Jakarta Pusat – Kejadian tanggal 4 Agustus 2025 jam 18.30, S. Handoko meninggal di Rumah sakit Tarakan. Jenazah setelah selesai dimandikan dikafani, dibawa pulang ke rumah duka dijalann Petojo Sabangan, Rukun Tetangga 011 / Rukun Warga 004 Klurahan Petojo, Kecamatan Gambir Jakarta Pusat.
Sebelum di kebumikan, salah satu keluarga yang yang meninggal bernama Ketua Umum Organisasi Apinusantara Raya dan Pimpinan Redaksi 3 Media Onlin Wiwik Putriana Noer , datang ke Musholla Assobiin minta Asobiin minta jenazah untuk sholatkan. DKM Mushola menolak Untuk sholatkan, keluarga tidak tau apa penyebabnya.
Setelah beberapa jam belum ada keputusan dimana akan disholatkan, ada salah satu warga dari Mesjid Jami An-Nur benama Ifan meminta Masjid Jami An-Nur agar Jenazah disholatkan.

Mesjid Jami An-Nur Yang Bersedia Men sholatkan Jenazah Warga Petojo Sabangan Yang Sempat Ditolak DKM Musholla Assobiin Jannah Untuk Disholatkan
Azan sholat ‘ashar berkumandang jamaah mesjid berdatangan untuk menunaikan sholat setelah itu para jamaah ada 40 jamaah mensholatkan jenazah S.Handoko.
Keluarga dan dan beberapa pelayat juga jamaah mesjid Jami An-Nur nampak mengantar jenazah ketempat peristirahatannya yang terakhir di pemakaman Menteng Pulo Jakarta Selatan.
Malamnya di mesjid Jami An-Nur tanpa melanjutkan dengan tahlilan selama 7 hati berturut – turut.
Ketua Umum Organisasi Apinusantara Raya dan Pimpinan Redaksi 3 Media Onlin Wiwik Putriana Noer mengucapkan terimakasih pada pengurus maupun Ustad – Ustad mesjid Jami An-Nur yang telah menjalankan Fardhu Kifayah sebagai mana semestinya bila ada Ummat Islam yang meninggal.
Begitukah kematian yang menjadi rahasia Allah siapapun tidak dapat menolak dimana dan kapan, tutup Ketua Umum Organisasi Apinusantara Raya dan Pimpinan Redaksi 3 Media Onlin Wiwik Putriana Noer.