Sriwijayatoday.com | Aceh Timur – Diduga Puluhan Warga Masyarakat Desa Panton Rayeuk T Keracunan dan Ratusan warga Lainnya mengungsi dikantor Camat. Salah satu dari korban, Tiwariah (58 tahun) warga Desa Panton Rayeuk T mengaku kepada media ini ianya mengalami yang pertama-tama katanya baunya seperti telur ayam busuk dan setelah itu baunya berubah seperti bau karet ban terbakar sehingga akibat menghirup bau tersebut rasanya pedih dan masuk ke dalam otak, walaupun saya tutup hidung namun bau tetap masuk sehingga saya mengalami mual mual, akan tetapi tidak bisa muntah dan pusing pusing, demikian ungkapnya. Sebagaimana yang di lansir Media Analis Indonesia
Pengakuan yang sama juga dialami Ainsyah 40 tahun warga Desa Panton Rayeuk T Kecamatan Banda Alam juga mengalami hal yang sama, bau tidak dapat ditantang sehingga saya tidak bisa bernafas dan terasa sesak serta sakit rasanya, ujar Ainsyah singkat.
Kapolsek Banda Alam Aceh Timur Ipda. Irwan Hadi Sagala, saat dimintai keterangan mengatakan kita saat ini sedang melakukan evakuasi warga masyarakat yang terpapar keracunan yang belum dapat dipastikan penyebabnya sehingga perlu adanya tim dari dinas terkait akan kejadian ini dan kita saat ini sedang vokus melakukan evakuasi terhadap warga ketempat yang lebih aman demikian.
Samsul Bahri Keuchik Gampong Panton Rayeuk T mengatakan jika perusahaan belum ada titik temunya dengan masyarakat Panton Rayeuk T jangan pernah melakukan kegiatan.
Kepala Puskesmas Keude Gerobak Kecamatan Banda Alam Kabupaten Aceh Timur Rasyidin SKM, mengatakan bahwa kedatangan warga sekitar jam 10 wib tadi, satu orang dan terus bertambah hingga puluhan dan mereka semua mengeluh disertai batuk mual mual dan muntah sehingga warga yang keracunan akibat menghirup udara bau yang tidak sedap, dan langsung menangani pertolongan pertama dan hingga saat ini sudah ada dua orang yang rujuk kerumah sakit Zubir Mahmud demikian ungkapnya
Anggota DPRK Dari Partai Aceh M.Yahya Alias Yahya boh Kaye merasa sangat Kecewa dengan perusahaan Medco E&P Malaka karena kegiatan yang mereka lakukan tidak disosialisasikan terlebih dahulu,sehingga humas perusahaan tidak berfungsi Sama sekali, hal ini terjadi di sebuah Puskesmas saat warga masyarakat Desa Panton Rayeuk T mengalami keracunan, dan pada saat itu hadir salah satu Humas dari Perusahaan Medco E&P Malaka Abdul Hamid saat dimintai keterangannya dari kita sebagai wakil rakyat mereka tidak mau memberikan tanggapan dan keterangannya atas peristiwa kejadian keracunan massal yang saat ini terjadi.
“saya sangat Kecewa,” ujar Yahya Boh Kaye kepada salah satu Humas Medco Abdul Hamid yang hadir pada saat itu dipuskesmas Keude Geurebak, saat dimintai keterangannya atas kejadian Keracunan puluhan warga masyarakat Gampong Panton Rayeuk T, namun tidak memberikan tanggapannya.
“bahkan saya sendiri meminta tanggapan yang selaku wakil rakyat, malah Abdul Hamid berkelit menghindar dari kita semua dan insan pers yang hadir pada saat itu dan ini sangat mengecewakan kita semua ujar Yahya bohkaye, hingga saat saat ini korban yang mengalami keracunan baik berat maupun ringan sudah mencapai 60 orang dan besar kemungkinan akan terus bertambah,” demikian ujarnya.
Keterangan resmi dari perusahaan Medco E&P Malaka yang diterima oleh media ini melalui pesan Watshapp salah satu Humas Medco Medco E&P Malaka Zulkarnaini Nurdin.
PT Medco E&P Malaka (Medco E&P) bersama instansi terkait di Desa Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam tengah fokus menangani dampak asap dari kegiatan flaring gas sumur AS-11 yang sedang dalam proses perawatan sumur. Perusahaan langsung menghentikan aliran sumur, segera setelah mendapatkan informasi pada Jumat (9/4) pagi.
Saat ini, Perusahaan berkoordinasi dengan Puskesmas, aparat keamanan setempat untuk menyalurkan bantuan logistik kepada warga.
“Kami juga telah berkoordinasi dengan BPMA dan berharap dukungan masyarakat, pemerintah serta pemangku kepentingan setempat dalam penanganan kejadian ini,” ujar VP Relations & Security Medco E&P Indonesia Arif Rinaldi. (Hasbi/Saiful amr)