Muara Enim, Sriwijayatoday.com – Peresmian Gereja Santo Yoseph di Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim beberapa waktu lalu, sempat menjadi pertanyaan beberapa oknum masyarakat lantaran di hari peresmian gereja tersebut, diadakannya pertunjukan kesenian tradisional bernuansa islami (Marawis).
Hal itu, menjadi pemicu munculnya berbagai persepsi di muka umum.
Menanggapi hal tersebut, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Muara Enim menggelar konferensi pers di kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muara Enim. Rabu, 26 Juli 2023.
Kabar ini disiarkan secara tertulis oleh Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi, S.H., S.I.K., M.H., melalui aplikasi pesan media WhatsApp di WhatsApp Group (WAG) Polres Muara Enim pada Kamis, 27 Juli 2023.
Dalam narasi dijelaskan Kapolres Muara Enim bahwa konferensi pers yang digelar pada Rabu, 26 Juli 2023 itu, dipimpin langsung PLT Bupati Muara Enim Ahmad Usmarwi Kaffah, S.H., LLM (BHham)., LLM (Abdn)., Ph.D.,. Di hadiri oleh Ketua DPRD Kabupaten Muara Enim Liono Basuki, B.Sc., Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi, S.H., S.I.K., M.H., Dandim 0404 Muara Enim Letkol Arh Rimba Anwar, S.I.P., Ketua Pengadilan Negeri (PN) Muara Enim Yudi Noviandri, S.H., M.H., Kepala kantor Kementerian Agama Kabupaten Muara Enim Dr. H. Hasanudin, S.Ag., M.HI., serta di ikuti jajaran pejabat lingkungan Pemerintah Kabupaten Muara Enim, perwakilan organisasi lintas agama FKUB, PCNU, dan perwakilan pengurus Gereja Santo Yoseph.
Andi menyebut, konferensi pers itu digelar sebagai bentuk respon Forkopimda Kabupaten Muara Enim dalam menanggapi pendapat masyarakat pada acara peresmian Gereja Santo Yoseph beberapa waktu lalu.
Menurut PLT Bupati Muara Enim, adanya acara Marawis pada kegiatan tersebut merupakan semangat dalam mendorong kerukunan, kedamaian, dan toleransi antar umat beragama sebagai prioritas.
“Marawis itu, adalah grup kesenian tradisional bernuansa islami. Tujuan dihadirkan grup musik marawis tersebut dalam rangka pagelaran pentas seni dan budaya Islam, guna mempererat silahturahmi, dan kerukunan antar umat beragama yang sudah terjalin selama 70 tahun lamanya. Pelaksanaan kegiatan juga dilaksanakan di luar Gereja.” Tulisnya dalam narasi yang dikabarkan Kapolres Muara Enim pada Kamis, 27 Juli 2023 kemarin.
Cepatnya pertumbuhan informasi teknologi di era digitalisasi modern sekarang ini, sangat mempengaruhi stabilitas iklim kondusifitas masyarakat dalam memelihara keamanan, dan kerukunan antar umat beragama.
Penyebaran informasi yang disampaikan melalui media massa, baik itu berita positif ataupun negatif di era demokrasi ini, Forkopimda Kabupaten Muara Enim mengajak masyarakat untuk menghargai semua pendapat meskipun terkadang ada pendapat yang perlu diklarifikasi agar masyarakat mendapatkan informasi, dan pengetahuan secara jelas, tepat dan utuh sehingga mudah dipahami dengan baik bukan malah sebaliknya menggiring opini publik yang berpotensi menimbulkan perpecahan antar umat beragama.
“Pentingnya memelihara dan menjaga kerukunan antar umat beragama, serta menghargai perbedaan dan pendapat menjadi bagian penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa sebagai nilai utama dalam bermasyarakat.” Ungkap Kaffah.
Lebih lanjut dijelaskan Kapolres Muara Enim, bahwa kegiatan tersebut murni kegiatan dalam meningkatkan dan memperkokoh kerukunan antar umat beragama.
“Ini hal-hal kecil yang bila kita berfikiran sempit dapat merusak kerukunan antar umat beragama.” Kata Andi.
Acara kemarin itu, di isi bukan hanya pentas seni Marawis saja, melainkan diisi dengan berbagai pentas seni budaya lainnya seperti, lagu-lagu daerah Sumatera Selatan, Tarian Nusantara, Laporan Ketua Panitia Pemugaran Gereja, Sambutan PLT Bupati Muara Enim, Sambutan Uskup Emiritus, Pembacaan doa sesuai dengan kepercayaan agamanya masing-masing, pembukaan Tirai atau Layar tulisan Gereja, dilanjutkan dengan pengguntingan pita oleh PLT Bupati Muara Enim yang disaksikan bersama oleh Forkopimda Kabupaten Muara Enim serta para tamu undangan. Sambung Andi.
“Kami meminta supaya ini tidak digoreng, karena tidak ada unsur mencampur adukkan kaidah ajaran agama masing-masing. Marilah kita menjaga dan memperkokoh kerukunan antar umat beragama. Dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Kebhinneka tunggal Ika an, bukan malah menjadi pemicu munculnya permasalahan. Jangan sampai menjadi oknum yang tidak bertanggung jawab.” Pungkasnya.
Editor: Dadang HariansyahSumber: https://SRIWIJAYATODAY.COM