Lebak,Sriwijayatoday.Com.-
Mekanisme teknis pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) terdampak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pihak BJB bertempat di Pendopo Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, dianggap sangat semrawut, pada Sabtu (3/12/2022).
Pasalnya 8 Kecamatan penerima manfaat di Kabupaten Lebak yaitu Cihara, Cigemblong, Cijaku, Malingping, Wanasalam, Banjarsari, Cirinten dan Gunung Kencana, penyalurannya dibagikan langsung serentak, sehingga ribuan masyarakat penerima manfaat membludak dan tidak terkendali berkumpul di Pendopo Kecamatan Malingping.
Karena membludaknya Penerima Manfaat, diketahui ada beberapa orang yang pingsan di kerumunan. Nampak juga beberapa ibu-ibu yang menggendong balita kecil ikut antri dikerumunan tanpa mengkhawatirkan kondisi bayinya.
Ketua Lembaga Pengawasan Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (LP-KPK) Komcab Lebak, Ucu Suhardi, mengkritisi mekanisme penyaluran BLT BBM oleh pihak bank hingga terjadi kerumunan yang membludak.
“Kami menyayangkan mekanisme penyaluran seperti ini, seharusnya dari 8 Kecamatan ini dibagikan di masing-masing kecamatan atau dijadwalkan perkecamatan, sehingga tidak membludak seperti ini,” ujarnya.
Ucu, juga mempertanyakan kerumunan yang membludak sehingga tidak memperdulikan dampak kesehatan.
“Protokol Covid-19 di barcode penerima manfaat di nomor 4 harus dijaga, tapi buktinya kerumunan yang membludak sangat penuh di Ruangan Pendopo Malingping tidak muat dan berdesakan, petugas bank pun sangat terbatas melayani ribuan Penerima Manfaat. Yang jelas mekanismenya penyaluran yang salah,” ungkapnya.
Sementara itu, Rina (35), warga Kampung Kaum RT 21 RW 06, Desa Muara, Kecamatan Wanasalam, yang mewakili atasnama suaminya Toton (41), salah seorang penerima manfaat, mengatakan dirinya rela antri dan berdesakan demi mendapatkan bantuan.
“Tadi saya antri pak, ngambil bantuan atas nama suami saya. Repot pak. Saya bawa anak saya yang baru berumur 1 tahun pak,” ujarnya setelah berhasil mengantri dan berdesakan di kerumunan.
Pantauan gemalentera.com, nampak di pendopo Kecamatan Malingping hingga halamannya dipenuhi oleh kerumunan orang, motor dan yang berjualan. Bahkan di Alun-alun Malingping macet, akibat menjadi parkir motor Penerima Manfaat sampai ke jalanan. *(Red)