RajaBackLink.com

Home / Ekonomi

Minggu, 1 Desember 2024 - 09:58 WIB

Program KPR FLPP: Solusi Mudah untuk Masyarakat Miliki Rumah Murah

Redaksi - Penulis Berita

Pemerintah Indonesia terus berusaha membantu masyarakat memiliki rumah layak huni dengan program KPR FLPP (Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan). Program ini memberikan kemudahan bagi masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah, untuk membeli rumah dengan harga terjangkau dan suku bunga yang ringan.

Menurut Menteri Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, program KPR FLPP sangat diminati oleh masyarakat dan pengembang perumahan. “Minat masyarakat untuk memanfaatkan KPR FLPP untuk rumah subsidi sangat tinggi. Program ini membantu rakyat memiliki rumah yang layak dan terjangkau,” ujar Ara, sapaan akrabnya.

Membantu Masyarakat Memiliki Rumah dengan Mudah

KPR FLPP adalah program pembiayaan rumah subsidi yang disubsidi oleh pemerintah. Melalui program ini, masyarakat dapat membeli rumah dengan cicilan yang lebih ringan dan bunga yang lebih rendah. Hal ini sangat membantu bagi mereka yang ingin memiliki rumah, tetapi memiliki keterbatasan dana.

Baca Juga :  Belajar, Berkembang, dan Beradaptasi: Pengalaman Jovan Vian Thendra Sebagai Wadah Nyata untuk Pengembangan Kompetensi Mahasiswa

Maruarar juga menjelaskan bahwa Kementerian PKP mendukung kelanjutan program ini dan akan menyesuaikan pembiayaan agar lebih efisien. Sebelumnya, program ini menggunakan anggaran APBN sebesar 75% dan dana dari perbankan 25%. Namun, untuk efisiensi, proporsi ini akan diubah menjadi 50% APBN dan 50% perbankan. “Dengan perubahan ini, kita berharap bisa menghemat anggaran tanpa mengurangi manfaat program untuk masyarakat,” tambah Maruarar.

Program yang Berhasil dan Diminati

Salah satu keunggulan dari KPR FLPP adalah rendahnya tingkat kredit macet. Artinya, banyak masyarakat yang mampu membayar cicilan mereka dengan lancar, bahkan ada yang melunasi pinjaman lebih cepat dari jadwal. Hal ini menunjukkan bahwa program ini berhasil membantu masyarakat untuk memiliki rumah.

Ke depan, pemerintah berencana untuk meningkatkan jumlah rumah yang dibangun melalui KPR FLPP. Pada tahun depan, kuota KPR FLPP akan ditingkatkan menjadi 800.000 unit. Untuk mewujudkan hal ini, dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan, termasuk pengawasan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) agar penyaluran bantuan tetap tepat sasaran.

Baca Juga :  Dari Sumatra Menujur Bogor: Persiapan Finalis Impact Nasional Hackathon untuk Inovasi Desa Wisata

Meningkatkan Akses Rumah bagi Semua

Program KPR FLPP merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mewujudkan visi “3 Juta Rumah” yang bertujuan menyediakan rumah yang layak dan terjangkau bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan adanya program ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang bisa memiliki rumah sendiri tanpa harus khawatir dengan cicilan yang memberatkan.

Dengan semakin banyaknya dukungan dari pengembang dan sektor perbankan, program KPR FLPP diharapkan bisa terus berkembang dan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarat Indonesia. Program ini adalah bukti komitmen pemerintah dalam menciptakan kesejahteraan melalui penyediaan rumah yang terjangkau dan berkualitas.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita ini 6 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Ekonomi

Cara Main Roblox: Panduan Seru untuk Pemula

Ekonomi

Water Station di 18 Stasiun LRT Jabodebek Dirawat Secara Berkala untuk Jaga Kualitas Tetap Aman Dikonsumsi bagi Pengguna

Ekonomi

55 Tahun Krakatau Steel, Kuatkan Sinergi untuk Membangun Negeri

Ekonomi

Menjelang Ramadhan: Euforia Berbagi, Ledakan Konsumsi, dan Ancaman Krisis Beras Khusus

Ekonomi

KAI Divre IV Tanjungkarang Sampaikan Permohonan Maaf atas Gangguan Operasional KA Kuala Stabas

Ekonomi

KAI Hadirkan Tiket Murah Mulai 5 Juni, Diskon 30 Persen untuk 16 KA di Daop 4 Semarang

Ekonomi

Energy Academy Perkenalkan Training POM Membangun SDM Unggul di Tingkat Pengawasan Madya

Ekonomi

Integrasi Moda Transportasi di Stasiun Semarang Tawang Cukup Lengkap, KAI Daop 4 Permudah Mobilitas Pelanggan KA