RajaBackLink.com

Home / Ekonomi

Kamis, 12 Juni 2025 - 16:10 WIB

Tidak Ada Jalan Pintas: Perjalanan Gilang Margi dari Gagal Berulang hingga Temukan Bisnis dengan Omzet 40 Juta

Redaksi - Penulis Berita

Di balik kisah sukses yang terlihat “instan”, selalu ada perjuangan panjang yang jarang disorot. Gilang Margi Nugroho adalah contoh nyata bahwa keberhasilan tidak datang dalam semalam. Dibutuhkan waktu bertahun-tahun, keberanian untuk gagal, dan keteguhan untuk terus bangkit sebelum akhirnya ia menemukan bisnis yang cocok dan mencetak omzet Rp40 juta per hari.
Hari ini, Gudang Parfum Import milik Gilang mengirim ribuan botol setiap harinya, dengan ratusan reseller aktif di seluruh Indonesia. Namun, kesuksesan ini dibangun dari fondasi yang tidak mudah: masa kecil serba kekurangan, berbagai usaha yang gagal, dan keputusan sulit yang harus diambil berkali-kali.

27 Tahun Hidup di Kontrakan

Gilang tumbuh dalam keluarga sederhana dan menghabiskan 27 tahun hidup di rumah kontrakan. Sejak SD, ia sudah berdagang untuk membantu keuangan keluarga. Dari gorengan sampai casing laptop, apapun yang bisa dijual, ia coba.

Bukan karena passion, tapi karena kebutuhan.

Dari kecil ia belajar bahwa hidup bukan soal terlihat keren, tapi soal bisa bertahan.

Gagal Berkali-Kali

Sebelum menemukan jalan di bisnis parfum, Gilang sudah mencoba banyak hal. Ia sempat sukses menjalankan bisnis kuliner “Kepiting Nyinyir” yang berkembang hingga lima cabang dan mempekerjakan puluhan orang.

Baca Juga :  Analisa Dampak Perang Timur pada Kurs Bitcoin: Saatnya Beli atau Tunggu?

Namun pandemi COVID-19 menghantam bisnisnya keras. Penjualan anjlok, dan Gilang harus menutup hampir semua cabang serta memberhentikan banyak karyawan. Di sinilah banyak orang menyerah. Namun tidak dengan Gilang.

Ia menelan pahitnya kegagalan itu, tapi menjadikannya pelajaran. Dari sana, ia tahu satu hal: ia harus membangun bisnis yang adaptif, tahan krisis, dan bisa memberdayakan orang banyak.

Menemukan Peluang di Parfum

Tahun 2023, Gilang mencoba jalur baru: parfum import. Menurutnya, ini adalah produk yang mudah dijual, tidak lekang oleh tren, dan bisa dikembangkan tanpa toko fisik.

Namun ,Gilang tidak ingin hanya menjual produk. Ia ingin menciptakan sistem yang memungkinkan siapa pun, termasuk yang bermodal kecil, untuk bisa ikut berbisnis. Maka lahirlah model bisnis Gudang Parfum Import yang memberdayakan reseller dengan modal mulai Rp1,8 juta tanpa target penjualan.

Reseller diberi kebebasan, pelatihan, dan dukungan untuk membangun brand mereka sendiri. Dari sinilah bisnis berkembang bukan hanya karena produknya, tapi karena sistemnya membantu banyak orang ikut tumbuh.

Tahun Pertama Tanpa Gaji

Saat banyak pengusaha baru ingin langsung menikmati hasil, Gilang justru menahan diri. Selama setahun pertama membangun Gudang Parfum Import, ia tidak mengambil gaji sepeser pun. Semua keuntungan diputar untuk membesarkan bisnis.

Baca Juga :  Antara Systems Aplikasi Bisnis Terlengkap, Kenalkan Fitur Baru untuk Dukung Bisnis UMKM

Dan keputusan itu terbukti tepat. Kini, bisnisnya tidak hanya mencetak omzet puluhan juta, tapi juga mengangkat kehidupan banyak reseller yang dulunya pengangguran, ibu rumah tangga, bahkan mantan korban PHK.

Gilang percaya, ukuran sukses bukan cuma soal nominal di rekening. Tapi seberapa banyak orang lain bisa ikut tumbuh karena bisnis yang kita bangun.

“Saya paling senang dengar cerita reseller yang bisa beli motor, bantu orang tua umrah, atau nyekolahin anak dari hasil jualan parfum,” ujarnya.

Inilah yang membuat Gilang berbeda. Ia tidak membangun kerajaan untuk dirinya sendiri, tapi membuka jalan bagi orang lain untuk ikut berdaya.

Semua Butuh Proses

Perjalanan Gilang adalah pengingat bahwa bisnis bukan soal keberuntungan semata. Ia adalah hasil dari keberanian mencoba, kegigihan menghadapi kegagalan, dan konsistensi membangun sedikit demi sedikit.

Tidak ada kisah sukses yang benar-benar instan. Bahkan bisnis dengan omzet besar pun dimulai dari keputusasaan, kebangkrutan, dan keputusan sulit.

Dan bagi siapa pun yang masih berjuang, Gilang punya satu pesan:  “Yang penting bukan bisnis apa yang kamu mulai, tapi seberapa siap kamu bertahan ketika semuanya tidak berjalan sesuai rencana,”

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita ini 6 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Krakatau Steel Makin Menguasai Pasar Eropa Melalui Ekspor ke Polandia

Ekonomi

Krakatau Steel Makin Menguasai Pasar Eropa Melalui Ekspor ke Polandia
SevOne Jadi Solusi Pemantauan Jaringan Real-Time yang Andal dan Efisien

Ekonomi

SevOne Jadi Solusi Pemantauan Jaringan Real-Time yang Andal dan Efisien
Doxadigital masuk dalam Top 7 Agensi Digital Terbaik Asia Tenggara 2024

Ekonomi

Doxadigital masuk dalam Top 7 Agensi Digital Terbaik Asia Tenggara 2024
BINUS Bersama PBB dan Pemerintah Indonesia Mendukung Inovasi Melalui Kompetisi Desain Prangko pada Peringatan Hari PBB

Ekonomi

BINUS Bersama PBB dan Pemerintah Indonesia Mendukung Inovasi Melalui Kompetisi Desain Prangko pada Peringatan Hari PBB
Pilihan Transportasi Ramah Lingkungan, KAI Daop 1 Jakarta Kedatangan 532 Ribu Penumpang Kembali ke Jakarta

Ekonomi

Pilihan Transportasi Ramah Lingkungan, KAI Daop 1 Jakarta Kedatangan 532 Ribu Penumpang Kembali ke Jakarta
KAI Daop 8 Surabaya Laporkan Dugaan Pencurian Prasarana Perkeretaapian ke Polsek Kapas, Bojonegoro

Ekonomi

KAI Daop 8 Surabaya Laporkan Dugaan Pencurian Prasarana Perkeretaapian ke Polsek Kapas, Bojonegoro
EL Medinah Indonesia Hadirkan Talbinah El Medinah : Solusi Herbal Alami untuk Lambung Sehat

Ekonomi

EL Medinah Indonesia Hadirkan Talbinah El Medinah : Solusi Herbal Alami untuk Lambung Sehat
DoctorTool Raih Dua Penghargaan di Tech in Asia 2024: Wujudkan Visi Ekosistem Kesehatan Terpadu untuk Indonesia

Ekonomi

DoctorTool Raih Dua Penghargaan di Tech in Asia 2024: Wujudkan Visi Ekosistem Kesehatan Terpadu untuk Indonesia