RajaBackLink.com

Home / Opini

Kamis, 1 Desember 2022 - 17:05 WIB

TO KILL OR TO BE KILLED OR BULDOZER

Saiful Amri - Penulis Berita

by M Rizal Fadillah*

Tuhan baru telah muncul di Indonesia yang bernama “Investasi”. Menteri terdepan penyembah berhala ini adalah Luhut Panjaitan. Bukan hanya sudah sujud tetapi tersungkur menghamba. Dengan puja puji berbagai negara akan kehebatan Indonesia yang mungkin basa basi saja Pak Menteri sudah menggembung hidung.

Fikirnya investasi adalah dewa penyelamat negeri. Fatamorgana itu muncul dari bayang-bayang kemakmuran palsu. Keterpurukan dan keputus-asaan rupanya telah membuat halusinasi tentang banjir investasi. Berkokok dengan slogan to kill or to be killed. Lebih gila lagi dengan ancaman akan main buldozer.

Emang rakyat itu gundukan tanah yang seenaknya di buldozer.

“Saya akan turun dengan kewenangan saya untuk membuat Anda susah, kalau Anda bermain-main dengan itu tadi. Karena latar belakang saya tentara, buat saya ada satu titik to kill or to be killed. Jadi gak bisa main-main”. Begitu kata Pak Luhut di Rakornas Investasi 30 Nopember 2022.

Ada tiga hal ngawurnya Luhut disini, yaitu :

Pertama, investasi adalah jurus mabuk cinta eh china yang membuat sang jagal terus minum dan minum hingga hilang kesadaran. Berjalan oleng mengoceh tanpa jelas arah. Main ancam sok jago. Investasi itu bagi Luhut nampaknya sudah menjadi candu. Sebenarnya investor itu tidak percaya ketika rakyat tidak mendukung rezim.

Baca Juga :  MANUVER POLITIK CERDIK SURYA PALOH

Kedua, bahwa ada slogan ‘to kill or to be killed’ tentu iya, akan tetapi menjeneralisasi bahwa latar belakang tentara harus pada titik ini tentu berlebihan. Tentara itu bukan tukang bunuh. Tukang bunuh namanya pembunuh. Ada aturan main dalam peperangan. Sebenarnya ingin tanya juga kapan ya bapak Luhut berperang ? Kok sombong amat sudah jadi tukang “to kill”

Ketiga, Luhut mau bikin Anda susah. Aneh pemimpin model apa seperti ini. Menteri itu pembantu Presiden dalam upaya menggembirakan atau membahagiakan rakyat. Bukan membuat susah. Hanya gerombolan yang suka petantang petenteng kesana sini yang kerjanya menakut-nakuti masyarakat. Geng kampak dengan ketua yang berwajah sinis dan cengengesan. Mungkin berambut putih berkulit keriput.

Fokus investasi yang dimaksud Luhut adalah asing atau Foreign Direct Investment. Antara investasi dan penjajahan ekonomi sebenarnya tipis-tipis. Apa kurangnya investasi Belanda di Indonesia dulu, ujungnya ya menjajah. Pembangunan bangsa Indonesia di bawah Jokowi dengan tukang pukul Luhut ini bukan untuk memandirikan ekonomi tapi membuka jalan bagi kolonialisasi.

Baca Juga :  MAHKAMAH KONSTITUSI (MK) PENGAWAL OLIGARKI

Rakyat dan pelaku ekonomi pribumi harus semakin intensif berlatih mempersiapkan jurus jurus perlawanan terhadap kedatangan para pebisnis asing yang terang-terangan difasilitasi dan dilindungi oleh centeng-centeng bayaran. Mencoba mengganggunya “Anda akan dibuat susah”.

Waspada pada jurus katak kungfu hustle, jurus wing chun, rajawali sakti condor heroes atau drunken master si dewa mabuk. Siapkan tepak satu cimande, naga terbang tapak suci, pulo kali, brajamusti atau lainnya.

Pribumi mandiri dan pribumi usaha bersatu perlu dibangun agar tidak tergerus oleh kekuatan investasi asing dan aseng yang kini digelar karpet merah oleh para penjual atau penggadai kedaulatan bangsa. “plis inpest tu may kantri”.

*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan

Bandung, 1 Desember 2022

Berita ini 57 kali dibaca

Share :

Baca Juga

USUT TUNTAS TRAGEDI KM 50

Hukum & Kriminal

USUT TUNTAS TRAGEDI KM 50
SALAM PANCASILA DAN AROMA YANG SEMAKIN KOMUNISTIS

Nasional

SALAM PANCASILA DAN AROMA YANG SEMAKIN KOMUNISTIS
ANIES BASWEDAN CALON PRESIDEN PALING POTENSIAL

Nasional

ANIES BASWEDAN CALON PRESIDEN PALING POTENSIAL
OPTIMISME RIZAL RAMLI

Opini

OPTIMISME RIZAL RAMLI
Pakar : Advokat Yang Berstatus DPO, Tidak Bisa Jadi Lawyer

Hukum & Kriminal

Pakar : Advokat Yang Berstatus DPO, Tidak Bisa Jadi Lawyer
THE KING OF LIP SERVICE MENGGOYANG

Nasional

THE KING OF LIP SERVICE MENGGOYANG
HA HA HA HUTAHAEAN JADI KADER GERINDRA

Opini

HA HA HA HUTAHAEAN JADI KADER GERINDRA
POROS CAP KAKI TIGA

Nasional

POROS CAP KAKI TIGA