands, Restoring Lands
Kolaborasi Paragon dan MiiTel: Ubah Call Center Jadi Value Center dengan AI

Ekonomi

Kolaborasi Paragon dan MiiTel: Ubah Call Center Jadi Value Center dengan AI