RajaBackLink.com

Home / Opini

Selasa, 30 Agustus 2022 - 10:43 WIB

”SAYAP-SAYAP PATAH” DAN ISLAMOPHOBIA DENNY SIREGAR

Saiful Amri - Penulis Berita

by M Rizal Fadillah*

”SAYAP-SAYAP PATAH” DAN ISLAMOPHOBIA DENNY SIREGAR

Sriwijayatoday.com| Film “Sayap-Sayap Patah” yang diproduksi Denny Siregar mulai dipasarkan. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ikut menyaksikan tayangan perdana bersama Denny. Sayangnya Pak Jenderal mendapat kecaman netizen karena film berbasis penegakan hukum di Mako Brimob Depok ini dinilai sebagian kalangan telah diproduksi oleh orang yang bermasalah secara hukum. Kasus Denny masih dalam proses pemeriksaan di Polda Metro Jaya.Sebelumnya ditangani Polres Tasikmalaya kemudian Polda Jawa Barat.

Denny Siregar itu figur kontroversial khususnya di kalangan umat Islam, pernyataannya sering menyakitkan. Soal hijab, atribut Islam, kadrun, radikalisme, terorisme dan lainnya. Terakhir soal tulisan “Adek2ku Calon Teroris Yang Abang Sayang” yang mengomentari foto anak santri Pondok Pesantren Daarul Ilmi Tasikmalaya. Berbuah laporan ke Polisi tahun 2020 yang hingga kini masih berproses walau terkesan penanganannya sangat lambat dan kurang serius. Sebagai buzzer Istana, Denny Siregar masih bebas bernarasi jahat dan menyembur fitnah.

Baca Juga :  CABUT UU CIPTA KERJA !

Film “Sayap-Sayap Patah” yang oleh seorang Dosen IPB idituding plagiasi dari film India “Broken Wings” itu berkisah tentang drama cinta anggota Densus 88 dan kerusuhan atau pemberontakan tahanan di Mako Brimob Depok. Muasalnya soal antaran makanan untuk tahanan. Makanan adalah masalah prinsip dan sensitif bagi mereka yang menderita apalagi berada dalam tahanan.

Bagi Denny Siregar soal tahanan terorisme menjadi makanan yang empuk dan lezat dalam menyalurkan hobby mendeskriditkan umat Islam. Sebagaimana yang menjadi karakternya sebagai pemaham Syi’ah yang gemar memfitnah dan adu domba. Denny sendiri terang-terangan menyatakan dirinya sebagai Syi’ah “ya benar, saya Syi’ah..any problem with that ?” ungkapnya.

Denny adalah komunitas Islamophobia. Ketika Mahfud MD membela bahwa tidak ada kebijakan pemerintah yang Islamophobia ia menunjuk pada gejala di masyarakat. Singgungannya pada buzzer Abu Janda dan mengomentari Denny Siregar.

Film “Sayap-Sayap Patah” adalah tayangan Islamophobia berbalut cinta. Isu terorisme yang dituduhkan pada umat Islam dengan membesar-besarkan dan menarasikan buruk. Mengeksploitasi masalah hukum kemudian mengemas dengan seni. Tentu menjadi hak Denny untuk melakukan itu.
Tanpa harus menonton film tendensius tersebut, sudah mudah dibaca akan fikiran “ngeres” Denny Siregar.

Baca Juga :  KADIV PROPAM LAYAK DIPERIKSA

Meskipun demikian, Film “Sayap-Sayap Patah” yang diangkat Denny dengan mengeksploitasi seorang Polisi korban kerusuhan di Mako Brimob dapat pula menginspirasi untuk dibuatnya film ke depan tentang kebengisan Brimob terhadap pengunjuk rasa pada peristiwa 21-22 Mei 2019 atau kejahatan politik Polisi pada pembunuhan 6 Anggota Laskar FPI pada 7 Desember 2020 di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Km 50.

Mungkin juga mulai disiapkan skenario film kejahatan “Polisinya Polisi” tentang ulah seorang Rambo eh Sambo terhadap anggotanya sendiri di Duren Tiga tanggal 8 Juli 2022.
Film dramatis ini yang nampaknya lebih cocok untuk judul “Sayap-Sayap Patah” itu. The Broken Wings !

*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan

Bandung, 30 Agustus 2022

Berita ini 179 kali dibaca

Share :

Baca Juga

MUHAMMADIYAH INSYA ALLAH TANGGUH

Opini

MUHAMMADIYAH INSYA ALLAH TANGGUH
PESAN HARI RAYA IDULFITRI UNTUK KITA

Opini

PESAN HARI RAYA IDULFITRI UNTUK KITA
KETIKA PARTAI POLITIK MELUPAKAN PEMILIH : Sebuah Refleksi Dalam Menyambut Pilkada Aceh 2024

Opini

KETIKA PARTAI POLITIK MELUPAKAN PEMILIH : Sebuah Refleksi Dalam Menyambut Pilkada Aceh 2024
BATALKAN PROYEK IKN NUSANTARA

Opini

BATALKAN PROYEK IKN NUSANTARA
Grace Pojokkan Prabowo

Opini

Grace Pojokkan Prabowo
REALISASIKAN PANSUS TPPU 349 TRILYUN

Opini

REALISASIKAN PANSUS TPPU 349 TRILYUN
TEGAK LURUS ITU PADA NEGARA BUKAN PEMERINTAH

Nasional

TEGAK LURUS ITU PADA NEGARA BUKAN PEMERINTAH
POLRI DITUNTUT BERBENAH

Opini

POLRI DITUNTUT BERBENAH