RajaBackLink.com

Home / Ekonomi

Selasa, 1 Juli 2025 - 16:29 WIB

PT Affan Technology Indonesia Hadir sebagai Stakeholder Industri dalam Review Kurikulum Prodi Kewirausahaan Universitas Jambi

Redaksi - Penulis Berita

PT Affan Technology Indonesia (Parto.id) hadir di Universitas Jambi, dukung kurikulum yang lebih praktis dan adaptif untuk siapkan mahasiswa menghadapi dunia nyata. Dengan usulan pentingnya mata kuliah Manajemen Rantai Pasok, Parto.id siap berkolaborasi memperkuat inovasi dan ekonomi berbasis UMKM serta digitalisasi generasi muda.

Jambi, 25 Juni 2025 — PT Affan Technology Indonesia (Parto.id) diwakili oleh Direktur Human Capital, Legal & General Affairs, Rice Yogina turut hadir selama 2 hari berturut-turut, 25-26 Juni 2025 sebagai Stakeholder Industri dalam Focus Group Discussion (FGD) Review Kurikulum Prodi Kewirausahaan Universitas Jambi dan FGD Visi Misi Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNJA Tahun 2025.

“Terima kasih atas undangan dan kepercayaan kepada kami sebagai mitra industri. Kami hadir tidak hanya sebagai pelaku usaha, tetapi juga sebagai pihak yang menyerap dan menilai kesiapan lulusan dalam ekosistem dunia nyata, baik di sektor swasta, UMKM, hingga B2G. Ini adalah momentum penting untuk membangun sinergi kurikulum yang tidak hanya relevan, tetapi juga visioner.” ujar Rice Yogina.

Baca Juga :  Parto.id Sambut Positif Perpres 46 Tahun 2025, Tegaskan Komitmen Dukung Digitalisasi UMKM dan Kolaborasi Strategis dengan LKPP

Ia menekankan pentingnya kurikulum yang praktis, adaptif, dan visioner. Kurikulum prodi kewirausahaan idealnya tidak kaku, tetapi lentur dan cepat beradaptasi terhadap dinamika industri, dari digitalisasi UMKM, logistik, pengadaan, sampai e-commerce. Mahasiswa bukan hanya belajar bisnis, tapi belajar bagaimana menghadapi pasar yang berubah cepat.

“Mahasiswa kewirausahaan dipersiapkan bukan hanya untuk bekerja, tapi untuk membuka lapangan kerja. Maka kurikulumnya harus memberi ruang kreativitas, eksperimen dan bahkan kegagalan yang terukur,” tambah Rice.

Di hari ke-2 , Rice Yogina ikut memberikan masukan tentang pentingnya mata kuliah Manajemen Rantai Pasok yang merupakan fondasi penting dalam memahami bagaimana aliran barang, jasa, informasi, dan keuangan bergerak secara efisien dari hulu ke hilir. “Dalam konteks kami sebagai perusahaan Business to Government (B2G), manajemen rantai pasok bukan hanya penting, namun menjadi tulang punggung keberhasilan operasional dan keberlanjutan bisnis. Sehingga dalam forum ini perlu kami usulkan agar Mata Kuliah Manajemen Rantai Pasok bisa menjadi Mata Kuliah Wajib dan bukan Mata Kuliah Pilihan.” lanjut Rice Yogina.

Baca Juga :  KA Bandara di Yogyakarta Catat Ketepatan Waktu 99,8% Selama Masa Angkutan Lebaran 2025

PT Affan Technology Indonesia menyambut baik peluang kolaborasi lanjutan untuk membekali mahasiswa dengan koneksi dunia nyata, termasuk pengalaman di sektor B2G, transformasi ekonomi daerah berbasis UMKM, digitalisasi dan keberdayaan generasi muda.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita ini 6 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Ekonomi

Wujudkan Cinta dalam Pernikahan Impian dengan BRIFlash dari BRI Finance

Ekonomi

Petualangan Memikat di Danau Toba: Panduan Wisata Anti-Mainstream

Ekonomi

Dari Minus Ratusan Juta ke Gerakan Emak-Emak Tanpa Modal: Jalan Terjal Azhary Husni Membangun Haka Land

Ekonomi

Belajar dari Gagal: Perjalanan Mathias Putra Menemukan Jati Diri Lewat Trading

Ekonomi

Waspadai Ciri-Ciri Penyakit Sifilis pada Wanita

Ekonomi

EVOS Esports Juara Free Fire EWC 2025: Tim Indonesia Ukir Prestasi Dunia

Ekonomi

158 Ribu Pengguna Manfaatkan Promo Rp80 LRT Jabodebek pada Perayaan HUT ke-80 RI

Ekonomi

Bitcoin Menguat Tipis ke Rp1,73 Miliar, Didukung Vietnam Legalkan Kripto