RajaBackLink.com

Home / Nasional / Opini / Politik

Minggu, 6 Maret 2022 - 08:58 WIB

MENGHIDUPKAN SOEKARNO DAN MEMBUNUH SOEHARTO

Saiful Amri - Penulis Berita

by M Rizal Fadillah*

Bandung | Sriwijayatoday.com Keppres No 2 Tahun 2022 telah menuai kontroversi. Masalahnya bukan pada hari penegakan kedaulatan negara yang menjadi judul Keppres, akan tetapi soal peran-peran tokoh yang diangkat dan ditenggelamkan. Bahwa Kepres itu bukan buku sejarah, anak SD juga tahu. Akan tetapi mengangkat satu tokoh dan menenggelamkan tokoh lain adalah tidak fair. Bagian dari penipuan sejarah.

Mahfud MD beralasan bahwa tidak perlu mencantumkan semua tokoh sejarah yang berperan dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 cukup tokoh-tokoh utama penentu yang perlu dituangkan dalam konsiderans Keppres. Munculah Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Hamengkubuwono IX dan Jenderal Soedirman. Soeharto tidak dimunculkan.

Yang dikritisi publik adalah tidak dicantumkan peran Soeharto dalam Keppres No 2 tahun 2022 tersebut yang menimbulkan pertanyaan publik mengapa Soeharto ditenggelamkan ?

Sesungguhnya satu hal yang luput untuk masuk ruang perdebatan adalah sejauh mana peran Soekarno dalam serangan tersebut ? Berlebihan dan palsukah sebutan bahwa serangan tersebut “disetujui” dan “digerakkan” oleh Soekarno dan Hatta ?

Baca Juga :  Dirilisnya Angka Kemiskinan Aceh, Ini Kata Syahrul Maulana Mansur

Sulit diterima adanya peran Soekarno dan Hatta dalam Serangan Umum 1 Maret 1949. Pemerintahan saat itu bukan di bawah kendali Soekarno dan Hatta tetapi Sjafroeddin Prawiranegara sebagai Presiden PDRI.
Soekarno sedang ditahan di Sumatera dan dalam pengawasan penuh Belanda. Tidak mungkin dapat “menyetujui” apalagi “menggerakkan”.

Dalam Naskah Akademik Keppres “Hari Penegakan Kedaulatan Negara” ternyata juga tidak ditemukan peran Soekarno dalam memberi persetujuan. Hamengkubuwono dan Soedirman tentu tidak merasa perlu untuk mendapat “persetujuan” dari Soekarno dan Hatta karena keduanya berada di pengasingan. Tidak logis Soekarno dapat “menggerakkan” serangan ke Yogyakarta dari area penahanan atau pengasingannya di Sumatera.

Rezim Jokowi memang sedang menghidupkan Soekarno dan membunuh Soeharto. Contoh lain adalah pembangunan patung Soekarno di Akmil Magelang dan menghancurkan diorama penumpasan G 30 S PKI di Museum Makostrad Jakarta. Jenderal Dudung Abdurrahman sebagai operator pembangunan patung Soekarno di Akmil sekaligus penghancur diorama Soeharto di Makostrad AD.

Baca Juga :  H. FIRLI BAHURI ; Kinerja Pencegahan KPK Tidak Hanya Diukur dari Unit Korsupgah

Jika Pemerintah Jokowi melalui Mahfud MD tetap bersikukuh pada Keppres yang cacat sejarah tersebut, maka publik tentu berharap ada koreksi, jika tidak, tentu usai masa Pemerintahan Jokowi nanti, Keppres No 2 tahun 2022 dapat dibatalkan dan direvisi sesuai dengan peristiwa sejarahnya. Soekarno hilang, Sjafroeddin muncul. Soeharto akan tercantum kembali bersama Hamengkubuwono IX dan Jenderal Soedirman.

Tindakan lain, patung Soekarno di Akmil Magelang jika tetap ada maka harus bersama Hatta. Sementara diorama penumpasan G 30 S PKI di Makostrad AD harus dibangun kembali.

Keppres No 2 tahun 2022 memang bukan buku sejarah, tapi rezim telah membuat dokumen sejarah sesat dengan Keppres ini.
Seolah membuktikan kalimat “history always written by the winners”.

Nah, sejarah itu tidak boleh diputarbalikkan, pak Jokowi.

*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan

Bandung, 6 Maret 2022

Berita ini 372 kali dibaca

Share :

Baca Juga

WADUH PEMKOT BANDUNG DIKENCINGI INDOMARET

Opini

WADUH PEMKOT BANDUNG DIKENCINGI INDOMARET
Lanal Palembang Terima Kunjungan Team Penelitian Mandiri Dari Badan Pembina Ideologi Pancasila(BPIP)

Daerah

Lanal Palembang Terima Kunjungan Team Penelitian Mandiri Dari Badan Pembina Ideologi Pancasila(BPIP)
Kasi Keuangan Desa Kabupaten Musi Banyuasin Dinyatakan Sebagai Tersangka

Headline

Kasi Keuangan Desa Kabupaten Musi Banyuasin Dinyatakan Sebagai Tersangka
Kunjungan Kerja dan Verifikasi Faktual BAPPILU Provinsi Sum-Sel Ke DPD Partai Golkar Muara Enim

Berita Sumatera

Kunjungan Kerja dan Verifikasi Faktual BAPPILU Provinsi Sum-Sel Ke DPD Partai Golkar Muara Enim
Peringati Dua Hari Besar Keagamaan, Menteri Johnny: Momentum Bersejarah dan Anugerah Persaudaraan

Headline

Peringati Dua Hari Besar Keagamaan, Menteri Johnny: Momentum Bersejarah dan Anugerah Persaudaraan
gelar donor darah lagi fahira idris : Walau Pandemi Ketersediaan Stok Darah Tidak Boleh Menipis

Nasional

gelar donor darah lagi fahira idris : Walau Pandemi Ketersediaan Stok Darah Tidak Boleh Menipis
Ramadhan, Kodim 0504/Jakarta Selatan Bagikan Takjil

Headline

Ramadhan, Kodim 0504/Jakarta Selatan Bagikan Takjil
Acara Diskusi Publik Mencari Pemimpin’ di Bekasi: Memantik Inspirasi dan Pemimpin Potensial Siap Digelar

Headline

Acara Diskusi Publik Mencari Pemimpin’ di Bekasi: Memantik Inspirasi dan Pemimpin Potensial Siap Digelar