Sriwijayatoday.com | Aceh Timur – Program Suaka Rhino Sumatera (SRS) yang telah ditetapkan di Kabupaten Aceh Timur terus berlanjut, pembangunan tempat penangkaran Badak Sumatera itupun rencananya akan segera dimulai pada tahun ini.
Pembangunan suaka badak ini bagian dari rencana aksi darurat penyelematan badak sumatera dari kantong popolasi yang sudah tidak Sintas (Tidak Viable), dan populasi serta habitatnya sudah terisolasi, di kawasan hutan Aceh.
Pemerintah Kabupaten Aceh Timur berdasarkan Surat Nomor: 600/10/2020 tanggal 30 Maret 2020, memberikan dukungan pembangunan SRS dengan lahan seluas 7.302 hektar.
Bupati Aceh Timur H Hasballah Bin HM Thaib SH mendukung penuh pembangunan SRS sebagai upaya penyelamatan badak sumatera, yang populasinya di alam tidak lebih dari 80 individu.
Jika tempat penangkaran Badak yang ketiga di Indonesia ini selesai dibangun di kawasan Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur maka, diyakini akan terciptanya multiplier effect di bidang pariwisata.
Rocky sapaan akrab Bupati Aceh Timur ini juga meyakini, selain menjadi kawasan lindung untuk kelestarian alam dan satwa, lokasi penangkaran badak ini nantinya juga menjadi destinasi wisata konservasi baru di Aceh Timur.
“Ini merupakan prospek yang sangat bagus bagi ekonomi masyarakat yang ada di Simpang Jernih. Satwa kita bisa terjaga dengan baik, ekonomi masyarakat juga ikut terbangun dan akan tercipta multiplier effect dibidang pariwisata,” sebut Rocky.
Rocky turut mengajak masyarakat sekitar untuk mendukung, membantu dalam mewujudkan kehadiran suaka badak Sumatera ini di Aceh Timur, yang hanya ada tiga lokasi di Indonesia, setelah Kalimatan Timur dan Lampung.
Dalam rapat dengan yang dihadiri oleh Asisten, para kepala OPD terkait, Forum Konservasi Lauder (FKL), Camat Simpang Jernih, Keuchik (kades) Rantau Panjang dan perwakilan masyarakat, pada Kamis (9/9/2021), di Aula Sekdakab Aceh Timur, Bupati Rocky turut memaparkan kemajuan yang telah dicapai oleh daerah lainnya yang terdapat lokasi penangkaran badak Sumatera.
“Dengan adanya tempat penangkaran ini Simpang Jernih Kedepan akan jauh lebih maju, seperti di daerah lainya yang ada pembangunan tempat penangkaran badak. Akses jalan akan lebih bagus, begitu juga hutan rakyat akan tetap terjaga. Begitu juga dengan adanya lokasi ini nantinya juga akan menunjang disegi pariwisata akan bisa lebih maju,” tandas Rocky.
Menurutnya Pemerintah Aceh Timur bukan hanya bertekat untuk menyelamatkan satwa yang dilindungi, namun juga akan membangun perekonomian rakyat di kawasan ini, selain itu juga menyelamatkan hutan Aceh Timur agar tidak ada yang merusak alam dikawasan itu.
“Potensi alam di Simpang Jernih sangat luar biasa, ada air terjun, hutan dan alamnya sangat asri selain itu air sungainya juga jernih dengan ikan jurung yang bernilai tinggi, maka kita harus selamatkan itu semua,” pungkasnya.
Kalau ada pihak ketiga yang dapat menghambat kemajuan di Simpang Jernih Rocky akan menghadapinya, menurut Bupati mantan Kombatan GAM ini, Simpang Jernih dengan semua potensi besar yang dimilikinya harus bisa menjadi kawasan wisata yang maju dimasa mendatang.
“Kita ingin ingin bangun akses jalan yang bagus, ekonomi masyarakat juga harus bangkit, sektor pariwisata da pat tumbuh kedepan dengan adanya program SRS ini,” harap Rocky.
Editor/Publies: SAIFUL AMR
Sumber: Dokumentasi dan Komunikasi Publik, Diskominfo Aceh Timur