RajaBackLink.com

Home / Ekonomi

Selasa, 24 Desember 2024 - 15:11 WIB

Penurunan Tajam Pasar Kripto: Analisis dan Prediksi Tren Berikutnya

Redaksi - Penulis Berita

Pasar kripto mengalami penurunan yang signifikan hingga 9% dalam seminggu terakhir sejak tanggal 18 Desember 2024. Beberapa kripto utama, seperti Bitcoin (BTC), Solana (SOL), Ethereum (ETH), dan XRP, mencatatkan penurunan tajam. Salah satu penyebab utama penurunan ini adalah hasil pertemuan Federal Reserve (The Fed) terbaru, yang membawa dampak besar pada sentimen pasar.

The Fed mengumumkan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin, menurunkan suku bunga acuan ke kisaran 4,25%-4,50%, yang sesuai dengan ekspektasi pasar sebelumnya. Namun, pernyataan kontroversial dari Ketua The Fed, Jerome Powell, mengenai Bitcoin dan aset kripto lainnya telah memperburuk situasi. Powell menyatakan bahwa bank sentral AS tidak mendukung kepemilikan Bitcoin dalam jumlah besar dan menekankan bahwa perubahan hukum terkait aset kripto merupakan keputusan Kongres, bukan Federal Reserve.

Menurut Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, pernyataan Powell ini menegaskan bahwa bank sentral AS tidak akan terlibat dalam pembentukan cadangan Bitcoin strategis, seperti halnya cadangan emas. Langkah ini semakin memperlemah narasi bahwa Bitcoin dapat menjadi aset cadangan strategis di masa depan.

Baca Juga :  3 Katalis Kuat yang Membuat Ethereum Tembus $10K di Bull Run Selanjutnya

“Setelah pernyataan tersebut, harga Bitcoin turun lebih dari 6,5%, jatuh di bawah US$100.000 setelah sebelumnya berada di level US$108.000. Penurunan ini juga diikuti oleh aset kripto lainnya. Penurunan ini mencerminkan kekhawatiran investor terhadap kebijakan Fed dan potensi penjualan Bitcoin oleh pemerintah AS di tengah rendahnya permintaan untuk ETF BTC-spot,” katanya.

Analisis harga Bitcoin (BTC). Sumber: Tokocrypto.

Fyqieh mencatat bahwa pasar kripto saat ini berada dalam fase volatilitas tinggi, di mana keputusan kebijakan moneter memiliki dampak langsung terhadap sentimen investor. Menurut Fyqieh, ada faktor utama yang memengaruhi pergerakan harga Bitcoin dalam jangka pendek: Aksi ambil untung investor, arus keluar ETF BTC-spot, dan efek relasional Natal.

“Jika arus keluar ETF BTC-spot meningkat, hal ini dapat menciptakan kekhawatiran di kalangan investor retail, sehingga sulit memulihkan harga BTC ke level $110.000. Di samping itu, positifnya ada tren historis menunjukkan adanya potensi “reli Sinterklas” pada minggu menjelang dan sesudah Natal. Namun, reli ini bersifat tidak konsisten dan tergantung pada kondisi pasar secara keseluruhan,” ungkapnya.

Reli Sinterklas: Harapan atau Ilusi?

Secara historis, Bitcoin telah mengalami reli Sinterklas sebanyak tujuh kali dalam sepuluh tahun terakhir, dengan keuntungan rata-rata 1,32% sebelum Natal dan 1,29% setelah Natal. Data CoinGecko melihat selama 10 tahun terakhir, Bitcoin telah mengalami efek reli Sinterklas sebanyak 7 kali dalam seminggu menjelang Natal, dan 5 kali dalam periode setelahnya. 

Baca Juga :  IFG Labuan Bajo Marathon 2024 Gandeng HOKA Run Club Persiapkan Pelari untuk Maraton Terindah dan Menantang di Indonesia

Menurut Fyqieh, meskipun potensi reli Sinterklas ada, investor perlu berhati-hati karena reli ini bukanlah pola yang konsisten. “Investor sebaiknya memperhatikan data on-chain, sentimen pasar, dan kebijakan makroekonomi sebelum membuat keputusan,” tambahnya.

Bagi investor, ini adalah momen untuk kembali ke pasar dengan potensi masuk ke harga yang lebih rendah, sebelum melonjak lebih tinggi. Namun, tetap waspada dan mempertimbangkan strategi investasi yang matang. Analisis yang cermat terhadap tren makroekonomi dan data pasar akan menjadi kunci untuk memanfaatkan peluang di tengah volatilitas pasar kripto. Untuk belajar lebih lanjut tentang trading dan investasi, Anda dapat memanfaatkan sumber daya yang tersedia di Tokocrypto Academy.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita ini 18 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Ekonomi

KAI Properti Sediakan Face Recognition di Tiga Stasiun, Penumpang Tak Perlu Cetak Tiket!

Ekonomi

Penataan Kawasan dan Keselamatan Jalur Kereta Api, KAI Daop 8 Surabaya dan Pemkab Lamongan Teken Perjanjian Kerja Sama

Ekonomi

Rayakan Iduladha dengan Nyaman, Ini Kereta dan Rute Favorit Pilihan Penumpang DAOP 8 Surabaya Selama Libur Iduladha 1446 H

Ekonomi

Prestige Indonesia bersama KOMETA Gelar “Gebyar Petani” di Tanggamus, Lampung: Edukasi Pertanian Organik dan Teknologi IoT

Aceh

Dukung Ketahanan Pangan, Medco E&P Bina Lima Kelompok Tani Perempuan Aceh Timur.

Ekonomi

Holding Perkebunan Nusantara Melalui PTPN IV Regional V Perkuat Program PSR melalui Sosialisasi Bibit Unggul di KUD Sawit Trija

Ekonomi

Program Bakti Sosial MIND ID Hadirkan Manfaat Bagi Desa Ciderum

Ekonomi

Sembilan Hari Pasca Penambahan Jadwal, KAI Layani 862 Ribu Pengguna LRT Jabodebek dengan Ketepatan Waktu Mencapai 99,96%