RajaBackLink.com

Home / Aceh / Aceh Timur / Daerah

Rabu, 8 November 2023 - 10:52 WIB

Pekan Kebudayaan Aceh Ke-8, Momentum Merajut Jalur Rempah Aceh ke Dunia

Saiful Amri - Penulis Berita

Sriwijayatoday.com | BANDA ACEH, Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 dengan tema “Rempahkan Bumi, Pulihkan Dunia” resmi dibuka di Taman Sulthanah Safiatuddin, Banda Aceh, Sabtu malam, 4 Nopember 2023.

Pembukaan PKA Ke 8 ditandai dengan penumbukan rempah di leusoeng kayee oleh Deputi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK, Didik Suhardi, Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, Wali Nanggroe Malik Mahmud Al-Haytar, dan Forkopimda Aceh di hadapan ribuan pengunjung .

Pembukaan acara empat tahunan ini diawali dengan penampilan seni rapai pase serta parade marching band Gita Handayani.

Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan piala bergilir dari pemenang PKA-7 yaitu Kabupaten Aceh Selatan, yang diserahkan Pj Bupati Cut Syazalisma kepada Pj Gubernur Aceh.

Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki dalam Berbagainya menyampaikan, PKA merupakan panggung yang menampilkan dinamika perpolitikan, sosial, budaya, dan pemerintahan Aceh yang terekam sejak pelaksanaan perdana tahun 1958.

Marzuki mengatakan, PKA juga merupakan buah pemikiran dan perjuangan orang-orang tua dulu yang memberikan teladan dalam merendahkan, merawat, dan menjaga perdamaian melalui pelestarian serta pemajuan kebudayaan, khususnya peradaban atau tamadun Islami di Bumi Serambi Mekkah.

“Sejak 1958 PKA menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan pemerintah dalam melindungi, membina, mengembangkan, dan memanfaatkan sisi kebudayaan yang baik. Maka seiring 65 tahun perjalanan panjang PKA, Pemerintah Aceh memilih tema Jalur Rempah Aceh pada PKA 8 ini, dengan tagline Rempahkan Bumi, Pulihkan Dunia,” kata Marzuki.

Baca Juga :  20 Anggota Polres Aceh Timur Naik Pangkat

Pj Gubernur Aceh menjelaskan, tema tersebut dipilih dengan mempertimbangkan maksud dan tujuan PKA, relevansinya dengan isu terkini secara global serta terkoneksi dengan visi misi pembangunan daerah dan nasional.

Ia menyebutkan jalur rempah merupakan jalur perdagangan populer yang mengangkut rempah-rempah sebagai komoditas utama ke seluruh dunia.

“Aceh patut bangga karena 2 dari 20 titik jalur rempah Nusantara berada di Aceh. Sejarah mencatat, Kerajaan Samudera Pasai dan Kerajaan Aceh Darussalam menjadi sentrum perdagangan aneka rempah, terutama lada yang dikenal luas pada masanya,” demikian pungkas Marzuki.

Sementara itu, Deputi Deputi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK, Didik Suhardi mengatakan, tema yang diangkat dalam PKA-8 mengingatkan Aceh adalah salah satu pintu gerbang jalur rempah nusantara. Rempah di Aceh mengalami puncak kejayaan pada abad ke 16-18 saat Aceh menjadi penghasil rempah terbaik di dunia.

“Kami dari pemerintah pusat tentu sangat mengapresiasi tema ini dan tentu besok dilanjutkan dengan seminar. Semoga dengan tema rempah ini akan membawa kembali kejayaan Aceh terhadap industri rempah yang mana harapannya dengan rempah ini akan mensejahterakan memakmurkan masyarakat Aceh,” demikian kata Didik.

Pada kesempatan itu, dalam Berbagaiya, Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al-Haytar, mengapresiasi perencana dan pelaksanaan PKA tahun ini.

Baca Juga :  Angin Di sertai Hujan Lebat, Robohkan Bangunan Pasar Gunung Katun, Way Kanan

“Kegiatan ini disebut diadakan dengan tujuan untuk melestarikan nilai-nilai kebudayaan, sejarah, dan adat istiadat Aceh,” kata Malik Mahmud.

Semua ini, tentunya kami berterima kasih kepada para penggagas awal di tahun 1958, dan semua pihak yang terlibat, sehingga di tahun 2023 PKA kembali dapat dilaksanakan.

Menjadi harapan kita semua, penyelenggaraan PKA tahun ini tentunya harus lebih berkualitas dari pelaksanaan kegiatan yang sama di masa-masa sebelumnya,” jelas Malik.

Dia berharap acara tersebut juga menjadi pekan edukasi bagi masyarakat Aceh, khususnya untuk kalangan generasi muda. Malik menyarankan segala hal yang ditampilkan pada PKA harus tetap terfokus pada tiga hal yakni kebudayaan, sejarah, dan adat istiadat Aceh.

“Meskipun tidak dapat kita pungkiri, di era sekarang ini telah muncul beragam inovasi yang mempengaruhi segala aspek kehidupan, termasuk dalam bidang kebudayaan dan adat istiadat. Sehingga misalnya telah muncul banyak kesenian-kreasi baru, perpaduan antara kesenian khas Aceh, dan kesenian kekinian hal itu lumrah terjadi dalam perkembangan peradaban sebuah bangsa,” ujarnya.

Sekadar informasi, PKA-8 akan digelar selama sembilan hari, mulai 4-12 November 2023 dan diikuti 23 kabupaten/kota se-Aceh. Kegiatan itu juga dimeriahkan 4.829 seniman dan budayawan yang terlibat, 117 peserta pameran, 23 BUMDes, 23 SMK, 72 pengrajin dan pedagang produk tradisional Aceh, serta 1.109 tenaga kreatif.(*)

Berita ini 10 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Daerah

Tradisi Bersilaturahmi Dengan Keluarga Pasca Idul Fitri

Aceh

Polres Lhokseumawe Rekontruksi 13 Adegan Kasus Pembunuhan Supir Grab

Aceh

Ketua HMI Cabang Aceh Timur: Kegiatan Berbagi Takjil Gratis sebagai Wujud Kepedulian Terhadap Masyarakat

Aceh Timur

Belat Belit Diskominfo Aceh Timur Kepada Wartawan Terkait Rilis Pemberitaan

Aceh

Pentingnya Membangun Kesadaran Masyarakat Terhadap Bencana

Aceh Timur

Pj Bupati Aceh Timur Buka Rakor Kadispora Se-Aceh

Daerah

Pengurus Anak Cabang (PAC) Pemuda Pancasila Tanjabtim Adakan Kegiatan Khitanan Massal dan Bakti Sosial

Daerah

Sambut Baik Program KOTAKU di Pandan Jaya, Warga : Kami Sangat Bersyukur