RajaBackLink.com

Home / Ekonomi

Jumat, 8 Agustus 2025 - 12:18 WIB

MIND ID Optimalkan Peran Mineral Kritis, Dukung Industri Baterai EV Nasional

Redaksi - Penulis Berita

JAKARTA – Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, terus konsisten dalam mengoptimalkan peran mineral strategis nasional demi mendorong tumbuhnya industri strategis baterai kendaraan listrik (EV).

Sebagai pengelola cadangan mineral strategis nasional, MIND ID memiliki mandat untuk memastikan peningkatan nilai manfaat dari sumber daya alam guna memperkuat kedaulatan industri dan mendorong penguatan pertumbuhan ekonomi nasional.

Wakil Direktur Utama MIND ID, Dany Amrul Ichdan, menyampaikan bahwa Indonesia berada dalam posisi geopolitik dan geostrategis yang sangat kuat.

Dengan kekayaan mineral seperti nikel, tembaga, karbon, dan aluminium, Indonesia memiliki seluruh komponen utama penyusun baterai kendaraan listrik.

Proyeksi global menunjukkan bahwa lebih dari 59 persen penjualan mobil pada 2035 akan didominasi oleh kendaraan listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV).

“Di tengah arus besar transformasi global, sumber daya bukan lagi sekadar bahan baku melainkan kekuatan strategis. Melalui MIND ID, Indonesia tidak hanya mengolah potensi, tetapi mengukir posisi. Hilirisasi menjadi fondasi kedaulatan industri, membuka lintasan strategis, memperkuat presensi global, dan meningkatkan daya saing bangsa,” katanya dalam International Battery Summit (IBS) 2025, Selasa (5/8/2025).

Baca Juga :  Speed Distribusi dari Indogo: Mendorong Efektivitas dalam Manajemen Distribusi UMKM

Sebagai bentuk komitmen konkret, MIND ID bersama Anggotanya yakni ANTAM, IBC dan mitra global strategis seperti CBL (Contemporary Amperex Technology Co. Limited) membangun rantai nilai nikel secara terintegrasi dari hulu hingga hilir.

Proyek strategis ini terpusat di Halmahera Timur dan Karawang, Jawa Barat, yang disiapkan menjadi motor utama pengembangan industri baterai EV nasional.

Di sisi hulu, ANTAM mengembangkan kegiatan penambangan nikel dengan kapasitas 10 juta ton ore per tahun. Untuk midstream, proyek HPAL (High Pressure Acid Leaching) di Halmahera Timur ditargetkan memproduksi 55 ribu ton MHP (Mixed Hydroxide Precipitate) per tahun, serta fasilitas RKEF (Rotary Kiln-Electric Furnace) yang memiliki kapasitas 88 ribu ton nikel per tahun.

Baca Juga :  Pelindo Solusi Logistik Hadirkan Layanan Mudik Gratis & Nyaman Menuju Kampung Halaman

Pada tahap hilir, MIND ID membangun Battery Material Factory yang terdiri dari Nickel Sulphate dengan kapasitas 16 ribu ton nikel per tahun, Precursor dengan kapasitas 30 ribu ton, dan Cathode Active Material (CAM) dengan kapasitas 30 ribu ton.

Selain itu, Grup MIND ID juga menginisiasi pembangunan Battery Cell Factory di Karawang dan Battery Recycling Facility di Halmahera Timur, sebagai upaya mengembangkan ekosistem circular economy dalam industri baterai.

Dany menegaskan kehadiran proyek ini akan menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan total investasi mencapai US$5,9 miliar, proyek strategis ini ditargetkan beroperasi penuh pada 2028 dan diproyeksikan menciptakan lebih dari 43.000 lapangan kerja baru.

“Dengan inisiatif strategis ini Indonesia tidak hanya menjadi bagian dari arsitektur industri global, tapi ikut menggambar ulang masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan,” pungkas Dany.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita ini 10 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Ekonomi

Koreksi Harga Aset Kripto, Bitcoin Terguncang di Tengah Krisis Anggaran AS

Ekonomi

Seperti Apa Ciri-Ciri Penyakit Gondongan Akan Sembuh?

Ekonomi

KAI Catat Layani 4,32 Juta Pelanggan KA JJ dan Lokal Selama Angkutan Lebaran 2025

Aceh

Sekda Ir Mahyuddin Hadiri Rapat Forkopimda Se Aceh Secara Virtual

Ekonomi

Penumpang Puas Berkali-kali Naik Taksi Online Listrik Evista di Dua Bandara

Ekonomi

UMKM Wajib Tahu! Ini Cara Tingkatkan Omzet hingga 25% Saat Lebaran

Aceh Timur

Harga Sawit Anjlok Harga Pupuk Melambung, Petani di Aceh Timur Menjerit

Ekonomi

Menghilangkan Benjolan di Selangkangan Tanpa Cara Medis