RajaBackLink.com

Home / Ekonomi

Jumat, 2 Mei 2025 - 10:26 WIB

Momentum Hari Buruh, LindungiHutan Soroti Peran Komunitas untuk Konservasi Lingkungan

Redaksi - Penulis Berita

Semarang, 2 April 2025 — Dalam peringatan Hari Buruh, isu ketenagakerjaan tidak hanya berbicara tentang sektor industri, tetapi juga menyentuh kontribusi kelompok kerja akar rumput yang kerap luput dari sorotan, termasuk petani pohon dan penggerak penghijauan berbasis komunitas.

Di kawasan pesisir Trimulyo, Semarang, komunitas lokal bernama Tripari telah lebih dari satu dekade menjalankan inisiatif pelestarian lingkungan dengan menanam ribuan bibit mangrove. Komunitas ini dipimpin oleh Suswanto (32), yang juga dipanggil, Antok, seorang mantan buruh perusahaan yang sejak 2015 mendedikasikan hidupnya untuk penghijauan pesisir.

“Kerusakan lingkungan di kampung kami nyata. Abrasi datang setiap tahun, dan kami melihat pentingnya melakukan sesuatu. Maka kami mulai menanam mangrove bersama warga,” kata Antok.

Kegiatan konservasi yang dilakukan komunitas Tripari muncul sebagai respons atas krisis lingkungan yang kian parah di wilayah pesisir utara Jawa. Menurut data Badan Informasi Geospasial (BIG), Jawa Tengah kehilangan hampir 8.000 hektar wilayah pesisir akibat abrasi. Tiga wilayah terdampak paling parah adalah Kabupaten Brebes (2.391,95 hektar), Kabupaten Demak (2.218,23 hektar), dan Kota Semarang (1.919,57 hektar). Penurunan tanah yang disertai dengan peningkatan muka air laut menjadi penyebab utama abrasi masif ini.

Baca Juga :  India Jadi Tuan Rumah World Audio Visual and Entertainment Summit (WAVES 2025) Pertama di Mumbai, Siap Jalin Kolaborasi Global

Kemitraan antara Tripari dan startup konservasi LindungiHutan dimulai secara organik dan terbentuk dari kebutuhan bersama akan perlindungan ekosistem. Melalui kerja sama ini, komunitas mendapatkan akses terhadap bibit, pelatihan, dan pendampingan teknis.

“Yang menarik dari konservasi berbasis komunitas adalah keberlanjutan. Mereka bukan datang dan pergi. Mereka tinggal di sana, merawat pohon, dan hidup bersama dampaknya,” ujar Aminul Ichsan, Ketua Yayasan LindungiHutan.

Meski demikian, berbagai tantangan terus membayangi. Proyek pembangunan jalan tol Semarang–Demak dan normalisasi sungai tahun 2019 menyebabkan sebagian area mangrove yang ditanam hilang. “Kami kecewa, tapi tidak menyerah. Yang penting bisa terus menanam di tempat lain,” ujar Antok.

Baca Juga :  Tren Tas Bodypack untuk Menyambut Ajaran Kuliah Baru

Hingga kini, komunitas Tripari telah melakukan penanaman di berbagai zona pesisir Trimulyo dan mengembangkan sistem pemantauan mandiri berbasis warga. Mereka tidak hanya menanam, tetapi juga merawat, mencatat pertumbuhan pohon, dan melaporkan kerusakan secara berkala.

Momentum Hari Buruh dimaknai sebagai pengingat bahwa buruh tidak hanya ada di pabrik, tetapi juga di hutan, di ladang, dan di garis pantai. Mereka menjaga keberlanjutan hidup kita bersama.

“Kami berharap lebih banyak pihak mengakui peran petani pohon dalam agenda iklim nasional. Mereka aktor penting yang bekerja dalam senyap,” tambah Ichsan.

Konservasi berbasis komunitas, seperti yang dijalankan Tripari, menjadi salah satu model paling adaptif dalam menghadapi krisis ekologi. Tanpa dukungan dan pengakuan terhadap kerja-kerja komunitas seperti ini, ketahanan lingkungan akan sulit terwujud.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita ini 10 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Ekonomi

Trik-Trik Psikologi Yang Bisa Dongkrak Jumlah Followers Sosmed

Ekonomi

Panel Surya dan Manfaatnya dalam Penghematan Energi

Ekonomi

Mengulas Tips & Trik Copywriting Dengan AI, Maxy Academy Mengundang Digital Marketing Spesialis Dalam Freeday Class

Ekonomi

Dampak Halving Bitcoin 2024 dan Saham Miner Bitcoin yang Berpotensi Rebound

Ekonomi

Logo HUT RI Belum Juga Rilis, Sribu Dorong Desain Inklusif Lewat Kontes Terbuka

Ekonomi

Dolar AS Melemah, Emas Kembali Naik Didukung Sinyal Kebijakan The Fed

Ekonomi

KALOG Express Catat Rekor Capaian Bulanan Tertinggi Sepanjang 2025, Perkuat Pertumbuhan Industri Kurir Nasional

Ekonomi

Bittime Hadirkan $XPL dan $ATH, Inovasi Baru Aset Diversifikasi