RajaBackLink.com

Home / Ekonomi

Jumat, 1 Agustus 2025 - 09:34 WIB

Smart Money vs Retail Trader: Siapa yang Menggerakkan Harga?

Redaksi - Penulis Berita

Smart money seperti institusi keuangan dan hedge fund memiliki peran besar dalam menggerakkan tren pasar karena modal dan akses informasi yang mereka miliki. Retail trader cenderung reaktif dan terpengaruh sentimen jangka pendek. Dengan memahami pola pergerakan smart money, trader ritel bisa menyusun strategi yang lebih cerdas dan mengikuti arah pasar yang sebenarnya.

Di balik pergerakan harga pasar yang sering terlihat acak, sebenarnya ada dua kekuatan besar yang saling tarik-menarik: smart money dan retail trader. Siapa sebenarnya yang lebih berpengaruh dalam menggerakkan harga? Bagaimana perbedaan perilaku dan strategi keduanya di pasar keuangan?

Apa Itu Smart Money?

Smart money merujuk pada dana yang dikelola oleh pelaku institusi besar seperti bank investasi, hedge fund, dan manajer aset profesional. Mereka memiliki akses ke informasi yang lebih dalam, teknologi canggih, serta pengalaman dan sumber daya untuk menggerakkan pasar dalam skala besar.

Transaksi yang dilakukan smart money biasanya terukur dan mengikuti strategi jangka menengah hingga panjang. Mereka masuk pasar secara bertahap dan sering kali berada “di balik layar” pergerakan harga besar yang terjadi.

Baca Juga :  Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita Meluncurkan Pusat Pelatihan Perawatan Jantung / Cardiac Care Training Center untuk Memperkuat Kompetensi SDM Kesehatan di bidang Kardiovaskular untuk Peningkatan Pelayanan Kesehatan di Indonesia

Retail Trader: Pemain Ritel di Tengah Volatilitas

Retail trader, atau trader individu, adalah pelaku pasar yang melakukan transaksi dengan volume relatif kecil. Meski jumlahnya sangat banyak, kekuatan kolektif mereka jarang mampu menandingi dampak institusi besar. Namun, dalam kondisi tertentu—seperti saat euforia pasar atau berita viral—retail trader bisa memicu lonjakan harga jangka pendek, meskipun sering kali diikuti dengan koreksi.

Siapa yang Sebenarnya Menggerakkan Harga?

Secara umum, smart money-lah yang lebih banyak membentuk tren utama pasar. Mereka cenderung masuk saat harga masih tenang dan keluar saat euforia pasar sedang tinggi. Sementara itu, retail trader kerap masuk pasar saat tren sudah terbentuk dan cenderung reaktif terhadap pergerakan harga dan berita.

Baca Juga: Smart Money vs Retail Trader: Siapa yang Menggerakkan Harga?

Baca Juga :  Kisah Sukses Sarjana Fisika yang Beralih Menjadi Pengusaha Tas

Cara Mengikuti Jejak Smart Money

Meskipun trader ritel tidak bisa mengalahkan smart money dari sisi modal, mereka tetap bisa mengikuti pola dan jejaknya melalui:

Analisis volume dan open interest

Identifikasi area akumulasi dan distribusi

Menggunakan indikator seperti OBV (On Balance Volume) dan VSA (Volume Spread Analysis)

Dengan pendekatan yang cermat, retail trader bisa menghindari jebakan pasar dan mengambil posisi yang searah dengan pergerakan institusi.

Trading Saham & Forex bersama Broker Terpercaya

Memahami perbedaan antara smart money dan retail trader bisa membantu kamu menyusun strategi yang lebih realistis dan disiplin. Broker trading saham US – KVB Indonesia memberikan akses ke pasar global termasuk saham dan forex, lengkap dengan fitur analisis teknikal dan edukasi untuk membantu trader ritel mengambil keputusan lebih cerdas.

Register Sekarang dan mulai trading dengan lebih strategis di bawah perlindungan broker teregulasi.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita ini 3 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Ekonomi

Belanja, Hangout, hingga Kulineran di Grand Galaxy Park Mall Bekasi

Ekonomi

KAI Daop 4 Meriahkan Jateng Fair 2025 dengan Diskon Tiket KA

Ekonomi

SMI Bersinergi Dengan IBM dan Autodesk Luncurkan APCO Digital Twin untuk Percepat Transformasi Digital dan Tingkatkan Daya Saing

Ekonomi

BINUS UNIVERSITY dan Universitas Padjadjaran Buka Dua Program Studi S1 Gelar Ganda Bidang Perikanan dan Ilmu Kelautan Pertama di Indonesia

Ekonomi

Menunda Bukan Berarti Menyerah: Rafif Adhikara Kini Jalani Bisnis dan Studi di Stanford Sekaligus Bersama Photomatics

Ekonomi

Beyond the Grid: Ketika Media Sosial Menjadi Rumah Kedua Brand Kecantikan untuk Terhubung dengan Audiens

Ekonomi

Imbas Gangguan Perjalanan Commuter Line di Stasiun Jakartakota, KAI Daop 2 Bandung Batalkan Perjalanan KA 137 Parahyangan Relasi Bandung – Gambir

Ekonomi

Keramba Apung HDPE: Kenapa Lebih Unggul dari Material Lain?