Sriwijayatoday.com // Muara Enim – Warga dipinggiran sungai Lematang setiap hari harus menikmati bau tak sedap. Bau tersebut muncul dari air sungai Lematang yang diduga sudah tercemari limbah PT Tanjung Enim Lestari (TEL) yang berlokasi di desa Banuayu kecamatan empat petulai Dangku Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan.
“Hampir setiap pagi sudah di sajikan bau limbah PT TEL yang tidak sedap diketahui warga saat mandi disungai Lematang, rasanya tidak kuat bau menyengat di air sungai Lematang.
Menurut warga setiap hari air sungai ini berwarna putih kecoklatan dan baunya sangat menyengat. bau cair limbah diduga milik PT TEL. Diduga limbah ini diolah dulu sebelum dibuang ke sungai Lematang.
Tercemarnya air Sungai Lematang yang diduga akibat limbah PT TEL sangat dirasakan oleh masyarakat,
Seperti dikatakan RM yang namanya tidak mau disebutkan, sebagai pencari ikan di sungai Lematang, sudah Delapan tahun mencari ikan di sungai Lematang, namun untuk beberapa pekan ikan tidak dapat, yang dapat hanya kulit gatal-gatal sampai terkena penyakit kulit.
Kami pencari ikan yang menggantungkan hidupnya di sungai Lematang tak ada penghasilan karena diduga akibat limbah di air sungai Lematang, yang ada cuma hanya dapat penyakit kulit gatal-gatal.
Tidak ada lagi penghasilan yang didapat akibat tercemarnya air Sungai Lematang ” ucap RM saat ditemui awak media Sriwijayatoday.com dikediamannya Desa Siku Kecamatan Empat Petulai Dangku (EPD) Kabupaten Muara Enim, Kamis (5/9/2024).
Pada waktu yang berbeda dikatakan juga Harno warga tanah Abang kecamatan Tanah Abang Kabupaten PALI, air sungai Lematang sekarang berwarna hitam dan berbau diduga akibat adanya limbah PT TEL.
Warnanya sudah berubah tidak seperti tahun sebelumnya, dari beberapa tahun terakhir, baru tahun ini air sungai Lematang, berubah kehitaman dan berbau,” ujarnya.
Sudah berapa bulan ini masyarakat dipinggir sungai Lematang tidak bisa mandi disungai
karena diduga ada saluran pembuangan limbah PT TEL ke sungai Lematang.
“Kami yang biasa musim kemarau panjang begini banyak masyarakat mandi disungai Lematang, tapi sekarang ada bau dan warnanya sudah berubah, tidak banyak lagi masyarakat menikmati suasana musim kemarau mandi bersama keluarganya disungai Lematang,” tuturnya.
Sampai berita ini ditayangkan belum terhubung dengan pihak PT TEL.
(“Red”)