RajaBackLink.com

Home / Ekonomi

Selasa, 18 Februari 2025 - 10:30 WIB

Tren Bisnis di Era Digital Berubah, Sribu Capai 67% Pertumbuhan

Redaksi - Penulis Berita

Digitalisasi dan perubahan pola kerja telah mendorong pertumbuhan ekonomi gig atau ekonomi berbasis pekerja lepas.

Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik), pekerja lepas di Indonesia sudah mencapai 46,47 juta orang atau sekitar 32% dari total angkatan kerja yang mencapai 146,62 juta jiwa pada Februari 2023. Tren ini menunjukkan bahwa bisnis semakin mengandalkan tenaga kerja fleksibel untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing.

Salah satu indikator perubahan ini di Indonesia adalah pertumbuhan transaksi sebesar 67% yang dicapai oleh Sribu, platform yang menghubungkan bisnis dengan freelancer. Angka ini mencerminkan meningkatnya kebutuhan tenaga profesional fleksibel di berbagai sektor.

“Pertumbuhan ini bukan hanya pencapaian Sribu, tapi juga cerminan perubahan cara bisnis beroperasi di era digital,” ujar Alexandro Wibowo, COO Sribu.

Transformasi Digital dan Dampaknya terhadap Bisnis

Perubahan dalam cara bisnis beroperasi di era digital didorong oleh beberapa faktor utama:

Baca Juga :  Transaksi Kripto di Indonesia Melonjak 4 Kali Lipat, Sentuh Rp650,61 Triliun di Tahun 2024

Peningkatan adopsi teknologi – Bisnis semakin mengandalkan platform digital untuk mengakses tenaga kerja fleksibel dengan keahlian spesifik.

Efisiensi biaya dan skalabilitas – Model kerja berbasis freelancer memungkinkan bisnis, termasuk usaha kecil dan menengah (UKM), mengurangi beban biaya tetap dan menyesuaikan kebutuhan tenaga kerja dengan cepat.

Perubahan pola kerja tenaga profesional – Generasi pekerja saat ini semakin memilih fleksibilitas dan kemandirian dalam bekerja, menciptakan ekosistem freelancer yang berkembang pesat.

Dampak Freelancer terhadap Ekosistem Bisnis di Indonesia

Menurut John McAfee, pendiri McAfee: “Gig economy adalah bentuk pemberdayaan. Model bisnis baru ini memberi individu kebebasan untuk menentukan masa depan mereka sendiri dan memanfaatkan kemampuan yang mereka miliki untuk mendapatkan penghasilan.”

Baca Juga :  Integrasi MiiTel dan Slack: Solusi Mudah Monitor Panggilan Bisnis

Dengan semakin banyak bisnis yang mengadopsi model kerja berbasis freelancer, tantangan baru juga muncul. Keahlian yang terus diperbarui menjadi faktor utama dalam mempertahankan daya saing pekerja lepas. Data Sribu menunjukkan permintaan layanan digital seperti desain grafis, pengembangan web, dan pemasaran digital meningkat sebanyak 45% dalam satu tahun terakhir.

Menurut Alexandro Wibowo, COO Sribu, pekerja lepas dengan keterampilan digital tinggi memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan proyek bernilai tinggi dan jangka panjang.

Dengan memanfaatkan tenaga kerja fleksibel, bisnis kini lebih adaptif dalam menghadapi tantangan dan peluang di era digital. Sribu, sebagai platform yang menghubungkan bisnis dan tenaga kerja lepas, terus berinovasi dalam mendukung pertumbuhan ekosistem gig economy di Indonesia.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita ini 12 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Ekonomi

SATU University Luncurkan Program Minor ke Binus University; Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa Melalui Kolaborasi Pendidikan Nasional

Ekonomi

RYO Hadirkan Single Terbaru “La Noche” – Perjalanan Emosional Cinta dan Kehilangan

Ekonomi

Apa yang Harus Dilakukan Jika Rumah Bocor Mendadak?

Ekonomi

Pelindo Multi Terminal Bawa Harapan Lewat Akses Air Bersih

Ekonomi

Inovasi Transformator Daya PT Bambang Djaja: Mendukung Keandalan Listrik Nasional

Ekonomi

Pengalaman Berkesan Menikmati Keindahan Alam Indonesia Melalui Jendela Kereta Panoramic

Ekonomi

Libur Panjang Peringatan Kenaikan Yesus Kristus, Lebih dari 200 Ribu Penumpang Gunakan KA di KAI Daop 6

Ekonomi

Kenali Jenis dan Fungsi Sparepart Gearbox Industri untuk Performa Maksimal